Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Kenali Teknik Parenting yang Baik untuk Gen Z Menurut Para Ahli

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Kenali Teknik Parenting yang Baik untuk Gen Z Menurut Para Ahli
Foto: Ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/@pixabay/)

Pantau – Meskipun kebanyakan Gen Z merasa bahwa mereka sudah mengetahui semuanya dan merasa sudah siap menghadapi kehidupan ini, terkadang sedikit nasihat dari orang tua dapat membantu mereka dalam menghadapi kehidupan.

Sebuah studi yang dilakukan pada bulan Desember 2023 tentang memecahkan kode etik dalam mengasuh anak menemukan bahwa membuat Gen Z menghargai nasihat yang tidak diminta dari pihak berwenang di rumah adalah hal yang mungkin dilakukan, tetapi hanya jika hal tersebut bersifat dua arah.

Whitney Waugh, psikolog anak dan remaja di Rumah Sakit Anak Hassenfled di NYU Langone, mengatakan bahwa teknik ini berhasil, tetapi anak juga perlu didengarkan.
Orang tua yang ingin mendukung anak mereka secara efektif saat mereka bertransisi ke masa dewasa muda dapat melakukannya dengan terlebih dahulu memvalidasi posisi anak mereka dalam suatu masalah tertentu. Anak remaja kemungkinan besar akan lebih menerima nasihat orang tua mereka jika mereka merasa dilihat dan didengar daripada dikendalikan.

Para peneliti dari University of California-Riverside menyimpulkan bahwa Gen Z seringkali menerima bimbingan tanpa diminta dari orang tua mereka ketika mereka yakin bahwa kedaulatan mereka masih dihormati.  Ketika orang tua menyatakan bahwa mereka menerima dan mendukung anak-anak mereka apa adanya dan apa yang mereka alami, maka anak-anak akan menerima. Tetapi ketika orang tua meremehkan, anak akan merasa berkonflik dan seringkali tertekan untuk berperilaku tidak semestinya.

Lebih lanjut Waugh berpendapat bahwa jika anak terus-menerus diatur oleh orang tuanya, mereka akan kesulitan mencapai potensi penuh mereka sebagai makhluk mandiri.  Shira Kafker, terapis interaksi orang tua-anak bersertifikat di Yonkers, sependapat dengan hal ini. Menurutnya, semakin banyak orang tua yang mendorong pertumbuhan dan pemikiran mandiri sambil memberikan dorongan dan dukungan emosional, maka semakin besar kemampuan mereka untuk menoleransi dan menerima nasihat yang tidak diminta.

Meskipun Gen Z banyak tidak setuju dengan kebijaksanaan dan aturan orang tua mereka, Kafker mengatakan bahwa menumbuhkan dinamika keluarga yang menghormati kebebasan memilih anak akan menjadi landasan bagi komunikasi yang sehat seiring bertambahnya usia. Jika anak-anak merasa didengarkan dan dipahami, mereka tidak hanya lebih terbuka untuk berbagi perasaan dan pertanyaan dengan orang tua mereka, tetapi juga untuk menginternalisasikan jawaban dan menerapkan nasihat dalam kehidupan mereka.
 

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Latisha Asharani