billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

10 Karya Sastra Indonesia yang Mendunia, Ada Laut Bercerita

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

10 Karya Sastra Indonesia yang Mendunia, Ada Laut Bercerita
Foto: Ilustrasi buku. (Freepik)

Pantau - Karya sastra memiliki peran penting dalam mengubah tatanan atau pola pikir suatu bangsa, karena dapat menyampaikan pesan tentang kehidupan. Selain itu, karya sastra juga telah memberikan kontribusi besar dalam memperkaya budaya dan literatur Indonesia, juga memberikan gambaran tentang kehidupan di masa lalu dan menjadi sumber inspirasi kehidupan.

Melansir dari akun Instagram resmi @tempo.institute, berikut 10 karya sastra Indonesia yang mendunia:

Laskar Pelangi (Andrea Hirata)

Berkisah tentang sekelompok 10 siswa dan dua guru inspiratif mereka saat mereka berjuang melawan kemiskinan dan mengembangkan harapan untuk masa depan di Desa Gantong, yang terletak di Belitung. Film ini mengikuti perjalanan Ikal, Mahar, Sahara, A Kiong, Borek, Kucai, Syahdan, Trapan, dan Harun, yang kemudian diikuti oleh lebih banyak siswa. Lima tahun kemudian, mereka menyaksikan pelangi terbentuk. Muslimah, salah satu guru mereka, menjuluki mereka "Laskar Pelangi".

Cantik Itu Luka (Eka Kurniawan)

"Cantik Itu Luka" adalah sebuah cerita yang menggugah dan memikat, menghadirkan gambaran yang jelas tentang kehidupan berliku dan keras yang dialami oleh para tokoh dalam novel ini. Eka Kurniawan dengan kepiawaiannya menggabungkan keindahan bahasa dan alur cerita yang kuat, menjadikan novel ini sebuah karya sastra yang tak terlupakan.

Laut Bercerita (Leila S. Chudori)

Leila S. Chudori mengajak pembaca menyelami kisah-kisah pribadi yang terjalin dalam konteks sejarah yang penuh dengan ketidakadilan dan penindasan. Novel ini menggambarkan perjalanan panjang menuju kebebasan, harapan, dan pencarian identitas diri dalam masa-masa yang gelap dan sulit dengan berlatar belakang pada masa Orde Baru.

Saman (Ayu Utami)

Novel ini menceritakan kisah empat perempuan yang memiliki pengalaman hidup yang berbeda namun saling terhubung melalui ikatan persahabatan dan perjuangan mereka dalam menghadapi tekanan sosial dan budaya. Melalui perjalanan kehidupan keempat tokoh ini, Ayu Utami mengangkat berbagai isu sosial, seperti penindasan politik, ketidakadilan gender, rasisme, dan hak asasi manusia. Novel "Saman" menunjukkan betapa pentingnya persahabatan, perjuangan, dan keberanian dalam menghadapi tekanan sosial dan budaya.

Bumi Manusia (Pramoedya Ananta Toer)

"Bumi Manusia" adalah sebuah cerita yang memukau dengan menggali masalah sosial yang mendalam dan mengeksplorasi perjuangan individu dalam mencari kebebasan dan keadilan. Pramoedya Ananta Toer berhasil menggambarkan kondisi sosial yang rumit dengan bahasa yang indah dan memikat, menjadikan novel ini sebagai salah satu karya sastra paling berpengaruh di Indonesia.

Ronggeng Dukuh Paruk (Ahmad Tohari)

Mengangkat tema kehidupan masyarakat pedesaan di sebuah dukuh bernama Paruk. Dalam novel ini, pembaca akan diajak untuk mengenal seorang tokoh utama bernama Srintil, seorang gadis cantik yang tumbuh dan hidup di tengah-tengah masyarakat yang kental dengan adat istiadat dan tradisi. "Ronggeng Dukuh Paruk" mengajarkan kita tentang arti keberanian, tekad, dan perjuangan dalam menghadapi cobaan hidup. Novel ini tidak hanya memperlihatkan keindahan tarian ronggeng, tetapi juga menyentuh hati pembaca dengan cerita yang dalam dan penuh makna.

Sumur (Eka Kurniawan)

"Sumur" adalah sebuah novel yang menggambarkan kehidupan masyarakat Indonesia dengan cara yang gelap dan eksentrik. Eka Kurniawan berhasil merangkai cerita yang menggugah perasaan, menghadirkan gambaran yang jelas tentang kehidupan desa yang keras dan penuh warna. Novel ini juga menyajikan pertanyaan-pertanyaan tentang nasib, takdir, dan kekuatan manusia dalam menghadapi kehidupan yang keras.

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (Hamka)

Novel "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck" karya Hamsad Rangkuti adalah sebuah kisah cinta yang terjadi di awal abad ke-20, pada masa penjajahan Belanda di Indonesia. Cerita ini menggambarkan perjuangan seorang pemuda Minangkabau bernama Zainuddin untuk mencapai cintanya, Hayati, di tengah perbedaan budaya dan hambatan sosial yang ada.

Perjalanan Menuju Pulang (Lala Bohang dan Lara Nuberg)

Perjalanan Menuju Pulang adalah sebuah novel kolaborasi yang menceritakan tentang perjalanan spiritual dan pencarian jati diri dua tokoh utamanya, Lala dan Lara. Mereka berdua adalah teman sejak kecil dan memiliki hasrat yang sama untuk menemukan makna hidup yang lebih dalam.

Entrok (Okky Madasari)

Entrok adalah sebuah novel yang menggambarkan keberanian dan kekuatan seorang perempuan bernama Tegar dalam menghadapi kesulitan hidup. Melalui kisah Tegar, Okky Madasari mengajak pembaca untuk merenungkan tentang peran perempuan dalam masyarakat, serta pentingnya memperjuangkan hak-hak yang adil bagi semua.

Penulis :
Latisha Asharani