Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Tanggapan Remaja tentang Pembunuhan dan Pemerkosaan Usia Dini

Oleh Nur Nasya Dalila
SHARE   :

Tanggapan Remaja tentang Pembunuhan dan Pemerkosaan Usia Dini
Foto: ilustrasi pelecehan seksual. (Freepik)

Pantau - Semakin maraknya kasus kriminal membuat kita harus lebih waspada terutama pada kasus yang sedang viral belakangan ini di Palembang. Seorang siswi berinisial AA (13) dibunuh oleh pacarnya berinisial IS (16) dan ketiga temannya yang berinisial MZ (13), NS (12), dan AS (12).

Korban diperkosa secara bergilir sebanyak 2 kali di lokasi yang berbeda setelah dibunuh dengan cara dibekap hidung dan mulutnya yang membuat AA kehilangan nafas dan meninggal dunia. Siswi SMP ini ditemukan mengenaskan pada Minggu (1/9/2024)  di Kuburan Cina, Sukarami, Pelambang, Sumatera Selatan.

Semua pelaku yang terlibat masih di bawah umur dan berstatus pelajar, tapi kenapa mereka punya pikiran untuk melakukan hal seperti itu bahkan sampai melakukannya. Apakah semua anak seusia mereka sudah punya pikiran seperti itu, atau bahkan tidak ada yang tahu sama sekali soal pemerkosaan dan pembunuhan?

Baca juga: Pembunuhan-Perkosaan Siswi SMP di Palembang gegara Nafsu Usai Nonton Porno

Dalam hal ini, apa tanggapan mereka soal kasus di atas? Bagaimana cara mereka membatasi dan menjaga diri jika sudah punya pacar? Tips aktivitas sehat agar mereka tidak gampang terpengaruh oleh hal-hal negatif terutama sexualitas? Dan apakah diusia mereka sudah punya pikiran seperti itu untuk membunuh dan memerkosa orang?

Tim Pantau.com telah berhasil mewawancarai empat anak seusia pelaku, dan mereka memberikan pandangan yang beragam tentang kasus ini. Meskipun jawaban mereka berbeda-beda, tidak ada satu pun dari mereka yang pernah terlintas untuk melakukan tindakan keji seperti itu.

Berikut adalah jawaban dari para remaja di bawah umur mengenai kasus yang terjadi di Palembang:

Salah satu remaja, Garini (16), memberikan tanggapan tentang empat pertanyaan yang diajukan. Dia merasa sedih karena korban masih di bawah umur dan pelakunya yang sebaya sudah berani melakukan tindakan sekejam itu. Harapannya dari tersebar luasnya kasus ini adalah agar orang tua dapat lebih peduli terhadap anak-anak mereka dalam segala aspek.

"Saya sedih banget karena korbannya masih sangat-sangat di bawah umur, begitu juga pelakunya dan si pelakunya di umur segitu udah bisa melakukan hal hal sekeji dan kejam itu. Semoga sehabis tersebar luasnya kasus ini, orang tua diluar sana bisa aware untuk mengedukasi anaknya dan menyaring informasi yang ditangkap sama anaknya dari segi apapun, kayak dari gadgetnya, lingkungannya, dan lain-lain," kata Garini saat menjawab tanggapan soal kasus di atas.

Kemudian, Garini ditanya mengenai cara membatasi dan menjaga diri jika sudah punya pacar. Dia mengatakan akan melakukan batasan dan melakukan hal-hal positif saat berpacaran.

"Kita bisa membuat standar atau kayak batasan untuk bermesra-mesraan kepada pacar, lalu kita melakukan hal-hal positif selama pacaran," jelas Garini.

Baca juga: Kekasih jadi Otak Pembunuhan, Siswi SMP di Palembang Diperkosa Sebelum Tewas

Setelah itu, Garini juga ditanya mengenai tips aktivitas sehat agar tidak gampang terpengaruh oleh hal-hal negatif terutama sexualitas dan apakah di usia mereka sudah memiliki pikiran untuk membunuh dan memerkosa orang. Dia mengatakan hal yang yang dapat dilakukan di usianya adalah mencoba dan melakukan hal-hal baru.

"Kita bisa saling belajar hal-hal baru dan mencoba kegiatan-kegiatan yang lucu. Saling mempelajari hobi masing-masing, banyak. Dan kalau untuk pemikiran seperti itu sejauh ini belum ada. Tapi kalaupun ada, saya tidak akan melakukannya," kata dia.

Remaja kedua, bernama Pradikta (16) memberikan tanggapannya mengenai kasus yang sama. Dia mengatakan bahwa hal itu sangat memprihatinkan karena semua pelaku dan korban masih di bawah umur.

"Tanggapan saya pada kasus tersebut yaitu sangat memprihatinkan, karena pelaku dan korban itu rata-rata atau semuanya itu masih dibawah umur, dan juga masih awal masuk masa-masa pubertas," ujarnya menanggapi pertanyaan tersebut.

Kemudian, dia ditanya mengenai bagaimana cara membatasi dan menjaga diri jika sudah punya pacar. Dia menegaskan akan membatasi diri dan tidak berlebihan dalam pacaran.

"Kalo cara saya dalam membatasi diri dalam pacaran yaitu dengan tidak berlebihan dalam sentuhan fisik dan memakai pakaian yang tidak mengundang hawa nafsu. Karena pakaian juga penting, karena itu dipandang oleh kekasih kita, jadinya itu kalo misalkan pakaian ga bagus, atau pakaiannya sedikit terbuka atau terbuka itu bisa mengundang hawa nafsu yang memicu adanya kegiatan atau hal-hal yang tidak diinginkan.” ujar dia.

Lalu, Pradikta ditanya mengenai tips aktivitas sehat agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif terutama sexualitas. Dia mengatakan hal yang dapat dilakukannya adalah membatasi penggunaan ponsel.

"Bisa aja, banyak, tips dari saya yaitu pertama membatasi diri dari handphone dan tidak dipakai secara berlebihan (untuk hal-hal negative). Lalu yang kedua, mengisi waktu luang untuk membaca buku, kalo misalkan tidak terlalu tertarik dengan buku bisa bermain keluar bersama teman atau mengisi waktu luang dengan hal-hal positif lainnya," ucap Pradikta.

Lebih lanjut, Pradipta ditanya mengenai apakah di usianya pernah terpikirkan untuk melakukan pemerkosaan dan pembunuhan. Dia menjawab tidak pernah berpikir untuk melakukan tindakan tersebut. Ia juga menjelaskan hal tersebut mungkin terjadi karena efek kemajuan teknologi yang dapat mempengaruhi pola pikir mereka.

Baca juga: Polisi Ungkap Jiwa Pelaku Utama Pembunuh-Pemerkosa Siswi SMP di Palembang Tak Sehat

"Kalo itu kayaknya ga pernah, soalnya kan itu kan (efek) kemajuan teknologi itu hp, nah hp yang saya gunakan itu untuk informasi yang positif atau untuk hanya hiburan, tidak ada kepikiran (melakukan) seperti kegiatan tersebut, karena itu juga melanggar undang-undang, melanggar agama juga sihh. Jadinya itu di luar pikiran banget," jelasnya.

Untuk narasumber yang ketiga, remaja bernama Alisah (12) memberikan pendapatnya soal kasus diatas. Dia mengatakan tidak begitu mengetahui tentang hal yang berkaitan dengan pemerkosaan.  

"Aku kurang tau kak soal melakukan pemerkosaan.” ujar Alisah menanggapi pertanyaan tersebut.

Selanjutnya, dia juga memberikan jawaban atas tiga pertanyaan lainnya mengenai cara membatasi dan menjaga diri jika sudah punya pacar serta tips aktivitas sehat agar tidak gampang terpengaruh oleh hal-hal negatif, terutama terkait seksualitas.

Dia menjelaskan bahwa dirinya akan menjaga pergaulan dan membatasi diri agar tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif.

"Menjaga pergaulan, tidak melebihi batas, tidak terlalu dekat. Aku akan membatasi diri,"  jelas Alisah.

Alisah juga ditanya apakah di usianya pernah memiliki pikiran untuk membunuh dan memperkosa orang. Alisah menjelaskan bahwa ia tidak pernah terpikirkan untuk melakukan pembunuhan dan pemerkosaan.

"Tidak pernah, aku tidak pernah kepikiran soal kayak gitu,” terangnya.

Narasumber terakhir, Maulana (13), memberikan tanggapannya terkait kasus di atas. Dia mengatakan bahwa kasus tersebut sangat memprihatinkan dan perlu diwaspadai.

"Menurut saya kasus in sangat memprihatinkan, karena korban dan pelaku di bawah umur semua. Kasus yang perlu diwaspadai menurut saya," kata Maulana.

Maulana juga ditanya mengenai cara membatasi dan menjaga diri jika sudah memiliki pacar. Hal yang dilakukannya adalah dengan membatasi sentuhan fisik.

"Banyak sih, semua tergantung diri kita, bisa dimulai dari tidak terlalu banyak bersentuhan fisik, jaga keamanan diri kita sendiri, intinya semua tergantung diri kita," ucap dia.

Maulana juga ditanya terkait tips aktivitas sehat agar tidak gampang terpengaruh oleh hal-hal negatif terutama terkait sexualitas. Dia mengatakan hal yang dapat dilakukannya adalah dengan memanfaatkan waktu luangnya dengan hal positif.

"Sangat banyak menurut saya, salah satunya berolahraga, memanfaatkan waktu luang, pintar dalam menggunakan handphone karena handphone bisa saja menjadi ancaman, semua tergantung bagaimana kita memanfaatkannya," tuturnya.

Untuk pertanyaan terakhir, dia ditanya apakah di usianya saat ini dia sudah pernah memiliki pikiran untuk membunuh atau memperkosa orang.

Dia menjelaskan di usianya yang masih sangat muda, tidak pernah terpikirkan hal tersebut. Maulana mengatakan di usianya yang sekarang lebih baik digunakan untuk belajar dan mengejar cita-cita.

"Kalo di usia saya yang tergolong masih remaja, ngga pernah timbul pikiran melakukan hal keji seperti itu, justru di usia sekarang lebih baik belajar dan fokus untuk menggapai cita-cita," terang Maulana dengan tegas.

Berikut adalah empat tanggapan narasumber mengenai kasus tersebut, tips agar tidak terpengaruh oleh hal negatif saat pacaran, cara membatasi diri saat memiliki pacar, serta apakah mereka pernah memikirkan untuk melakukan tindakan yang disebutkan dalam kasus tersebut.

Harapan kami adalah agar para orang tua memantau pergerakan anak-anak mereka untuk mencegah terjadinya kasus serupa. Semoga kasus pemerkosaan dan pembunuhan tidak terjadi lagi, terutama pada anak usia dini. Mari kita perhatikan pergerakan anak-anak kita dengan lebih seksama!

Laporan : Siti Nazwa Aprillia, Nadiya Eva Amalia, Gita Andini
 

Penulis :
Nur Nasya Dalila