
Pantau.com - Pesatnya kemajuan aplikasi editing atau aplikasi kamera ternyata tidak melulu berdampak baik. Fotografer Senior Darwis Triadi, mengatakan di era sekarang ini aplikasi cukup memanjakan pengguna sehingga membuatnya jadi malas.
Baca juga: Dion Wiyoko Rasakan Sensasi Berbeda Melalui Lensa Kamera
"'Crek!' kita langsung jadi instan, disitulah akhirnya saya sangat yakin pada akhirnya karena sistemnya itu begitu mudah, si pembuat teknologi pasti berfikir manusia akan salah, akan menggampangi, mungkin bisa jadi bodoh menggunakan peralatan kamera," ujar Darwis saat menjadi pembicara di acara Talkshow di Senayan City, Jakarta Pusat, Kamis (25/10/2018).
Kebodohan yang terjadi kata Darwis, tak lepas dari di ciptakan yang RAW, sebuah format dalam foto dimana gambar akan mudah diedit dan diutak-atik baik pencerahan dan maupun obyek yang ada.
"Jadi RAW material namanya, jadi kalau saya gambarkan, kalau orang bikin keramik, itu kan ada lengkungannya itu kan masih bisa dibentuk kotak atau persegi, itulah RAW," ungkapnya.
"Jadi buat saya RAW itu diciptakan, karena manusia jadi bodoh," sambungnya.
Pria yang sudah berkecimpung hampir 30 tahun dalam dunia fotografi itu mengatakan, esensi dari fotografi adalah cahaya, bukan kamera. Seberapa hebatpun kamera tapi tidak ditangan yang tepat yang pintar bermain cahaya, maka itu sia-sia.
Sedangkan, dalam dunia foto juga, fotografer terbaik adalah mengandalkan gambar dari kamera sesungguhnya dan bukan mengandalkan pada editing. Editing hanyalah proses memperbaiki gambar, yang artinya semakin banyak gambar yang diperbaiki maka semakin rendah kemampuan seorang fotografer.
Baca juga: Wow! Restoran Bergaya Amerika Ini Fasilitasi Pelanggan dengan Peralatan Fotografi
"Kalau memotret itu, 90 hingga 95 persen seharusnya foto sudah jadi, bukan malah sebaliknya," tutupnya.
- Penulis :
- Gilang