
Pantau - Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, sosok Mohammad Hatta telah menjadi salah satu pilar utama yang menopang fondasi negara ini.
Ia bukan hanya sekadar tokoh penting dalam kemerdekaan Indonesia, tetapi juga menjadi salah satu arsitek utama dalam membangun fondasi ekonomi dan politik bangsa.
Mohammad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902, di Bukittinggi, Sumatra Barat. Sejak dini, Hatta telah menunjukkan bakat intelektual yang gemilang.
Setelah menamatkan pendidikan dasar di sekolah Belanda, Hatta melanjutkan pendidikan menengahnya di HBS (Hoogere Burgerschool) Bandung, lalu melanjutkan studi di Rechts Hogeschool (sekarang Fakultas Hukum Universitas Indonesia) pada tahun 1921.
Selama berada di Rechts Hogeschool, Hatta mulai terlibat dalam kegiatan politik dan sosial. Dia terlibat aktif dalam organisasi mahasiswa Indonesia dan menjadi anggota Jong Java, sebuah perkumpulan yang menyerukan persatuan bangsa Indonesia.
Setelah menyelesaikan studinya, Hatta kembali ke Hindia Belanda (Indonesia) dan mulai membangun karir politiknya.
Dia bergabung dengan Sarekat Islam, sebuah organisasi yang berjuang untuk hak-hak kaum buruh dan petani. Di sinilah Hatta mulai menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa dan menjadi wajah yang dihormati dalam gerakan kemerdekaan.
Hatta bersama-sama dengan Soekarno memainkan peran kunci dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mereka bersama-sama merumuskan Pancasila, dasar negara Indonesia, yang menjadi panduan moral dan politik bagi bangsa ini.
Hatta juga terlibat dalam perundingan dengan pihak Belanda yang akhirnya menghasilkan pengakuan kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949.
Setelah kemerdekaan, Hatta menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Selama masa jabatannya, ia tidak hanya terlibat dalam urusan politik, tetapi juga aktif dalam pembangunan ekonomi dan sosial.
Dia memimpin upaya-upaya untuk membangun fondasi ekonomi negara, termasuk melalui pendirian Bank Indonesia sebagai bank sentral, pembentukan perusahaan negara untuk mengelola sumber daya alam, serta membangun konsep dari koperasi.
Hatta juga dikenal sebagai sosok yang bersih, ia tidak pernah terjerumus dalam korupsi atau perilaku tidak etis. Meski menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia yang pertama, Hatta tetap hidup dengan pola hidup yang sederhana.
Ia tidak tergoda oleh kemewahan atau kekayaan pribadi, melainkan selalu menempatkan kepentingan bangsa dan rakyat di atas segalanya. Bahkan, ia dikabarkan tidak mampu membeli sepatu Bally idamannya hingga akhir hayatnya karena memegang teguh prinsip kejujuran.
Hatta meninggal dunia pada tanggal 14 Maret 1980 pada pukul 18.56 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta setelah sebelas hari dirawat di sana.
Keesokan harinya, ia disemayamkan di kediamannya Jalan Diponegoro 57, Jakarta dan dikebumikan di TPU Tanah Kusir.
- Penulis :
- Aditya Andreas
- Editor :
- Aditya Andreas