
Pantau.com - Melonjaknya nilai tukar dollar terhadap rupiah, cukup terasa dampaknya bagi aktor senior Jeremy Thomas yang tengah menyekolahkan kedua anaknya diluar negeri.
Untuk itu, Jeremy tak sungkan memberikan masukan kepada pemerintah untuk meningkatkan ekspor, dibanding harus membatasi impor yang terkadang jadi kebutuhan vital.
Baca juga: Rupiah Melemah, Jeremy Thomas 'Kencangin Ikat Pinggang' Demi Anak
"Namun saya mengatakan bahwa kita tidak bisa selalu mengatakan import ditahan, ekspor digenjot, kalau import ditahan berarti banyak sekali raw material kita yang akan tersendat," ujar Jeremy ditemui Pantau.com di Museum Mandiri, beberapa waktu lalu.
Kata Jeremy, meskipun ekspor harus digenjot, tetapi menggalakan kembali produksi-produksi barang yang masih impor seperti kedelai, garam, atau kebutuhan lainnya, sudah seharusnya Indonesia dapat memproduksi sendiri. Padahal mayoritas masyakarat Indonesia penggemar tempe.
"Saya menyarankan pemerintah untuk meng-empower lah produksi-produksi baik itu impor supaya pengusaha kita juga mau memproduksi bahan-bahan dasar. Ingat loh biji kedelai aja amasih import sementara orang Indonesia hobbinya makan tempe nah artinya PR-PR seperti ini tolonglah segera dilaksanakan dengan benar," kata pria 48 tahun itu.
Ia juga khawatir bahan material usahanya yang sebagian membutuhkan barang import akan terkena imbas membengkaknya biaya produksi.
"Kalau barang-barang lifestyle yang diproduksi company saya mungkin ya, saya enggak tau nih harga barang dasarnya apakah dapat berimpact, tapi yang paling beratnya duit sekolahnya anak-anak," lanjut Jeremy.
Terakhir, ia meyakini Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Presiden Joko Widodo mampu segera membereskan masalah ini, agar masyarakat tidak semakin resah dan khawatir.
Baca juga: Sssttt...Di 'Mata Batin 2' Ada Adegan Intim Jeremy Thomas dan Sophia Latjub
"Percayalah Sri Mulyani orang pintar, banyak sekali menteri yang juga cerdas, tapi ya saya mohon, dari atas sampai ke bawah bisa mendorong, saya enggak setuju kalau import di tekan, ekspor yang harus digenjot, jadi saya setuju dengan Pak Jokowi bahwa ekspor yang harus digenjot," tukasnya.
- Penulis :
- Gilang