Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Judi Online di Asia Tenggara, Indonesia Penyumbang Pemain Terbanyak?

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Judi Online di Asia Tenggara, Indonesia Penyumbang Pemain Terbanyak?
Foto: Ilustrasi judi online (Freepik)

Pantau - Judi online yang marak di negara-negara Asia Tenggara, di antaranya didukung perkembangan teknologi dan akses terhadap internet. Sejumlah negara pun berusaha mengatasi fenomena tersebut.

Berdasarkan Data Statista, Maret 2024 United Nations Office on Drugs and Crime pada Januari 2024, pasar judi Online di Asia Tenggara pada 2024 diperkirakan mencapai 1,23 miliar dolar AS.  Penetrasi pemain 2024 diperkirakan mencapai 3,1% dari populasi atau >2 juta.

Selain itu, pemain diproyeksikan mencapai 7,8 juta orang pada 2029. Adapu pasar judi online mencakup taruhan olahraga, permainan kasino dan lotre. Salah satu yang populer adalah judi slot yang juga bisa disebut bagian dari kasino.

Perlu diketahui bahwa legalitas judi online di negara Asia Tenggara berbeda-beda. Negara di Asia Tenggara yang melarang judi online diantaranya Indonesia dan Brunei Darussalam.

Di negara-negara Asia Tenggara, jumlah pemain judi online (slot) berdasarkan data Drone Emprit per 1 September 2023 diantaranya:

  1. Indonesia (201.122)
  2. Kamboja (26.279)
  3. Filipina (4.207)
  4. Myanmar (650)
  5. Vietnam (436)
  6. Malaysia (405)
  7. Thailand (263)

Kebijakan Terkait Judi Online di Negara-negara Asia Tenggara

Adapun kebijakan terkait judi online di negara-negara Asia Tenggara tentunya beragam, berikut selengkapnya:

Indonesia

Memblokir situs berisi judi online dan memproses hukum bandar/orang yang mempromosikan.

Kamboja

Menindak iklan judi online di internet.

Myanmar

Melacak dan menangkap bandar judi online.

Vietnam 

Memblokir judi online di media sosial.

Malaysia

Menutup konten berkaitan dengan judi online di berbagai platform.

Thailand

Melakukan investigasi dan menangkap jaringan penyedia judi online.

Sumber: ANTARA

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Latisha Asharani