Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Sudah Musim Hujan, Pakai Sunscreen atau Tidak?

Oleh Annisa Indri Lestari
SHARE   :

Sudah Musim Hujan, Pakai Sunscreen atau Tidak?

Pantau - Saat musim hujan seperti sekarang banyak orang yang mengira matahari seolah tidak muncul dan bersinar terik, maka pemakaian sunscreen bukan jadi hal yang terlalu penting. Benarkah demikian?


Mengutip Skin Cancer Foundation, Sabtu (17/12/2022) awan hanya menghalangi sedikitnya 20 persen dari sinar UV (ultraviolet). Menjadikan, setiap orang masih berpeluang terkena hingga 80 persen dari efek paparan sinar UV dari matahari walau cuaca mendung berawan atau hujan.


Bukan hanya saat hujan, disebutkan lebih lanjut jika diibaratkan, saat kita berada di tengah salju pun, risiko untuk terpapar sinar UV masih ada karena tersengat sinar matahari bahkan bisa lebih tinggi dari biasanya.


Pasalnya, karena es dan salju bisa memiliki efek reflektif pada sinar UV yang justru dapat memperkuat sinar UV tersebut. Sehingga, baik cuaca sedang hujan, mendung berawan dan juga cerah, pemakaian susncreen atau tabir surya yang mengandung  SPF minimal 30,  tetap harus digunakan sehari-hari sebagai pelindung kulit. 


Supaya kulit terlindungi dari masalah kesehatan seperti noda hitam, kulit terbakar, flek, hingga kanker kulit diwajibkan menggunakan sunscreen setiap hari. Sebab matahari juga memancarkan sinar UV yang buruk untuk kulit.


Sinar UV terbagi menjadi beberapa jenis yaitu sinar UVA, UVB, dan UVC. Ketiganya punya ciri berbeda. Berikut uraiannya :


Sinar UVA


Sinar UV ini memiliki gelombang terpanjang sekitar 315-400 nm. Karena itu, sinar UVA bisa menembus berbagai lapisan, mulai dari lapisan ozon, awan, sampai sela-sela pintu dan jendela rumah. Sinar UVA memberikan efek jangka panjang bagi kulit, seperti memunculkan keriput, menghilangkan kekenyalan kulit, meningkatkan risiko penuaan dini, hingga meningkatkan risiko kanker kulit.


Sinar UVB


Panjang gelombang sinar UVB berkisar 280-315 nm. UVB tidak menembus lapisan awan dan hanya sedikit saat cuaca berawan atau mendung. Namun, UVB tetap memberikan dampak tidak sehat pada kulit. Sinar UVB bisa membuat kulit menggelap, seperti terbakar, sensitivitas kulit meningkat, hingga memicu terjadinya inflamasi penyebab jerawat.


Sinar UVC


Sinar UVC memiliki gelombang cahaya terpendek berkisar 180-280 nm. Gelombangnya yang pendek ini membuat sinar UVC tidak bisa menembus lapisan ozon dan tidak membahayakan bagi kulit. 


Penulis :
Annisa Indri Lestari