HOME  ⁄  Lifestyle

Banyak Bercerita Hanya Akan Membuat Penderita Traumatik Semakin Takut

Oleh Gilang
SHARE   :

Banyak Bercerita Hanya Akan Membuat Penderita Traumatik Semakin Takut

Pantau.com - Menurut praktisi Tensio and Trauma releasing Exercises (TRE) Indonesia Hindra Gunawan, semakin banyak orang yang mengalami trauma itu bercerita justru membuat dirinya semakin takut.

Baca juga: Hati-hati, Gadget Bisa Bikin Anak jadi Depresi

"Tubuh manusia pada dasarnya sangat cerdas. Satu kali belajar, dia mampu mengingatnya dengan sangat baik. Karena itu, tubuh memerlukan pelepasan ketegangan, stres akut, dan trauma melalui kexerdasan tubuh," ungkap Hindra usai media workshop beberapa watu lalu.

Contoh kasus, sambung Hindra, mereka yang menjadi korban bencana alam Palu dan Donggala atau kecelakaan seperti Lion Air JT 610 baru-baru ini terjadi.

Hindra mengatakan bahwa para korban ini menyadari mereka telah mengalami dan bertahan dari peristiwa traumatis, namun belum sepenuhnya menyembuhkan luka batin dalam dirinya.

"Kurangnya perhatian terhadap pengalaman tersebut dan dilanjutkan dengan kurangnya penyembuhan adalah hal yang menimbulkan gejala, reaksi, dan perilaku pasca trauma yang disebut Gangguan STres Pasca Trauma (GSPT)," ujarnya.

Manifestasi dari GSPT dalah penyakit psikosomatis, seperti susah tidur, asam lambung meningkat, panic attatck, pegal, dan kondisi emosi yang menimbulkan rasa frustasi dan putus asa.

"Kondisi emosi yang tidak stabil ini ditampilkan dengan cara marah berlebihan sehingga merusak dirinya sendiri dan orang lain. Juga ia mengalami putus asa sehingga memutuskan mengakhiri hidupnya," jelasnya.

Baca juga: Gadget Mengancam Kesehatan Tulang Punggung Pada Anak

Dengan melakukan TRE, sambung Hindra, tubuh melepaskan stres atau ketegangan itu dnegan tremor atau getaran.

Penulis :
Gilang