Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

DWP 2024 Sepi? Tren Musik dan Persaingan Festival Jadi Sorotan

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

DWP 2024 Sepi? Tren Musik dan Persaingan Festival Jadi Sorotan
Foto: Potret acara Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 yang terlihat sepi (Tangkapan layar x.com/andikamalreza)

Pantau - Djakarta Warehouse Project (DWP) adalah salah satu festival musik elektronik terbesar di Asia Tenggara yang selalu dinantikan oleh para pecinta musik EDM. Namun, DWP 2024 menghadirkan cerita yang berbeda, dengan perbincangan mengenai jumlah pengunjung yang saat ini ramai diperbincangkan.

Media sosial sering kali menjadi arena diskusi publik yang ramai, termasuk perbincangan mengenai DWP 2024. Beberapa warganet aktif membagikan opini mereka di platform X (Twitter), mengungkapkan pandangan pribadi tentang berbagai aspek acara DWP 2024 ini.

Salah satu pengguna X @andikamalreza pada Senin (16/12) memposting cuitan yang menuai berbagai respons. 

"Kenapa DWP 2024 sepi?   🥲🥲🥲

A. Milenialnya udah pada jompo? wkwk

B. Daya beli masyarakat menurun?

C. Trend musik EDM menurun?

D. Lebih hits lagu Ganyang Fufufafa?"

Baca juga: Tampil di DWP 2019, DJ Martin Solvieg Terharu dengan Penonton Indonesia

Cuitan tersebut telah mencapai 813.9k views dengan beragam komentar dari warganet.

“Milenial udah lewat, udah om tante semua. Nonton dwp seminggu kerokan. Gen z bukan segmen dwp, buat mereka ini legend karena berasa denger sama ibu bapanya” tulis akun @ud****.

"DWP 2014 70k penonton
DWP 2024 30k penonton

Point ABC emang bener sih 😂 sepertinya ismaya harus buat project DRP. Djakarta Runner Projects, running sambil joget, line upnya steve aoki, skrillex, illenium dan zedd" komentar akun X lainnya @cal***.

Meskipun begitu, ada pula warganet yang membagikan video suasana DWP 2024, memperlihatkan keramaian penonton, panggung megah, dan antusiasme yang masih terasa di antara para pengunjung. Video tersebut seolah menjadi bukti bahwa acara ini tidak sepi seperti yang ramai diperbincangkan sebelumnya. Namun, pandangan ini kembali menuai bantahan dari beberapa pihak yang menyatakan bahwa keramaian tersebut hanya terlihat di bagian depan panggung saja, sementara area lainnya dinilai tetap kosong.

Baca juga: Sukses Gelar Industrial Festival 2024, Kemenperin Optimistis Generasi Muda Siap Raih Masa Depan

Salah seorang warganet membagikan hasil analisisnya yang menyebut bahwa pasar DWP kini mulai terpecah, salah satunya karena fenomena lagu "jedag-jedug" di TikTok yang semakin populer di kalangan anak muda. Tren musik ini lebih mudah diakses, lebih sederhana, dan digandrungi oleh generasi baru. Popularitasnya yang terus meningkat menjadi daya tarik tersendiri, sehingga mengalihkan perhatian sebagian audiens dari festival seperti DWP, yang identik dengan genre EDM internasional dan dibanderol dengan harga tiket yang mahal.

Selain itu, persaingan di dunia festival musik juga semakin ketat. Banyak festival serupa bermunculan dengan menawarkan konsep-konsep yang lebih unik, lineup lokal maupun internasional yang menarik, serta harga tiket yang lebih terjangkau. Beberapa di antaranya bahkan menyasar segmen penonton yang lebih spesifik, dengan menghadirkan pengalaman yang terasa lebih personal dan relevan bagi audiens muda.

Penonton kini memiliki lebih banyak pilihan untuk menikmati hiburan berkualitas tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. Hal ini menuntut DWP untuk tidak hanya mengandalkan nama besar atau tradisi panjangnya, tetapi juga terus berinovasi dari segi kualitas konten, strategi harga tiket, dan pengalaman keseluruhan yang ditawarkan selama acara berlangsung.

Baca juga: Mengintip Jazz Festival 2024 di Tepi Sungai Musi, Perpaduan Musik dan Keindahan Alam

Bagaimanapun, DWP tetap menjadi ikon festival musik EDM terbesar di Indonesia yang telah menarik perhatian baik dari dalam negeri maupun internasional. Meskipun terdapat berbagai tanggapan dan perbincangan mengenai pelaksanaannya, banyak penggemar tetap berharap agar acara ini terus berkembang, menghadirkan lineup terbaik, dan memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para pengunjung di masa mendatang.

Baca juga: Kemenparekraf Dukung Waterbomb Jakarta 2024 Festival Musik Asal Korea Selatan

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Latisha Asharani