
Pantau - Beredar narasi Ikatan Dokter Indonesia merilis daftar yang berisi 19 produk minuman yang menyebabkan diabetes, kanker otak dan pengerasan sumsum tulang belakang.
Narasi ini beredar melalui WhatsApp grup (WaG).
Narasi:
‼️‼️WARNING‼️‼️
Tolong disebar luas kan
Mohon ijin info Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menginformasikan bahwa saat ini sedang ada wabah Pengerasan Otak (Kanker Otak), Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang (Mematikan sumsum tulang belakang).
Untuk itu, hindarilah minuman sbb:
👉1. Extra Joss,
👉2. M-150,
👉3. Kopi Susu Gelas (Granita),
👉4. Kiranti,
👉5. Krating Daeng,
👉6. Hemaviton,
👉7. Neo Hemaviton,
👉8. Marimas,
👉9. Segar Sari shachet,
👉10. Frutillo,
👉11. Pop Ice,
👉12. Segar Dingin Vit. C,
👉13. Okky Jelly Drink,
👉14. Inaco,
👉15. Gatorade,
👉16. Nabati,
👉17. Adem Sari,
👉18. Naturade Gold,
👉19. Aqua Splash Fruit.
Karena ke-19 minuman tsb mengandung ASPARTAME (lebih keras dr biang gula) racun yg menyebabkan diabetes, otak, dan mematikan sumsum tulang.
Info:
RS Fatmawati , RSCM , RS Siloam , All RS
Nara sumber :
Dr. H. Ismuhadi, MPH
Mohon dishare, sayangi keluarga anda.sekedar berbagi.." SEMOGA BERMANFA'AT BAGI KITA SEMUA
Penjelasan
Berdasarkan hasil penelusuran, narasi ini sudah lama beredar. IDI pun sudah lama mengklarifikasi daftar minuman tersebut.
Dilansir dari Detik.com, Senin (24/10/2022) IDI memberikan bantahan pada Maret 2013. IDI menyebut instansinya dicatut terkait perang bisnis.
"Ini tidak penting, hanya perang bisnis," ujar Ketua IDI saat itu, dr. Zaenal Abidin MHKes, mengomentari merebaknya pesan berantai tersebut, saat berbincang dengan detikHealth, Jumat (1/3/2013).
dr Zaenal menjelaskan IDI tidak sembarangan dalam menyebarkan setiap pengumuman penting kepada masyarakat. Jika memiliki pengumuman, maka akan disampaikan secara resmi sesuai dengan prosedur. Pengumuman dari IDI mendapat persetujuan dan tandatangan yang jelas dari ketua dan pengurusnya.
"Berita ini tidak pernah dikeluarkan oleh pihak IDI, namun masih saja banyak yang percaya akan berita tersebut. Setiap berita yang dikeluarkan oleh IDI harus ditandatangani oleh Ketua IDI dan pengurus organisasi besar IDI," jelasnya.
Kesimpulan
Informasi menyesatkan. IDI menegaskan nama instansinya dicatut. IDI tidak sembarangan dalam menyebarkan setiap pengumuman penting kepada masyarakat. Jika memiliki pengumuman, maka akan disampaikan secara resmi sesuai dengan prosedur. Pengumuman dari IDI mendapat persetujuan dan tandatangan yang jelas dari ketua dan pengurusnya.
Narasi ini beredar melalui WhatsApp grup (WaG).
Narasi:
‼️‼️WARNING‼️‼️
Tolong disebar luas kan
Mohon ijin info Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menginformasikan bahwa saat ini sedang ada wabah Pengerasan Otak (Kanker Otak), Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang (Mematikan sumsum tulang belakang).
Untuk itu, hindarilah minuman sbb:
👉1. Extra Joss,
👉2. M-150,
👉3. Kopi Susu Gelas (Granita),
👉4. Kiranti,
👉5. Krating Daeng,
👉6. Hemaviton,
👉7. Neo Hemaviton,
👉8. Marimas,
👉9. Segar Sari shachet,
👉10. Frutillo,
👉11. Pop Ice,
👉12. Segar Dingin Vit. C,
👉13. Okky Jelly Drink,
👉14. Inaco,
👉15. Gatorade,
👉16. Nabati,
👉17. Adem Sari,
👉18. Naturade Gold,
👉19. Aqua Splash Fruit.
Karena ke-19 minuman tsb mengandung ASPARTAME (lebih keras dr biang gula) racun yg menyebabkan diabetes, otak, dan mematikan sumsum tulang.
Info:
RS Fatmawati , RSCM , RS Siloam , All RS
Nara sumber :
Dr. H. Ismuhadi, MPH
Mohon dishare, sayangi keluarga anda.sekedar berbagi.." SEMOGA BERMANFA'AT BAGI KITA SEMUA
Penjelasan
Berdasarkan hasil penelusuran, narasi ini sudah lama beredar. IDI pun sudah lama mengklarifikasi daftar minuman tersebut.
Dilansir dari Detik.com, Senin (24/10/2022) IDI memberikan bantahan pada Maret 2013. IDI menyebut instansinya dicatut terkait perang bisnis.
"Ini tidak penting, hanya perang bisnis," ujar Ketua IDI saat itu, dr. Zaenal Abidin MHKes, mengomentari merebaknya pesan berantai tersebut, saat berbincang dengan detikHealth, Jumat (1/3/2013).
dr Zaenal menjelaskan IDI tidak sembarangan dalam menyebarkan setiap pengumuman penting kepada masyarakat. Jika memiliki pengumuman, maka akan disampaikan secara resmi sesuai dengan prosedur. Pengumuman dari IDI mendapat persetujuan dan tandatangan yang jelas dari ketua dan pengurusnya.
"Berita ini tidak pernah dikeluarkan oleh pihak IDI, namun masih saja banyak yang percaya akan berita tersebut. Setiap berita yang dikeluarkan oleh IDI harus ditandatangani oleh Ketua IDI dan pengurus organisasi besar IDI," jelasnya.
Kesimpulan
Informasi menyesatkan. IDI menegaskan nama instansinya dicatut. IDI tidak sembarangan dalam menyebarkan setiap pengumuman penting kepada masyarakat. Jika memiliki pengumuman, maka akan disampaikan secara resmi sesuai dengan prosedur. Pengumuman dari IDI mendapat persetujuan dan tandatangan yang jelas dari ketua dan pengurusnya.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi