
Pantau - Vokalis band Radja, Ian Kasela mengaku 'ngebet' membawakan lagu karya Wali Kota Depok Mohammad Idris yang bertemakan pandemi.
Keinginannya ini ia sampaikan saat Puncak Perayaan HUT ke-77 RI tingkat Kota Depok di Lapangan Yonhubad, Sabtu (27/8/2022) malam.
"Insya Allah siapa tahu kalau beliau (Wali Kota Depok) mengizinkan siapa tahu kan, next bisa kita yang bawain kan keren," papar Ian Kasela seperti dikutip tim Pantau.com dari laman resmi Pemkot Depok, Minggu (28/8/2022).
Ian mengaku kagum dengan sosok Idris sebagai pemimpin yang mencintai seni. Ian menuturkan, tokoh berjiwa seni bakal bekerja dengan hati dan kejujuran.
"Kalau boleh jujur baru tahu ternyata beliau seorang pemimpin yang mencintai seni. Ini keren, kita salut karena kita selalu bilang kalau pemimpin itu basic-nya suka sama seni. InsyaAllah beliau itu pasti akan bekerja berdasarkan seni," kata Ian.
"Kalau orang dengan seni itu dengan rasa hati, itu sesuatu yang sangat jujur, keren itu," sambungnya.
Ian menyinggung soal dua lagu Walkot Depok yang berasal dari puisi.
"Kalau begini kan langsung terlintas dalam hati, wah ini boleh juga spesial musik ini. Kalau beliau menganggapnya hanya curahan hati lewat puisi, buat kita memang itulah kejujuran yang harus kita kemas sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat luas," papar Ian.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Depok Mohammad Idris kembali merilis lagu, kali 2 lagu bertema pandemi dengan judul ‘Merajut Asa dalam Bencana’ dan ‘Bangkit Indonesia Ku’. Kedua lagu tersebut dirilis tepat pada malam puncak perayaan HUT ke-77 RI, kemarin.
“Saya secara pribadi diminta oleh panitia untuk launching dua lagu yang saya buat saat masa pandemi,” kata Idris.
Idris mengatakan bahwa dua lagu tersebut awalnya merupakan puisi yang ditulis sejak Agustus 2021.
“Sebenarnya saya sudah lama menulis puisi ‘Merajut Asa dalam Bencana’ itu sejak Agustus 2021. Saat itu tidak terpikirkan untuk mengaransemen menjadi lagu,” katanya.
“Kemudian akhir tahun 2021, saya berpikir pandemi mulai hilang dari kita makannya saya minta Mas Koko Thole (maestro keroncong) untuk mengaransemen menjadi sebuah lagu,” sambungnya.
Setelah itu, ia membuat puisi ‘Bangkit Indonesia Ku’ untuk menyikapi fenomena pandemi yang berdampak pada masyarakat.
“Saya menulis puisi Bangkit Indonesia Ku tiga hari, kemudian dibuat lagu kedua saat pandemi,” ucap Idris.
Ia mengaku memiliki jiwa seni yang tidak dikembangkan. Ia berharap, karyanya dapat menjadi inspirasi.
“Mungkin kapasitas saya barangkali ada sedikit jiwa seni yang tidak saya kembangkan,” ungkapnya.
Keinginannya ini ia sampaikan saat Puncak Perayaan HUT ke-77 RI tingkat Kota Depok di Lapangan Yonhubad, Sabtu (27/8/2022) malam.
"Insya Allah siapa tahu kalau beliau (Wali Kota Depok) mengizinkan siapa tahu kan, next bisa kita yang bawain kan keren," papar Ian Kasela seperti dikutip tim Pantau.com dari laman resmi Pemkot Depok, Minggu (28/8/2022).
Ian mengaku kagum dengan sosok Idris sebagai pemimpin yang mencintai seni. Ian menuturkan, tokoh berjiwa seni bakal bekerja dengan hati dan kejujuran.
"Kalau boleh jujur baru tahu ternyata beliau seorang pemimpin yang mencintai seni. Ini keren, kita salut karena kita selalu bilang kalau pemimpin itu basic-nya suka sama seni. InsyaAllah beliau itu pasti akan bekerja berdasarkan seni," kata Ian.
"Kalau orang dengan seni itu dengan rasa hati, itu sesuatu yang sangat jujur, keren itu," sambungnya.
Ian menyinggung soal dua lagu Walkot Depok yang berasal dari puisi.
"Kalau begini kan langsung terlintas dalam hati, wah ini boleh juga spesial musik ini. Kalau beliau menganggapnya hanya curahan hati lewat puisi, buat kita memang itulah kejujuran yang harus kita kemas sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat luas," papar Ian.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Depok Mohammad Idris kembali merilis lagu, kali 2 lagu bertema pandemi dengan judul ‘Merajut Asa dalam Bencana’ dan ‘Bangkit Indonesia Ku’. Kedua lagu tersebut dirilis tepat pada malam puncak perayaan HUT ke-77 RI, kemarin.
“Saya secara pribadi diminta oleh panitia untuk launching dua lagu yang saya buat saat masa pandemi,” kata Idris.
Idris mengatakan bahwa dua lagu tersebut awalnya merupakan puisi yang ditulis sejak Agustus 2021.
“Sebenarnya saya sudah lama menulis puisi ‘Merajut Asa dalam Bencana’ itu sejak Agustus 2021. Saat itu tidak terpikirkan untuk mengaransemen menjadi lagu,” katanya.
“Kemudian akhir tahun 2021, saya berpikir pandemi mulai hilang dari kita makannya saya minta Mas Koko Thole (maestro keroncong) untuk mengaransemen menjadi sebuah lagu,” sambungnya.
Setelah itu, ia membuat puisi ‘Bangkit Indonesia Ku’ untuk menyikapi fenomena pandemi yang berdampak pada masyarakat.
“Saya menulis puisi Bangkit Indonesia Ku tiga hari, kemudian dibuat lagu kedua saat pandemi,” ucap Idris.
Ia mengaku memiliki jiwa seni yang tidak dikembangkan. Ia berharap, karyanya dapat menjadi inspirasi.
“Mungkin kapasitas saya barangkali ada sedikit jiwa seni yang tidak saya kembangkan,” ungkapnya.
- Penulis :
- khaliedmalvino