
Pantau - Posesif, sebuah kata yang sering kita dengar namun tak selalu kita pahami secara mendalam. Posesif lebih dari sekadar rasa sayang atau sikap yang menunjukkan keinginan untuk memiliki dan mengontrol seseorang atau sesuatu secara berlebihan. Jika tidak ditangani dengan baik, sifat posesif dapat merusak hubungan dan membuat kedua belah pihak merasa tidak nyaman.
Menurut para ilmuwan, posesif sebagai awal dari sikap mengontrol, mengatur, atau menguasai orang lain. Posesif menggambarkan sebagai perasaan cemburu yang disertai dengan bumbu rasa insecure berlebihan bisa ditandai dengan kebiasaan suka mengatur berlebihan.
Posesif sering kali dilihat sebagai cara untuk menunjukkan kepedulian dan cinta kepada pasangan. Namun perilaku posesif tidak bisa dibenarkan. Posesif muncul dari rasa takut dan kurang percaya diri seseorang. Dengan kata lain, posesif tidak berakar dari rasa sayang, bisa menjadi gambaran harga diri seseorang yang terluka dan rasa rendah diri.
Posesif ibarat tali yang semakin diketat, bukannya semakin mengikat malah justru dapat membuat hubungan menjadi renggang. Semakin seseorang berusaha mengontrol, semakin besar kemungkinan orang yang dikendalikan akan merasa terkekang dan ingin lepas. Jika dibiarkan, sifat ini akan merusak hubungan Anda.
Baca juga: Cara Menghadapi Pacar yang Kasar: Panduan untuk Hubungan yang Sehat
Memaknai Sifat Posesif
Dalam psikologi, posesif sering dikaitkan dengan konsep ketergantungan (dependency) dan kecemasan perpisahan (separation anxiety). Orang yang posesif cenderung sangat bergantung pada orang lain untuk merasa bahagia dan utuh, sehingga mereka kesulitan membayangkan hidup tanpa orang tersebut.
Tindakan seseorang yang memiliki sifat posesif seperti perasaan tidak senang dan kesal hingga agresif. Dalam suatu hubungan, sikap posesif terjadi ketika seseorang selalu ingin tahu di mana pasangannya berada, dengan siapa, dan apa yang sedang dilakukannya. Mereka juga mungkin akan membatasi interaksi pasangannya dengan orang lain.
Sikap posesif mengarah ke hal yang negatif, salah satu contohnya seseorang merasa cemburu terhadap semua orang yang berinteraksi dengan pasangannya bahkan keluarganya, ingin selalu bersama dan merasa tidak nyaman ketika berpisah.
Ciri-Ciri Sifat Posesif
Cemburu berlebihan
Cemburu dalam hubungan bisa menjadi bumbu yang menambah kedekatan, namun jika terlalu berlebihan, hal itu justru bisa menjadi masalah. Pada orang dengan sifat posesif, rasa cemburu sering kali berkembang menjadi obsesi. Mereka akan terus-menerus memeriksa pesan, panggilan, dan aktivitas media sosial pasangannya dengan alasan "ingin tahu". Perilaku ini bisa sangat mengganggu dan merusak kenyamanan dalam hubungan.
Baca juga: Mengatasi Konflik dengan Pasangan: 8 Langkah untuk Memperkuat Hubungan
Keinginan untuk Mengontrol
Pasangan yang memiliki sifat posesif cenderung ingin tahu setiap detail kehidupan pasangannya. Ciri yang satu ini kerap ditunjukkan dengan atursan yang tidak masuk akal bahkan membatasi pasangannya untuk bersosialisasi.
Ketidakpercayaan
Orang yang memiliki sifat posesif sulit untuk mempercayai orang lain, bahkan orang yang mereka sayang. Orang tersebut selalu berpikiran bahwa orang lain memiliki motif tersembunyi, dan akan sering mencari-cari kesalahan pasangannya. Mereka bisa menggunakan taktik manipulatif untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Mengkritik berlebihan
Biasanya orang yang posesif akan mengkritik atau menentang pendapat pasangannya secara terus-menerus. Orang tersebut sering membandingkan pasangannya dengan orang lain dan meras pasangannya tidak cukup baik.
Tidak bisa mengontrol emosi
Seseorang yang posesif suasana hatinya tidak stabil. Seringkali, orang tersebut mudah marah dan tersinggung jika harapan tidak terpenuhi. Hal itulah yang membuat orang tersebut sering melampiaskan rasa marahnya ke orang lain.
Baca juga: Minta Putus Lewat Chat? Begini Tips Akhiri Hubungan dengan Bijaksana dan Empati
Cara Menghadapi Pasangan yang Posesif
Menghadapi pasangan yang posesif memang membutuhkan kesabaran dan ketegasan. Apabila pasangan menunjukkan sifat posesif beberapa cara di bawah ini mungkin bisa membantu Anda.
- Beritahu dengan tegas dan jelas bahwa perilaku posesifnya membuat tidak nyaman
- Tunjukkan dan ungkapkan kasih sayang kepada pasangan secukupnya
- Berikan kesempatan kepada pasangan untuk menjelaskan alasan dibalik posesifnya
- Hindari perilaku yang memicu kecemburuan
- Melibatkan pasangan ke dalam rencana dan aktivitas sehari-hari
Sifat posesif, jika tidak dikelola dengan baik, dapat merusak hubungan dan menyebabkan ketidakbahagiaan. Dengan memahami ciri-cirinya, kita dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah ini, baik pada diri sendiri maupun orang lain.
Laporan: Laury Kaniasti
- Penulis :
- Latisha Asharani