Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Tradisi Masyarakat Sunda dalam Menyambut Ramadan, Apa Saja?

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Tradisi Masyarakat Sunda dalam Menyambut Ramadan, Apa Saja?
Foto: Munggahan (kemlu.go.id/)

Pantau - Ramadan 2024 kini hanya tinggal menghitung hari. Masyarakat beramai-ramai sambut bulan suci ini dengan beragam tradisinya masing-masing, salah satunya adalah masyarakat sunda.

Masyarakat sunda memiliki beberapa tradisi unik dan menarik yang mereka jalankan menjelang bulan puasa Ramadan. Tradisi-tradisi ini telah diturunkan dari generasi ke generasi dan masih dipraktikkan hingga saat ini.

Berikut adalah empat tradisi khas masyarakat sunda saat menjelang bulan puasa Ramadan.1. MunggahanMunggahan merupakan tradisi yang dilakukan masyarakat Sunda untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Kegiatannya meliputi makan bersama, mengungkapkan rasa terima kasih, dan meminta maaf dari keluarga, teman, dan kolega. Tradisi ini biasanya dilakukan pada minggu terakhir menjelang Ramadhan. Biasanya dilakukan pada akhir bulan Sya'ban, satu atau dua hari sebelum Ramadhan. 

Tujuan Munggahan adalah untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT, mensucikan diri dari keburukan masa lalu, dan menghindari perbuatan zalim selama bulan puasa. Ini adalah cara untuk mengekspresikan kegembiraan dan perayaan dalam menyambut bulan Ramadan yang penuh berkah.

Baca juga:

Catat! Ini Jadwal dan Link Streaming Sidang Isbat Awal Puasa Ramadan 2024
Ramadan 2024, IDAI Minta Orang Tua Perhatikan Gizi Anak saat Berpuasa
 

2. NyiribNyirib merupakan tradisi unik yang saat ini sudah mulai punah. Tradisi ini dilakukan masyarakat Pasundan menjelang datangnya bulan puasa. Nyirib merupakan kegiatan memancing atau menangkap ikan bersama sebelum bulan puasa.

Mengutip dari merdeka.com, di tahun 1980-an orang-orang Sunda di pelosok desa kerap menangkap ikan di sungai besar secara bersama-sama tiga hari sebelum munggah atau sehari sebelum datangnya bulan Ramadan.

Penulis :
Latisha Asharani