
Pantau - Saat debut, Threads langsung dirilis di 100 negara. Meta mengklaim 30 juta orang telah mendaftar sebagai pengguna platform yang terintegrasi Instagram—meski berdiri sebagai aplikasi terpisah—itu.
Threads, yang mirip dengan Twitter, disebut para bos di Meta sebagai ‘alternatif yang lebih bersahabat’. Dengan kemiripan itulah, Twitter melihat ancaman dalam persaingan dagang dengan Threads. Di hari yang sama dengan dengan peluncuran Threads, seorang pengacara yang mewakilli Twitter mengirim surat tuntutan kepada CEO of Meta, Mark Zuckerberg. Ia dituduh melakukan pencurian rahasia dagang dengan mempekerjakan mantan pegawai Twitter untuk menggarap Threads.
Dalam surat yang ditujukan kepada CEO Meta Mark Zuckerberg, pengacara Twitter Alex Spiro berargumen bahwa Meta menggunakan rahasia perusahaan dan kekayaan intelektual Twitter untuk membuat Threads.
Spiro mengklaim Meta mempekerjakan belasan mantan karyawan Twitter untuk mengembangkan Threads. Tidak begitu mengejutkan mengingat Twitter memberhentikan ribuan karyawannya setelah dibeli Elon Musk.
"Twitter memiliki kekhawatiran yang serius bahwa Meta Platforms (Meta) telah terlibat dalam penyalahgunaan rahasia dagang Twitter dan kekayaan intelektual lainnya secara sistematis, disengaja, dan melanggar hukum," kata Spiro dalam suratnya, seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (7/7/2023).
Twitter kemudian mengancam akan mengambil tindakan hukum dalam bentuk gugatan perdata dan ganti rugi. Perusahaan berlogo burung itu juga menuntut Meta untuk berhenti menggunakan rahasia perusahaan atau informasi rahasia lainnya.
Kedua pemain besar di kancah media sosial itu sama-sama mengalami pengurangan karyawan selama tahun ini. Meta telah mengumumkan pengurangan staff sebanyak 10 ribu orang pada April. Tak beda jauh, Twitter kehilangan 7.500 pekerjanya setelah Musk mengambil alih pada Oktober lalu.
Juru bicara Meta, Andy Stone, menyanggah surat tersebut, menyatakan Meta tak melakukan semua yang dituduhkan. “Tak ada satu pun tim engineering Threads yang merupakan mantan karyawan Twitter. Itu tak pernah terjadi,” kata Stone dalam unggahan di Threads.
- Penulis :
- Annisa Indri Lestari










