
Pantau - Setelah pandemi COVID-19 berakhir, konser kembali menghadirkan berbagai musisi terkenal yang digemari banyak orang. Biasanya, acara konser tidak hanya menampilkan pertunjukan musik, tetapi juga rangkaian kegiatan lain, seperti pameran kreatif yang menampilkan musisi dari masa lalu.
Salah satu contohnya adalah acara Synchronize Fest yang diadakan di Gambir Expo Kemayoran pada 4 hingga 6 Oktober 2024. Harga tiket konser ini dibanderol mulai dari 275 ribu rupiah hingga 900 ribu rupiah, tergantung kategori tiketnya.
Konser adalah pertunjukan musik yang disaksikan oleh publik secara langsung. Ada berbagai jenis konser, seperti konser sekolah, konser band, konser paduan suara, resital, konser musik pop, dan lainnya. Sejarah mencatat bahwa konser pertama di dunia diadakan oleh pemain biola John Banister di Whitefriars, London, pada tahun 1672. Pada awalnya, konser hanya dapat disaksikan oleh kalangan bangsawan.
Baca juga: 9 Hal yang Perlu Dihindari Saat Nonton Konser
Bagi sebagian orang, menonton konser adalah bentuk hiburan dan bahkan menjadi hobi. Ada juga yang menonton konser untuk menghibur diri, misalnya karena patah hati. Namun, seiring dengan semakin beragamnya musisi yang tampil, termasuk musisi internasional, harga tiket konser pun semakin mahal. Tiket bisa dibanderol jutaan hingga puluhan juta rupiah. Hal ini membuat sebagian orang menonton konser bukan hanya sebagai bentuk hiburan atau hobi, tetapi juga sebagai ajang untuk flexing.
Berdasarkan berbagai alasan orang menonton konser, lalu bagaimana konser menurut psikolog?
Dilansir dari laman Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Dosen Psikologi Unesa, Riza Noviana, memberikan tanggapan mengenai fenomena orang yang mengikuti konser. Menurutnya, keinginan orang untuk menonton konser adalah salah satu bentuk kebahagiaan dan cara untuk memuaskan diri mereka.
Baca juga: Psikolog Bagikan Kiat Batasi Diri dalam Mengikuti Tren Hiburan
Dilansir halodoc.com berikut beberapa manfaat konser, di antaranya:
1. Menurunkan stress
Menurut sebuah studi oleh para peneliti dari Imperial College London, hasil fisiologis dari orang-orang yang menghadiri konser menunjukkan adanya penurunan denyut jantung, tekanan darah, dan laju pernapasan.
2. Mengurangi Sakit
Dr. Steven Eisenberg, seorang ahli onkologi, ahli hematologi, dan penyakit dalam yang berbasis di dekat san Diego menjelaskan ketika kalian bersemangat menonton konser karena terbawa hiporia, otak melepaskan endorfin dan neurotransmitter yang menghalangi rasa sakit.
3. Meningkatkan Koneksi
Setiap acara konser selalu dipenuhi keramaian. Menikmati musik gembira bersama orang lain berdampak positif pada kesehatan mental dan umur panjang, terutama ketika melakukan sesuatu yang menyenangkan bersama-sama.
4. Kesempatan Merenungi Hidup
Mendengarkan band atau penyanyi favorit dapat membawa kita kembali merasakan momen ketika pertama kali mendengarkan lagu tersebut. Terlebih jika kalian mendengarkannya bersama seseorang yang pernah kalian sayangi. Profesor Thomas M. Beaudoin dari Universitas Fordham, yang telah menulis beberapa buku tentang musik dan agama, menyebut momen ini sering kali menjadi semacam terapi, di mana kalian dapat merenung atau melakukan kilas balik kehidupan.
5. Membantu membakar kalori dalam tubuh
Banyak konser tidak menyediakan bangku, sehingga kalian harus berdiri sambil menonton. Ketika kalian asyik mendengarkan musik yang penuh euforia dan menggerakkan tubuh, meloncat, atau menari sesuai irama, gerakan tersebut dapat membantu membakar kalori dalam tubuh.
Baca juga: 7 Tips Mengatasi Fear of Missing Out (FOMO)
6. Membuat Tubuh Menjadi Lebih Berenergi
Menyaksikan konser musik dapat membuat tubuh menjadi lebih berenergi. Saat menikmati musik kesukaan, Ketika menikmati musik favorit, hal ini membantu mengurangi rasa lelah, membuat tubuh lebih bersemangat dan penuh energi.
Adapun beberapa hal penting yang kalian perlu lakukan sebelum menonton konser agar dapat menikmati konser dengan baik diantaranya beristirahat yang cukup, mengonsumsi makanan yang bernutrisi, mengkonsumsi vitamin dan suplemen.
(Laporan: Aulia Rahma)
- Penulis :
- Nur Nasya Dalila
- Editor :
- Nur Nasya Dalila