Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Begini Penjelasan Soal Larangan Menggunakan Baju Hijau di Pantai Selatan

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Begini Penjelasan Soal Larangan Menggunakan Baju Hijau di Pantai Selatan
Foto: Lukisan Nyi Roro Kidul yang dipamerkan di Museum Nasional DKI Jakarta saat kegiatan pameran In-ART 2019 (Indonesia Art Festival) "Pesta Seni Rupa indonesia 2019". (Sumber: Tangkapan layar YouTube/youtube.com/@cantikaindo3654)

Pantau - Sobat pantau tentunya pernah menedengar mitos pantai selatan tentang larangan memakai pakaian berwarna hijau yang hingga saat ini masih diyakini oleh sebagian masyarakat Jawa? Naah, karena itulah, pengunjung pantai selatan sedikit atau bahkan tidak ada yang mengenakan pakaian berwarna hijau.

Lantas apa alasan atas larangan tersebut?

Melansir dari Jurnal Pendidikan Tembusai, pantai selatan diyakini sebagai bagian dari daerah kekuasaan Ratu Selatan yang selama ini kita kenal dengan nama Nyi Roro Kidul. 

Berdasarkan mitos yang beredar, Nyi Roro Kidul ini menyukai warna hijau. Dan orang yang memakai baju berwarna hijau dikhawatirkan akan ditarik ke laut karena sang Ratu tidak senang jika ada orang lain yang mengenakan warna pakaian yang sama. Inilah sebabnya muncul larangan tidak boleh memakai baju hijau saat berkunjung ke pantai selatan.

Baca juga: Nelayan Tenggelam di Pantai Selatan Kebumen Ditemukan Tewas

Jika kita melihat potret Nyi Roro Kidul dalam lukisan yang banyak dijual  dengan berbagai ukuran, Sang Ratu digambarkan sebagai sosok wanita yang berparas cantik, menggunakan siger atau mahkota berprada emas dengan ronce bunga melati dengan busana berwarna hijau berbalut selendang putih.  Beberapa lukisan menggambarkan sosok sang Ratu memegang cemeti lengkap dengan kereta kencana kuda di tengah laut pantai selatan.

Siapa Nyi Roro Kidul?

Jika kalian berpikir bahwa Nyi Roro Kidul merupakan orang yang sama dengan Kanjeng Ratu Kidul, maka kalian keliru. Karena keduanya adalah sosok yag berbeda. 

Kanjeng Ratu Kidul merupakan sosok roh suci yang digambarkan memmiliki sifat mulia dan baik hati. Berdasarkan mitologi Jawa, Kanjeng Ratu Kidul merupakan ciptan Dewa Kaping Telu dan mengisi alam kehidupan sebagai Dewi Padi alias Dewi Sri dan dewi-dewi alam lainnya.

Sementara itu, Nyi Roro Kidul adalah putri dari Kerajaan Sunda, Prabu Mundingsari, yang diusir ayahnya akibat ulah sang ibu tiri.

Baca juga: Viral Pria Berkaus Hijau Tantang Mitos Nyi Roro Kidul di Pantai Selatan

Nyi Roro Kidul atau Dewi Suwido ini terkena guna-guna dari seorang dukun suruhan Ibu Permaisuri. Hal ini membuat wajah Dewi Suwido menjadi buruk rupa sehingga diusir dari kerajaan dan berkelana menuju hutan rimba.

Dewi Suwido kemudianbertapa dan mendapat bisikan untuk meloncat masuk pantai laut selatan dan bersatu dengn tempat tersebut. Dan setelah melompat masuk, rupa Dewi Suwido menjadi cantik kembali bahkan lebih cantik dari sebelumnya. 

Berkaitan dengan Pola Pikir Masyarakat Jawa

Masih dilansir dari sumber yang sama, orang jawa disebut memiliki cara berpikir yang unik yang berkaitan dengan hal-hal mistik. Salah satunya adalah dengan menggunakan cara-cara yang tidak rasional dalam mengatasinya.

Baca juga: Wisatawan di Pantai Selatan Jabar-DIY Harap Waspada Gelombang 6 Meter

Cara berpikir yang tidak logis tersebut menimbulkan berbagai macam perpektif yang ada di masyarakat jawa, termasuk larangan menggunakan baju hijau tersebut. Padahal, jika dilihat dari pandangan logis hal ini tidak berpengaruh ke arah Nyi Roro Kidul. Karena tidak hanya orang dengan baju hijau saja yang bisa tenggelam diseret ombak, namun juga siapapun yang tidak berhati-hati akan tetap berpotensi mengalami kecelakaan laut.

Selain itu, secara logika hal ini dapat dikaitkan juga dengan kondisi alam pantai selatan. Air laut daerah pantai selatan memiliki warna yang cenderung kehijauan sehingga menyulitkan penemuan korban jika mengenakan pakaian berwarna hijau.

Arus Ganas di Wilayah Pantai Parangtritis

Pantai Parangtritis dikenal memiliki arus ganas yang disebut sebagai rip current dan palung pasir. Berdasarkan BMKG, rip current merupakan arus air laut yang sangat kuat dan bergerak menjauhi pantai. Arus ini disebut-sebut dapat menyeret perenang terkuat sekalipun.

Baca juga: Hiu Tutul Sepanjang 7 Meter Mati Terdampar di Pantai Selatan Jember

Rip current memindahkan pasir, organisme laut, dan material lainnya menuju laut lepas. Karena itulah jika pengunjung bisa terseret menuju laut lepas jika terjebak.

Selain rip current, kawasan Pantai Parangtritis juga memiliki palung pasir yang berbahaya dan telah menyebabkan beberapa kecelakaan laut yang menimpa pengunjung.

Penulis :
Latisha Asharani