billboard mobile
HOME  ⁄  Lifestyle

Psikolog: Orang Tua Jangan Banyak Kritisi Anak Saat Eksplor Dunia Seni

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Psikolog: Orang Tua Jangan Banyak Kritisi Anak Saat Eksplor Dunia Seni
Foto: Ilustrasi seniman cilik. (Freepik)

Pantau - Orang tua terkadang tidak menyetujui minat anaknya sehingga memaksa anak untuk menggeluti bidang lain yang menurut orang tua adalah terbaik. Dan salah satu bidang yang banyak tidak disetujui oleh para orang tua adalah seni. 

Berdasarkan riset yang dikutip dari detikhot, ditemukan bahwa secara umum orang tua sangat ragu-ragu, panik, takut, akan pilihan seorang anak menjadi seniman. Terdapat stigma dan stereotipe bahwa menggeluti seni berarti masa depan yang suram.

Karena itu, psikolog klinis anak Reti Oktania menyebut orang tua jangan banyak mengkritisi anak yang sedang mulai mengeksplorasi kemampuannya di bidang seni agar tidak menghalangi kreativitasnya.

"Kalau orang tua mendampingi anak berkreasi itu perlu untuk kita notice, tapi tidak mengkritisi jadi kalau dilihat anak mulai berkarya, support saja," kata Reti, dikutip dari ANTARA.

Baca juga: 5 Maret 1939: Lahirnya Seniman Legenda asal Betawi, Benyamin Sueb

Lebih lanjut, Reti mengatakan bahwa orang tua seringkali memiliki ekspektasinya sendiri bahwa kemampuan anak harus bagus, sehingga tidak jarang mereka mengkritik karya anak.

Untuk anak di bawah 14 tahun, Reti mengatakan orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anaknya untuk eksplorasi di berbagai bidang baik seni maupun bidang lainnya.

Seni justru bisa menjadi terapi bagi anak yang tidak percaya diri mengekspresikan perasaannya melalui kata-kata sehingga saat dewasa bisa menghindari anak dari gangguan kesehatan mental.

"Seni memang punya unsur terapi, jadi ada perasaan emosi yang tidak bisa kita ungkapkan bisa kita salurkan lewat karya, dengan seni atau tulisan, dengan berkarya setidaknya membuat kita lebih tenang dan menyalurkan perasaan yang memang tidak bisa disampaikan dengan kata-kata," katanya.

Penulis :
Latisha Asharani