Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Mengenal Post Concert Depression (PCD): Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Oleh Nur Nasya Dalila
SHARE   :

Mengenal Post Concert Depression (PCD): Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Foto: ilustrasi menonton konser. (Freepik)

Pantau - Menonton konser adalah salah satu kegiatan yang sangat digemari banyak orang, terutama bagi mereka yang memiliki ketertarikan khusus pada musik atau idola tertentu. Konser bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi momen emosional yang mendalam, di mana penonton dapat merasakan kebahagiaan, euforia, dan rasa kedekatan dengan artis idola mereka. 

Namun, pengalaman yang penuh kegembiraan ini terkadang diikuti oleh perasaan melankolis setelah acara usai, yang dikenal sebagai post concert depression (PCD). Kondisi ini semakin sering dialami oleh para penggemar, terutama di tengah maraknya konser besar di Indonesia, seperti konser K-pop populer maupun western. Dalam artikel ini kita akan membahasa mengenai apa itu post concert depression, gejala hingga cara mengatasinya. 

Apa Itu Post Concert Depression?

Dikutip Halodoc, PCD adalah perasaan sedih, cemas, atau kehilangan yang dialami seseorang setelah menonton konser. Meski tidak dianggap sebagai kondisi medis, PCD cukup umum terjadi. Saat menonton konser, seseorang sering kali merasa euforia, bahagia, dan termotivasi, namun kembali ke kehidupan sehari-hari setelah konser dapat menimbulkan perasaan kehilangan dan kesedihan mendalam.

Penyebab utama PCD adalah perubahan emosi yang drastis. Setelah konser, orang sering merasa kecewa karena suasana menyenangkan saat konser tidak lagi dirasakan. Mereka juga mungkin merasa terputus dari realitas sehari-hari.

Meski PCD biasanya mereda dengan sendirinya, gejala yang berlangsung lebih dari dua minggu dapat menjadi tanda depresi klinis. Depresi adalah gangguan mental serius yang memengaruhi emosi, minat, dan aktivitas seseorang dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: 4 Manfaat Belanja untuk Kesehatan Mental

Gejala Post Concert Depression

Gejala PCD mirip dengan gejala depresi pada umumnya, di antaranya:

  1. Berpikir negatif secara terus-menerus.
  2. Perasaan sedih dan putus asa yang sulit diatasi.
  3. Kesulitan melupakan konser dan terjebak dalam kenangan tersebut, hingga memengaruhi fokus pada aktivitas sehari-hari.
  4. Keinginan untuk mengulang momen konser.
  5. Kekhawatiran bahwa hal menyenangkan tidak akan terjadi lagi.
  6. Sering melihat foto atau video konser.
  7. Mengalami tahap-tahap kesedihan.
  8. Merasa seolah-olah tidak ada lagi yang berarti.

 

Baca juga: Investasi Memori: Kenapa Liburan Keluarga Penting untuk Masa Depan?

Cara Mengatasi PCD

Meskipun PCD tidak berbahaya, kondisi ini dapat berdampak buruk jika dibiarkan berlarut-larut. Berikut beberapa langkah untuk mengatasinya:

Bersyukur

Menghargai kesempatan untuk menonton konser dan menikmati setiap momen dapat membantu mengurangi rasa kehilangan. Dengan bersyukur, kenangan konser akan terasa lebih positif.

Berinteraksi dengan Sesama Penggemar

Berkomunikasi dengan penggemar lain yang memiliki minat serupa dapat membantu memahami perasaan dan mengurangi rasa rindu terhadap suasana konser.

Melakukan Karaoke

Musik memiliki efek terapeutik. Bernyanyi atau berkaraoke dapat meningkatkan suasana hati sekaligus mengingat kembali momen bahagia saat konser.

Menyusun Daftar Hal-Hal yang Membahagiakan

Tuliskan hal-hal kecil yang membuatmu senang, seperti berjalan-jalan di taman atau mengunjungi tempat favorit. Ini dapat membantu mengalihkan pikiran dari kesedihan.

Meluangkan Waktu untuk Bersenang-Senang

Setelah membuat daftar kebahagiaan, realisasikan aktivitas-aktivitas tersebut. Melakukan hal yang menyenangkan akan membantumu merasa lebih termotivasi dan meningkatkan suasana hati.

Baca juga: 6 Upaya Sederhana untuk Merawat Kesehatan Mental

Itulah informasi tentang PCD beserta cara mengatasinya. Dengan langkah-langkah ini, kamu dapat mengurangi perasaan sedih setelah konser dan kembali menikmati rutinitas sehari-hari.

Penulis :
Nur Nasya Dalila