Pantau Flash
HOME  ⁄  Hukum

Polri Komit Transparansi: Libatkan Kompolnas dalam Sidang Etik Kasus Pemerasan di DWP

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Polri Komit Transparansi: Libatkan Kompolnas dalam Sidang Etik Kasus Pemerasan di DWP
Foto: Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko/ANTARA

Pantau - Dalam upaya menegakkan integritas dan transparansi, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melibatkan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dalam sidang etik terhadap tiga anggotanya yang terbukti melakukan pemerasan terhadap pengunjung konser Djakarta Warehouse Project (DWP).

Wujud Transparansi dan Objektivitas

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menjelaskan bahwa pelibatan Kompolnas merupakan bentuk transparansi dalam penanganan kasus ini."Pelibatan pihak eksternal seperti Kompolnas adalah upaya kami menunjukkan objektivitas dan transparansi kepada publik," ujar Trunoyudo kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (2/1/2025).

Baca Juga:
Polri Pecat Dirnarkoba Polda Metro Akibat Kasus Pemerasan di DWP
 

Kompolnas, sebagai lembaga eksternal yang mengawasi kinerja Polri, diundang untuk memastikan setiap langkah dalam proses sidang etik dilakukan secara adil dan terbuka.

Sanksi Tegas: Pemecatan Tidak Hormat

Polri telah menjatuhkan sanksi Pemberhentian Tidak dengan Hormat (PTDH) kepada Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Donald Simanjuntak, Kasubdit III AKBP Malvino Edward Yusticia, dan seorang Kanit Ditresnarkoba.

Sanksi ini merupakan bagian dari komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menindak tegas anggota yang terlibat pelanggaran."Kapolri berkomitmen penuh dalam menjaga integritas lembaga dengan memberikan tindakan tegas terhadap pelanggaran kode etik," kata Trunoyudo.

Proses Diawasi dan Dilaporkan

Selain melibatkan Kompolnas, hasil sidang etik ini akan dilaporkan kepada fungsi pengawas internal Polri. Langkah ini memastikan setiap tahapan proses dapat dipertanggungjawabkan.

"Tindakan tegas ini menjadi bukti nyata bahwa Polri tidak mentolerir pelanggaran, terutama yang mencoreng nama institusi," tambah Trunoyudo.

Komitmen Polri ke Depan

Polri menegaskan pentingnya menjaga kepercayaan publik melalui transparansi dan tindakan tegas terhadap pelanggaran. Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran bagi seluruh anggota Polri agar tetap menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas.

Dengan melibatkan Kompolnas, Polri menunjukkan keseriusannya dalam membangun lembaga yang bersih dan dipercaya oleh masyarakat.

Penulis :
Ahmad Ryansyah