
Pantau - Melalui Instagram Faith Orthopaedic Group, @faithorthopaedicgroup, seorang pria yang memiliki pengalaman lebih dari 29 tahun sebagai ahli bedah ortopedi tidak pernah bosan mengingatkan siapa pun untuk memasukan fatihan beban ke dalam aktivitas sehari-hari.
"Karena secara umum kita bilang, daripada tidur lebih baik duduk, daripada duduk lebih baik berdiri, daripada berdiri lebih baik satu langkah, daripada satu langkah lebih baik banyak langkah. Jadi, aktivitas itu penting," terang pria bernama lengkap Dr Henry Suhendra SpOT.
Secara garis besar olahraga terbagi dua, aerobik dan anaerobik. Henry, menjelaskan, aerobik, seperti jalan kaki dan lari-lari kecil, adalah kata lain dari kardio (latihan jantung).
Yang jika dilakukan sampai terengah-engah atau heart rate di kisaran 60 hingga 80, berguna untuk fat burning atau mengurangi lemak.
"Tapi mesti diingat bahwa olahraga itu ada dua, aerobik dan satu lagi adalah anaerobik. Nama lainnya latihan beban, weight training, weight lifting, strength training, resistance training, itu nama-nama persamaannya," katanya.
Menurut Henry, orang muda tidak olahraga atau latihan beban pun sudah ada ototnya. Kalau pun mereka rutin melakukan weight training, kata Henry, biasanya tidak sekadar untuk sehat semata, tapi juga mengarah kepada estetika. Terlihat lebih keren dan lebih gede.
"Tapi pada orang tua, mutlak perlu latihan beban karena itu yang paling diperlukan," katanya.
Jadi, kalau ada pertanyaan orang muda atau orang tua, yang paling perlu, Henry dengan tegas menjawab orang lanjut usia.
Latihan Beban untuk Lansia Terbukti Memperlambat Kerusakan Otot
Manusia mulai kehilangan massa otot sebelum usia 40 tahun. Sebagian disebabkan oleh pengurangan serat otot yang terjadi saat neuron motorik rusak. Neuron motorik adalah sel di otak dan sumsum tulang belakang yang bertugas untuk memberi tahu tubuh kita untuk bergerak.
Penurunan serat otot tersebut, mengutip Science Alert, tak dapat dihindari. Tetapi studi baru menunjukkan, bahwa hal itu dapat diperlambat secara signifikan.
Menurut hasil penelitian, latihan beban dapat membuat sambungan antara saraf dan otot menjadi lebih kuat dan juga melindungi neuron motorik di sumsum tulang belakang yang penting, agar tubuh berfungsi dengan baik.
- Penulis :
- Annisa Indri Lestari