
Pantau - Obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes, penyakit kardiovaskular, hipertensi dan stroke, serta beberapa jenis kanker.
Pada tahun 2022 WHO mencatat bahwa 1 dari 8 orang di dunia hidup dengan obesitas, dengan jumlah obesitas pada anak yang meningkat lebih besar daripada obesitas dewasa. Karena itu, krisis obesitas yang berkembang lebih cepat pada anak-anak daripada orang dewasa ini harus segera diatasi.
Berikut cara hindari obesitas dan jaga berat badan:
1. Jangan hanya fokus pada penurunan berat badan
Lebih baik prioritaskan kebiasaan harian mengikuti pola makan sehat dan tetap aktif, jangan hanya fokus pada penurunan berat badan.
2. Tentukan dan rayakan tujuan utama
Rayakan setiap pencapaian besar maupun keci karena ini memungkinkan untuk melihat sejauh mana kalian telah berusaha, dan bukan seberapa jauh kalian harus berjuang. Terkait penurunan berat badan, proses perlahan dan stabil adalah yang terbaik, meskipun terkadang dapat terasa frustrasi.
3. Hindari diet fad
Diet fad dapat membantu menghilangkan berat badan sementara tetapi dapat menghilangkan makanan sehat atau kelompok makanan yang dapat mengakibatkan defisiensi nutrisi atau meningkatkan risiko kehilangan massa otot, bukan kehilangan lemak tubuh. Ingat bahwa tujuannya tidak hanya untuk menurunkan berat badan, tetapi juga harus mengubah kebiasaan untuk membantu kita mempertahankan berat badan yang sudah ditargetkan.
4. Pastikan mengonsumsi cukup protein
Protein memainkan peran penting dalam manajemen berat badan, karena membantu mengontrol rasa lapar dengan membuat kita merasa kenyang lebih lama. Protein juga mendukung pertumbuhan dan perbaikan otot serta dapat membantu menjaga massa tubuh ramping saat kita kehilangan lemak tubuh.
5. Sertakan camilan sehat
Saat ini, camilan menyumbang hampir sepertiga dari asupan energi harian, tetapi banyak makanan camilan tipikal tinggi kalori, gula, lemak, dan garam. Pilih camilan yang kaya nutrisi, kaya protein untuk membantu kalian tidak merasa lapar hingga jam makan berikutnya. Misalnya yogurt dengan buah, hummus dengan baby wortel, atau telur rebus dengan beberapa cracker gandum utuh dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
6. Jangan mengurangi kalori terlalu banyak
Diet kalori sangat rendah dapat memperlambat metabolisme serta menghambat penurunan berat badan dan tidak berkelanjutan dalam jangka panjang. Sebaliknya, fokuslah pada berbagai makanan sehat dalam pola makan harian kita sepertiprotein tanpa lemak, buah-buahan dan sayuran berwarna-warni, biji-bijian utuh dan kacang-kacangan, serta jumlah kecil lemak sehat dari makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan alpukat.
7. Bergeraklah
Cobalah untuk bergerak aktif setidaknya 30 menit beraktivitas sedang setiap hari. Perubahan kecil seperti memilih naik tangga daripada lift, atau turun dari bus dua atau tiga halte sebelum kita mencapai tujuan kemudian melanjutkan dengan berjalan kaki dapat membuat perbedaan.
8. Rencanakan dan siapkan makanan sehat
Merencanakan makanan terlebih dahulu akan membantu menentukan bahan apa yang perlu kita beli dan membantu menyiapkan kulkas dan lemari dengan makanan sehat. Selain itu, menyiapkan makanan dan menyimpannya di kulkas atau freezer dapat membantu mencegah kita memilih makanan cepat saji atau pesan antar.
9. Kendalikan porsi
Untuk mengurangi porsi, coba gunakan piring, gelas, peralatan makan, dan sendok saji yang lebih kecil. Juga baik untuk menaruh porsi di atas piring atau mangkuk, daripada makan langsung dari kemasan besar atau wadah penyimpanan.
10. Baca label nutrisi
Mengetahui secara pasti apa yang kita makan dan minum sangat penting ketika sedang menjaga berat badan. Membaca label memberi kita informasi tentang kalori, kandungan nutrisi, dan ukuran porsi dari makanan yang dikonsumsi.
11. Pilih sarapan yang seimbang
Sarapan tidak hanya membantu kita mengontrol berat badan dan berkonsentrasi di sekolah atau saat bekerja, tetapi juga membantu tetap fokus pada aktivitas. Sarapan harus mencakup keseimbangan protein, karbohidrat, dan lemak. Jika kita memiliki jadwal yang padat, pertimbangkan untuk membuat smoothie sehat daripada mengandalkan makanan cepat saji atau bahkan melewatkan waktu sarapan sama sekali.
Sumber: ANTARA
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani