
Pantau - Tahun lalu, komedian Bobby Lee menjadi bahan pemberitaan lantaran membuat pernyataan yang mengejutkan dalam sebuah wawancara di mana ia mengaku tidak tahu berapa banyak uang yang ia miliki.
Dalam sebuah podcast “The Iced Coffee Hour”, komedian ini menjelaskan bahwa ia memiliki ‘money guy’ atau ‘orang keuangan’ yang bertindak sebagai semacam penghubung antara rekening bank dan dirinya sendiri. Alih-alih mengintip rekeningnya sebelum melakukan pembelian besar, Lee hanya bertanya kepada money guy-nya apakah dia mampu membeli, misalnya, mobil baru.
“Saya tidak ingin tahu berapa banyak uang yang saya miliki,” jelas Lee. “Saya tidak ingin hidup di dunia di mana saya selalu melihat rekening bank saya, khawatir dan ini dan itu. Jadi ya, saya tidak tahu.”
Ketika pembawa acara bertanya apakah dia tidak penasaran dengan kekayaan bersihnya, dia menjawab tidak. “Karena jika angkanya sangat rendah, saya hanya akan tertekan dan mulai panik - seperti, saya harus berbuat lebih banyak! Benar kan? Namun jika Anda tidak tahu, maka saya hanya menjalani hidup saya.”
“Saya memiliki ‘money guy’, tetapi ketika saya pertama kali menandatangani kontrak dengannya 15 tahun yang lalu, saya berkata, 'Saya tidak ingin tahu berapa banyak uang yang saya miliki. Saya tidak ingin hidup di dunia di mana saya selalu melihat rekening bank saya dengan cemas. Ya, saya tidak tahu,” jelas Lee.
Komedian populer ini mengaku bahwa ia tidak tahu berapa biaya cicilan rumahnya, berapa banyak yang ia bayarkan untuk mobilnya, atau biaya listrik dan air yang ia keluarkan setiap bulannya.
Namun, ia tampaknya tidak khawatir karena orang yang mengurus keuangannya berjanji kepadanya bahwa ia bisa bertahan dalam waktu yang lama tanpa bekerja lagi.
Sementara itu, Mirel Zaman, seorang penulis di POPSUGAR mengatakan bahwa budgeting membuat dirinya mengalami financial anxiety. Ia pada mulanya melakukan berbagai metode penganggaran seperti mencatat pengeluaran di spreadsheet, mengunduh aplikasi keuangan, bertemu dengan seorang pelatih keuangan dan lain sebagainya.
Ia pikir dirinya melakukan halyang benar dengan semua metode penganggaran itu, namun haltersebut mala membuatnya mengalami financial anxiety. Biaya tak terduga membuatnya mengalami serangan panik. Bukan hanya tagihan yang mengejutkan, namun juga biaya-biaya seperti undangan pernikahan atau acara mendadak.
Banyak yang mengalami tekanan keuangan seperti ini setiap hari. Kecemasan tersebut dapat menghancurkan seseorang bahkan ketika orang tersebut memiliki cukup uang di rekening untuk menutupi pengeluaran saat itu.
Mirel mengatakan dirinya tidak memiliki utang atau pengeluaran yang luar biasa tinggi. Namun, secara mental, ia hidup seperti akan bangkrut sehingga membuatnya tidak dapat menggunakan keuntungan finansialnya dalam investasi atau berlibur atau bahkan menyalurkan lebih banyak uang untuk amal atau mentraktir teman-teman.
Dirinya melihat bahwa semua penganggaran yang ia lakukan adalah cara untuk memegang kendali atas ketakutan finansialnya, yang tidak ia sadari bahwa upaya tersebut membuatnya semakin cemas.
Dalam buku “Happy Money”, penulis Ken Honda berbicara tentang konsep uang sebagai energi. Buku tersebut menjelaskan bahwa uang bersifat emosional dan memiliki kemampuan untuk menyebarkan hal positif atau negatif, tergantung dari si pemberi. Ketika seseorang memberi uang dari tempat yang penuh cinta atau kebahagiaan, maka uang itu akan menyebarkan cinta dan kebahagiaan. Namun, ketika seseorang memberi dari tempat yang penuh ketakutan atau kesedihan, uang akan menyebarkan sifat-sifat tersebut.
Buku karya Ken Honda tersebut membuat Mirel menyadari bahwa sepanjang hidupnya, ia telah menyebarkan uang yang membuatnya stres, takut, dan tidak bahagia.
“Dengan mengurangi kecemasan finansial saya, berhenti membuat anggaran memungkinkan saya untuk memberi dengan lebih murah hati dan mudah-mudahan menyebarkan uang yang membahagiakan.” katanya, sebagaimana dikutip dari POPSUGAR.
Berhenti membuat anggaran tentunya bukan untuk semua orang. Banyak orang yang perlu mengawasi rekening mereka dengan lebih ketat atau untuk memegang kendali keuangan mereka.
“Tapi setiap kali saya mencoba kembali ke penganggaran, kecemasan saya selalu muncul. Jadi, meskipun saya mungkin tidak akan mempekerjakan “orang keuangan” seperti Bobby Lee dalam waktu dekat, Anda juga tidak akan menemukan saya menyimpan aplikasi perbankan di layar beranda saya.” ungkapnya.
Bagi sebagian orang, budgeting dapat menimbulkan stres dan kecemasan, sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa 57% anak muda takut memikirkan budgeting. Survei menunjukkan bahwa banyak kaum muda yang mempunyai kekhawatiran seputar uang dan alami financial anxiety.
Melansir dari laman USA Today, berikut adalah beberapa tips untuk mengurangi stres dalam budgeting:
- Gunakan aplikasi budgeting
- Beri diri kalian waktu untuk belajar dan berubah
- Prioritaskan tujuan keuangan namun juga sisihkan untuk bersenang-senang
- Penulis :
- Latisha Asharani