Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

5 Prasyarat Penting Agar Bayi Prematur Mampu Minum dengan Baik

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

5 Prasyarat Penting Agar Bayi Prematur Mampu Minum dengan Baik
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Dr. dr. Luh K. Wahyuni, Sp.KFR, Subsp. Ped., menjelaskan bahwa bayi prematur menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Salah satu tantangan tersebut adalah kemampuan untuk minum, yang menjadi kunci bagi kelangsungan hidup dan tumbuh kembang mereka.

Menurut Dokter anak lulusan dari Universitas Indonesia tersebut, bayi prematur sering kali belum memiliki perkembangan sistem tubuh yang optimal, sehingga aktivitas dasar seperti minum pun menjadi sesuatu yang membutuhkan perhatian khusus. Ia menyebut terdapat lima prasyarat utama yang harus dipenuhi agar bayi prematur bisa minum dengan baik dan efektif.

"Pertama, bayi harus mampu menghisap. Kedua, ia harus bisa menelan. Ketiga, mampu melindungi jalan napas dari aspirasi. Keempat, harus bisa mengoordinasikan proses mengisap, menelan, dan bernapas. Kelima, memiliki ketahanan fisik (endurance) yang cukup," kata Dokter Anak di RSIA Bunda, Luh, saat temu media memperingati “World Prematurity Day” bertajuk Loving The Little One Givig Our Best For Premature Babies di Jakarta, Rabu (20/11).

Namun, prematuritas kerap memengaruhi perkembangan sistem tubuh bayi, termasuk regulasi minum, stabilitas fisiologis, kardiorespirasi, hingga kontrol gerakan.

Baca juga: Kiat Dokter Merawat Bayi Prematur

Dr. Luh juga menjelaskan pentingnya peran empeng atau alat bantu lain dalam menstimulasi refleks menghisap pada bayi prematur.

"Gerakan menghisap bersifat refleks dan membutuhkan stimulus. Jika refleks ini tidak distimulasi sejak awal, bayi mungkin tidak akan mampu menghisap dengan baik," jelasnya.

Selain itu, penanganan bayi prematur di inkubator juga memegang peranan penting, yakni membantu mengurangi stimulasi berlebih dari cahaya dan suara, yang dapat mempengaruhi regulasi diri bayi.

"Regulasi minum, tidur, hingga stabilitas fisiologis sangat bergantung pada stimulasi yang diterima bayi, terutama di batang otak (brainstem)," ungkap Dr. Luh.

Di sisi lain, keterlambatan regulasi tersebut juga dapat berdampak pada kemampuan bicara bayi di masa depan.

Dr. Luh menekankan bahwa perkembangan bicara membutuhkan koordinasi otot-otot mulut dan pemrosesan sensorik yang baik.

Penanganan bayi prematur menurutnya membutuhkan kerja sama berbagai pihak, dari menjaga fungsi pernapasan hingga membantu regulasi fisiologis, semua aspek ini berperan penting dalam mempersiapkan bayi menuju perkembangan yang lebih baik.

Baca juga: Penyebab Bayi Rewel di Malam Hari dan Cara Mengatasinya

Penulis :
Latisha Asharani

Terpopuler