Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Game Bisa Meningkatkan Kecerdasan Otak, Mitos atau Fakta?

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Game Bisa Meningkatkan Kecerdasan Otak, Mitos atau Fakta?
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Game telah menjadi bagian penting dari budaya modern, terutama di kalangan anak muda. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, game tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga menjadi alat interaksi sosial dan media kreatif. Namun, di balik popularitasnya, ada stigma negatif yang sering melekat pada game. Banyak orang menganggap aktivitas bermain game dapat memberikan dampak buruk, seperti mengurangi produktivitas, membuat seseorang menjadi malas, dan bahkan memengaruhi kemampuan sosial. Meskipun kekhawatiran tersebut tidak sepenuhnya keliru, sebuah penelitian baru-baru ini justru mengungkap sisi positif dari game. Yuk simak!

Benarkah Bermain Game Dapat Meningkatkan Kecerdasan?

Pandangan umum sering kali mengaitkan game dengan dampak buruk, seperti membuat pemain lupa waktu, menjadi malas, atau bahkan antisosial akibat terlalu fokus pada layar. Kekhawatiran ini tidak sepenuhnya salah, terutama jika aktivitas bermain game dilakukan secara berlebihan hingga mengabaikan kehidupan nyata. Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa game tidak selalu memiliki pengaruh buruk. Sebaliknya, terdapat indikasi bahwa game dapat memberikan manfaat bagi kecerdasan jika dimainkan dengan bijak.

Baca juga: 11 Rekomendasi Game Pemburu Hantu Terbaik untuk Penggemar Horor

Pengaruh Game terhadap Kemampuan Kognitif

Game asah otak seperti teka-teki dan permainan memori dikenal efektif dalam meningkatkan kemampuan kognitif. Pada tahap awal, pemain mungkin membutuhkan waktu untuk memahami pola permainan, tetapi seiring dengan latihan, kemampuan otak untuk menyelesaikan tantangan menjadi lebih baik. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dalam keterampilan spesifik, yang juga dapat berkontribusi pada peningkatan kecerdasan umum.

Peneliti pun berfokus pada dua jenis efek dari bermain game: efek terdekat dan efek terjauh. Efek terdekat melibatkan peningkatan keterampilan dalam game serupa, sementara efek terjauh melihat apakah bermain game dapat memperbaiki kemampuan kognitif yang lebih luas, seperti daya ingat atau kemampuan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Sebuah penelitian pada tahun 2020 oleh Institut Karolinska di Swedia menganalisis data dari 9.000 anak di Amerika Serikat. Peneliti menemukan bahwa anak-anak berusia 9-10 tahun yang bermain game dalam durasi lebih lama tidak menunjukkan perbedaan signifikan dalam tingkat kecerdasan dibandingkan dengan mereka yang bermain lebih sedikit.

Baca juga: Rekomendasi Game Online Keren yang Cocok Menemani Liburan Akhir Tahun

Untuk memperkuat hasil ini, penelitian lanjutan melibatkan 5.000 anak selama dua tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa anak usia 12 tahun yang bermain game memiliki peningkatan rata-rata IQ sebesar 2,5 poin. Temuan serupa juga berlaku untuk orang dewasa berusia 60-80 tahun. Mereka yang memainkan game seperti Super Mario 3D World atau Angry Birds mengalami peningkatan memori dalam empat minggu.

Meskipun hasil penelitian ini menjanjikan, para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami mekanisme di balik hubungan antara bermain game dan peningkatan kecerdasan. Lebih banyak bukti diperlukan untuk menguatkan klaim ini dan menjawab skeptisisme masyarakat.

Namun, setidaknya temuan tersebut telah membuktikan bahwa bermain game tidak membuat kemampuan otak menurun, seperti yang sering dikhawatirkan. Sebaliknya, game dapat memberikan manfaat kognitif jika dimainkan dengan bijaksana.

Baca juga: Cari Game Seru untuk Main Bareng Pacar? Coba 10 Game Ini!

Penutup

Game, jika dimainkan dengan seimbang, dapat menjadi aktivitas yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga bermanfaat bagi otak. Selain menjadi pemain, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk menjadi pembuat game (game developer). Dengan begitu, hobi bermain game dapat berubah menjadi profesi yang menghasilkan dan membuka peluang karier baru. Siapa tahu, suatu hari kamu bisa menjadi pengembang game terkenal!

Penulis :
Latisha Asharani