Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

15 Permainan Anak Jaman Dulu: Kenangan yang Tak Tergantikan

Oleh Nur Nasya Dalila
SHARE   :

15 Permainan Anak Jaman Dulu: Kenangan yang Tak Tergantikan
Foto: permainan anak jaman dulu. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/Spt

Pantau - Di era digital seperti sekarang, permainan tradisional anak jaman dulu mungkin sudah jarang terlihat. Namun, bagi mereka yang pernah mengalami masa kecil di tahun 80-an atau 90-an, permainan ini menyimpan kenangan manis yang tak terlupakan. Permainan anak jaman dulu tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai seperti kebersamaan, kerjasama, dan kreativitas. 

Artikel ini akan mengulas berbagai permainan anak jaman dulu yang penuh kenangan, yang mungkin bisa membawa kembali memori masa kecil dan memberikan inspirasi untuk mengenalkannya kepada generasi saat ini.

1. Petak Umpet

Petak umpet adalah salah satu permainan yang paling populer di kalangan anak-anak pada masa lalu. Permainan ini melibatkan satu orang yang menutup mata dan menghitung, sementara yang lain mencari tempat persembunyian. Setelah hitungan selesai, pemain yang menutup mata harus mencari teman-temannya yang bersembunyi. Permainan ini mengajarkan keterampilan bersembunyi dan kepekaan, serta menciptakan momen-momen penuh tawa saat seseorang ditemukan di tempat yang tak terduga.

Baca juga: Headband Hairstyle, Tren Fashion 90an yang Kembali Digandrungi

2. Engklek

Engklek atau yang dikenal juga sebagai "taplak gunung" di beberapa daerah, adalah permainan lompat-lompatan di atas kotak yang digambar di tanah. Pemain harus melompati kotak-kotak tersebut dengan satu kaki dan mengambil pecahan genting atau benda lainnya yang diletakkan di kotak tertentu. Permainan ini mengajarkan keseimbangan dan ketepatan, serta sering dimainkan bersama-sama, menciptakan rasa kebersamaan di antara para pemain.

3. Bentengan

Bentengan adalah permainan kelompok yang melibatkan dua tim yang berusaha menangkap anggota tim lawan atau merebut "benteng" lawan. Benteng biasanya berupa tiang, pohon, atau tanda lainnya yang disepakati bersama. Permainan ini mengajarkan strategi dan kerjasama, serta menuntut kecepatan dan kelincahan untuk menangkap lawan atau melindungi benteng.

4. Lompat Tali

Lompat tali adalah permainan yang melibatkan seutas tali panjang yang dipegang oleh dua orang di setiap ujungnya, sementara yang lainnya melompat di tengah. Ada banyak variasi permainan lompat tali, mulai dari yang sederhana hingga yang lebih rumit dengan berbagai pola lompatan. Permainan ini mengasah kelincahan dan koordinasi tubuh, serta sering dimainkan dalam kelompok, menciptakan suasana riang di kalangan anak-anak.

5. Gundu (Kelereng)

Gundu atau kelereng adalah permainan yang biasanya dimainkan di tanah lapang dengan menggambar lingkaran. Pemain harus melempar kelereng ke dalam lingkaran dengan tujuan mengeluarkan kelereng lawan dari lingkaran tersebut. Permainan ini membutuhkan ketepatan dan strategi, serta menjadi ajang kompetisi seru di antara anak-anak.

6. Congklak

Congklak adalah permainan tradisional yang menggunakan papan congklak dan biji-bijian, seperti kerang atau batu kecil. Setiap pemain bergiliran mengambil biji dari lubang di papan dan mendistribusikannya ke lubang lainnya, dengan tujuan mengumpulkan biji sebanyak mungkin di lubang utama mereka. Permainan ini mengajarkan strategi dan perhitungan, serta sering dimainkan di sore hari sebagai hiburan keluarga.

7. Layangan

Bermain layangan adalah salah satu kegiatan yang sangat dinikmati oleh anak-anak jaman dulu, terutama di musim kemarau. Layangan yang diterbangkan di udara tidak hanya sekadar permainan, tetapi juga menjadi ajang kreativitas dalam membuat dan menghias layangan. Selain itu, ada juga kompetisi adu layangan, di mana pemain berusaha menjatuhkan layangan lawan dengan tali layangannya sendiri. Kegiatan ini mengajarkan keterampilan tangan, ketelitian, dan rasa bangga ketika layangan terbang tinggi di langit.

8. Ular Naga

Permainan ular naga melibatkan sekelompok anak yang berbaris dan memegang pinggang satu sama lain, membentuk seperti ular yang panjang. Dua anak lainnya bertindak sebagai "gerbang" dengan mengangkat tangan, dan anak-anak lainnya berlarian melewati gerbang tersebut sambil menyanyikan lagu "Ular Naga Panjangnya." Permainan ini diakhiri dengan "penangkapan" pemain yang berada di posisi tertentu saat lagu berhenti. Permainan ini penuh dengan kegembiraan dan kekompakan, serta sering diiringi dengan tawa riang.

9. Egrang

Egrang adalah permainan tradisional yang menggunakan dua batang bambu panjang dengan penyangga kaki di tengahnya. Pemain harus berjalan menggunakan egrang, yang memerlukan keseimbangan dan keterampilan khusus. Permainan ini sering dimainkan di lapangan atau jalanan desa, dan menjadi ajang unjuk kebolehan di antara anak-anak.

10. Galasin (Gobak Sodor)

Galasin atau gobak sodor adalah permainan yang melibatkan dua tim, di mana satu tim bertugas menjaga garis batas, sementara tim lainnya berusaha melewati garis tersebut tanpa tersentuh. Tim yang berhasil melewati semua garis dan kembali ke titik awal tanpa tersentuh adalah pemenangnya. Permainan ini mengajarkan strategi, kecepatan, dan kerjasama, serta sering menjadi ajang persaingan sehat di antara anak-anak.

11. Mainan Tradisional dari Bambu

Anak-anak jaman dulu juga sering membuat mainan dari bahan-bahan alami seperti bambu. Salah satu yang populer adalah senjata tradisional seperti "bedil bambu" atau mobil-mobilan dari batang bambu. Membuat dan bermain dengan mainan ini mengasah kreativitas dan keterampilan tangan, serta memberikan kebahagiaan sederhana dari hasil karya sendiri.

12. Balap Karung

Balap karung adalah permainan yang sering diadakan saat perayaan hari kemerdekaan atau acara desa. Anak-anak masuk ke dalam karung goni dan berlomba melompat menuju garis finish. Permainan ini tidak hanya menguji kecepatan, tetapi juga keseimbangan dan ketangkasan, serta selalu menghadirkan tawa di antara para penonton.

13. Cublak-Cublak Suweng

Cublak-cublak suweng adalah permainan tradisional yang diiringi dengan lagu khas Jawa. Permainan ini melibatkan sekelompok anak yang duduk melingkar, dengan satu anak berbaring di tengah. Anak-anak yang duduk akan meletakkan tangan mereka di atas punggung anak yang berbaring, sambil mengoper sebuah benda kecil dari satu tangan ke tangan lainnya. Anak yang berbaring harus menebak di mana benda tersebut berada setelah lagu selesai. Permainan ini melatih kepekaan dan intuisi, serta sering diiringi dengan tawa saat tebakan meleset.

14. Permainan Kartu Tradisional

Permainan kartu seperti ceki atau permainan remi sering dimainkan oleh anak-anak jaman dulu, terutama saat berkumpul bersama keluarga. Permainan ini mengasah kemampuan berpikir dan strategi, serta menjadi sarana hiburan yang murah meriah.

15. Pasaran

Pasaran adalah permainan peran di mana anak-anak berpura-pura menjadi penjual dan pembeli di pasar. Mereka akan menggunakan barang-barang sederhana seperti daun, batu, dan bunga sebagai barang dagangan. Permainan ini mengajarkan nilai-nilai perdagangan, interaksi sosial, dan kreativitas dalam menggunakan benda-benda di sekitar mereka.

Baca juga: 5 Fashion Ikonik Tahun 90-an yang Kembali Menjadi Tren

Kesimpulan

Permainan anak jaman dulu menawarkan banyak nilai yang mungkin sudah mulai terlupakan di era digital ini. Dari petak umpet hingga congklak, permainan-permainan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan keterampilan sosial, kreativitas, dan kerja sama. 

Meskipun sudah jarang dimainkan, memperkenalkan kembali permainan-permainan ini kepada anak-anak masa kini bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk mengenalkan budaya dan tradisi masa lalu. Mari kita lestarikan permainan anak jaman dulu, karena di dalamnya tersimpan kenangan dan nilai-nilai yang tak tergantikan.

Penulis :
Nur Nasya Dalila