
Pantau - Psikolog Angele Close, PhD sebagaimana dilansir dari POPSUGAR mengungkapkan bahwa afirmasi dapat menjadi alat yang ampuh untuk menumbuhkan energi positif, menjernihkan pikiran, bahkan menghilangkan pikiran cemas.
Karena itu, afirmasi bisa sangat baik untuk mesehatan mental. Simak lebih lanjut untuk mengetahui mengapa otak kita sangat menyukai afirmasi dan bagaimana cara kerjanya.
Afirmasi dan Kesehatan Mental
Dalam hal mengapa afirmasi membantu kesehatan mental, kuncinya adalah fokus. "Mengalihkan perhatian mental kita ke arah niat kita memiliki potensi untuk membantu kita menjauh dari pola pikir negatif dan menciptakan perubahan positif dalam suasana hati, pola pikir, dan energi," kata Angela Close, PhD.
Meskipun wajar jika kita terjebak dalam pola pikir negatif, afirmasi positif dapat membantu kita menghentikan kebiasaan ini dengan membangun kepercayaan diri. Afirmasi pada dasarnya melatih otak kita untuk menantang pembicaraan diri yang negatif, dan menegaskan keyakinan dan persepsi diri yang lebih positif.
Afirmasi untuk Pemula
Sebelum mulai menetapkan afirmasi, penting untuk memahami apa itu afirmasi. Dr. Close mengatakan bahwa afirmasi tidak sama dengan "berpura-pura sampai Anda berhasil,"
"Ketika tujuan cenderung konkret dan hasil yang dapat dicapai, afirmasi lebih baik digunakan [untuk membangkitkan] pengalaman," tambahnya.
Contohnya: jika tujuan kita adalah mempertahankan gaya hidup yang lebih sehat, kita bisa mengulangi afirmasi yang membantu memfasilitasi hubungan positif dengan tubuh kita. Jika afirmasi terlalu tidak realistis, maka afirmasi tersebut tidak akan membantu dalam jangka panjang.
Lebih lanjut Dr. Close menyarankan untuk memulai dengan meditasi selama 5 hingga 10 menit. Kosongkan pikiran kalian dan tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang paling penting bagi hati saya?"
Berikut adalah beberapa afirmasi sederhana yang bisa dicoba untuk membantu mengatasi rasa kehilangan, ketidakpastian, atau keterasingan, seperti yang direkomendasikan oleh Dr. Close:
- Saya memahami bahwa tidak ada yang abadi, dan saya tetap fokus dan seimbang apapun yang terjadi.
- Saya dapat memilih bagaimana saya merespons apa yang ada di sekitar saya.
- Perasaan kesepian itu wajar, dan saya tahu bahwa saya merasakan cinta untuk orang lain, begitupun sebaliknya.
- Saya kuat, tangguh, dan mampu. Kesedihan yang saya alami adalah ungkapan cinta dan kehilangan. Saya sedih dan berduka, dan saya baik-baik saja.
Dr. Close mengatakan bahwa untuk hasil terbaik, afirmasi harus dipraktikkan secara konsisten, meskipun hal ini terlihat berbeda untuk setiap orang.
Afirmasi dapat dibisikkan dalam hati, diucapkan dengan suara keras, ditulis dalam jurnal, didoakan, atau bahkan dilukis. Apapun yang kalian pilih, usahakan untuk mengucapkan afirmasi setiap hari, karena pengulangan adalah bagian penting dari proses tersebut.
Para ahli sebelumnya mengatakan kepada POPSUGAR bahwa afirmasi harus diucapkan tiga kali sehari (pagi, siang, dan malam) selama lima menit setiap kali. Untuk membantu kita tetap berada di jalur yang benar, Dr. Close menyarankan untuk menempelkan catatan afirmasi di tempat-tempat yang akan kalian lihat sepanjang hari.
Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan
Cobalah untuk tidak melakukan terlalu banyak afirmasi sekaligus. Dengan begitu, perhatian kalian tidak akan terpecah. Kalian mungkin juga ingin mendukung afirmasi kalian melalui perubahan gaya hidup yang nyata. Misalnya, jika sedang mengupayakan kebahagiaan kalian, afirmasi positif bisa dilakukan dengan hal-hal yang membuat kalian bahagia.
"Tidaklah cukup hanya dengan mengucapkan afirmasi dan terus menjalani hidup dengan cara yang sama," kata Dr. Close. "Afirmasi adalah cara yang bagus untuk meningkatkan kepositifan dan self-esteem, tetapi ingatlah untuk berhati-hati dan mencari dukungan tambahan jika membutuhkannya." lanjutnya.
Sumber: POPSUGAR
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Ahmad Munjin