
Pantau - Gengsi adalah perasaan ingin dihargai dan diakui oleh orang lain, yang sering kali mendorong seseorang untuk bertindak atau berperilaku secara berlebihan. Meskipun pada dasarnya rasa gengsi dapat menjadi bagian dari dorongan motivasi, namun ketika terlalu berlebihan, hal ini bisa berdampak negatif bagi kehidupan sosial dan mental seseorang.
Orang yang terlalu gengsi cenderung memaksakan diri untuk terlihat sempurna, sering kali menghindari hal-hal yang dianggap merendahkan citra dirinya, dan bisa merasa cemas jika tidak mendapatkan pengakuan dari lingkungan sekitar. Dalam artikel ini, kita akan mengulas berbagai ciri-ciri orang yang terlalu gengsi serta cara menghadapinya agar tidak mengganggu keseimbangan hidup dan hubungan sosial yang sehat. Yuk simak!
Apa Itu Gengsi?
Gengsi merujuk pada perasaan harga diri atau martabat yang dipengaruhi oleh persepsi orang lain terhadap kita. Dalam masyarakat, gengsi seringkali terkait dengan status sosial, penampilan, atau kepemilikan materi, yang dianggap penting untuk menunjukkan prestise atau keberhasilan. Secara lebih luas, gengsi dapat diartikan sebagai keinginan untuk memperoleh pengakuan atau dihormati oleh orang lain, yang sering kali mendorong seseorang untuk bertindak sesuai dengan standar sosial yang ada, meskipun tidak selalu mencerminkan kebutuhan atau kenyamanan pribadi mereka .
Baca juga: Mengungkap Sisi Psikologi di Balik Sikap Arogan dan Dampaknya
Namun, ketika gengsi berlebihan, hal ini bisa menimbulkan dampak negatif, seperti ketegangan emosional, penghindaran terhadap kegagalan, dan bahkan mempersulit hubungan sosial. Gengsi yang tidak terkendali dapat menjadikan seseorang lebih fokus pada pencitraan dan pengakuan eksternal daripada pada kebahagiaan dan kepuasan diri sendiri .
Ciri-Ciri Gengsi
Selalu Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Orang yang terlalu gengsi sering merasa perlu menunjukkan keunggulan atau keberhasilan mereka dibandingkan dengan orang lain. Mereka terobsesi dengan bagaimana orang lain melihat mereka dan sering kali berusaha menunjukkan bahwa mereka lebih baik atau lebih sukses.
Menghindari Kegagalan atau Ketidaksempurnaan
Mereka yang memiliki gengsi tinggi cenderung menghindari situasi yang bisa membuat mereka terlihat gagal atau tidak sempurna. Ini bisa menyebabkan mereka merasa cemas atau tidak nyaman ketika berada dalam situasi yang menuntut mereka untuk menunjukkan kelemahan atau ketidaktahuan.
Mementingkan Penampilan Eksternal
Orang yang terlalu gengsi sering kali berfokus pada penampilan fisik atau materi, seperti pakaian mahal, kendaraan mewah, atau gaya hidup yang tampak mewah, untuk memperoleh pengakuan atau rasa hormat dari orang lain.
Baca juga: Sikap Ini Membuat Overthinking Makin Parah di Usia Dewasa
Terlalu Bergantung pada Pengakuan Sosial
Seseorang yang terlalu mementingkan gengsi merasa tidak puas jika tidak mendapatkan pengakuan atau perhatian dari orang lain. Mereka cenderung mencari validasi melalui media sosial atau interaksi sosial lainnya.
Sikap Sombong atau Terlalu Menjaga Jarak
Terkadang, orang dengan gengsi tinggi cenderung menjadi sombong atau merasa bahwa mereka lebih layak dihormati daripada orang lain. Mereka bisa menjadi tidak ramah atau mengabaikan orang yang dianggap lebih rendah statusnya.
Cara Mengatasi Gengsi
Berikut adalah beberapa cara mengatasi gengsi yang dapat diterapkan:
Tetap menjadi diri sendiri
Seseorang yang merasa tertekan untuk tampil lebih baik dari orang lain sering kali menutupi kekurangan atau berbohong tentang pencapaiannya. Dengan menerima diri sendiri dan bersyukur atas apa yang dimiliki, seseorang dapat merasa lebih tenang dan tidak terjebak dalam perbandingan sosial yang merugikan.
Berhenti membandingkan diri dengan orang lain
Gengsi sering kali muncul ketika kita merasa tidak cukup atau selalu melihat kelebihan orang lain. Padahal, harga diri setiap orang bersifat subjektif dan tidak bisa dibandingkan. Hal ini juga mendorong seseorang untuk lebih menghargai perjalanan hidupnya sendiri.
Baca juga: Dari Bahasa Tubuh hingga Sikap, Berikut 6 Ciri Orang yang Tidak Menyukai Kita
Menerima kegagalan dan mengakui kesalahan
Menghindari kegagalan dan kesalahan karena gengsi dapat merusak hubungan dan kesehatan mental. Mengakui kesalahan dengan rendah hati akan membantu memperbaiki hubungan dengan orang lain.
Mulailah dengan membangun lingkungan yang suportif, berlatih berpikir positif, dan jangan takut untuk meminta bantuan. Ingatlah, setiap orang pernah mengalami kegagalan dan tidak ada yang sempurna. Dengan mengubah pola pikir dan perilaku, kita dapat melepaskan diri dari belenggu gengsi dan meraih kehidupan yang lebih bahagia.
Laporan: Laury Kaniasti
- Penulis :
- Latisha Asharani