Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Mengungkap Tahapan Memori Anak: Apa yang Tertanam dalam Ingatan Mereka Sejak Dini?

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Mengungkap Tahapan Memori Anak: Apa yang Tertanam dalam Ingatan Mereka Sejak Dini?
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Kita sering kali bertanya-tanya, apa yang akan teringat oleh anak kita ketika mereka tumbuh dewasa? Apakah rutinitas harian, momen spesial, atau pengalaman-pengalaman tertentu yang mereka alami sejak kecil? Untuk menjawab rasa penasaran ini, kami menggali wawasan dari para ahli untuk memahami bagaimana memori anak berkembang dan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka mengingat momen-momen berharga dalam hidup mereka.

Dr. Renée Spencer, seorang konselor berlisensi dengan gelar doktor dalam psikologi konseling. Dr. Spencer tidak hanya ahli di bidang ini, tetapi juga bekerja langsung dengan anak-anak, baik di sekolah maupun di praktik pribadi. Berikut beberapa wawasan penting yang beliau bagikan mengenai perkembangan memori anak, sebagaimana dikutip dari YourTango.

1. Memori Sebelum Usia 3 Tahun

Meskipun banyak yang masih belum kita ketahui mengenai perkembangan memori dan otak anak, beberapa studi terbaru telah mengungkapkan fakta menarik. Penelitian yang dilakukan oleh APA pada bayi mengungkapkan bahwa mereka dapat mengingat suara ibu mereka sejak usia dini. "Salah satu memori deklaratif eksplisit yang ditemukan pada bayi adalah kemampuan mereka mengingat suara ibu. Begitu ibu berbicara, bayi bisa tersenyum atau menenangkan diri," ujar Dr. Spencer.

Baca juga: 6 Cara Mengenali Bakat Anak Sejak Dini

Meski tidak diketahui seberapa lama bayi mulai mengenal suara ibunya sejak dalam kandungan, ini menunjukkan betapa kuatnya koneksi emosional yang terbentuk sejak dini. Dr. Spencer juga menjelaskan perbedaan antara memori semantik (tunggal dan tidak sadar) dan memori deklaratif (yang sadar dan melibatkan penglihatan serta pengetahuan).

2. Memori pada Anak Usia Dini

Dr. Spencer menyarankan agar orang tua melakukan pengulangan dan rutinitas, terutama untuk anak-anak usia 3-7 tahun. "Pengulangan akan membantu memori menjadi lebih terorganisir dan disimpan dalam ingatan jangka panjang," jelasnya. Rutinitas yang konsisten sangat penting, karena otak anak-anak pada usia ini sangat elastis, memungkinkan mereka menyerap banyak informasi dengan cepat.

Momen seperti rutinitas tidur yang teratur dapat membantu anak mengingat hal-hal penting dalam hidup mereka. Ini juga menjelaskan mengapa anak bisa menghafal buku setelah membacanya hanya sekali atau dua kali.

Baca juga: 4 Makanan yang Sebabkan Anak Alami Gangguan Tidur

3. Memori yang Dikuatkan oleh Dokumentasi dan Foto

Jangan lupa untuk mengabadikan momen-momen berharga, karena foto atau visualisasi bisa menjadi alat yang efektif untuk mengingat kenangan masa kecil. "Anak-anak cenderung lebih mudah mengingat hal-hal dari masa kecil mereka dengan melihat foto atau gambaran visual," kata Dr. Spencer.

Foto-foto lucu atau kenangan lain yang diabadikan bisa memberikan mereka kembali gambaran masa kecil saat mereka dewasa nanti.

4. Kenangan Traumatik yang Lebih Kuat Terpatri

Kenangan yang menyakitkan sering kali lebih melekat dibandingkan kenangan bahagia. Dr. Spencer menjelaskan bahwa kita cenderung lebih mengingat peristiwa yang menyebabkan rasa sakit. Ini adalah cara otak kita untuk mencegah hal yang sama terulang di masa depan.

5. Perkembangan Hipokampus Usia 7-10 Tahun

Pada usia sekolah (7-10 tahun), perkembangan hipokampus — bagian otak yang bertanggung jawab untuk memproses memori jangka panjang dan respons emosional — akan membantu anak menyusun dan menyimpan informasi dengan lebih efektif. "Pada usia ini, anak mulai mampu menyusun informasi dengan lebih baik," ujar Dr. Spencer. Hal ini menjelaskan mengapa kita memiliki begitu banyak kenangan dari rentang usia ini dan seterusnya.

Baca juga: 10 Cara Menjadi Anak yang Baik dan Berkualitas

Dengan memahami perkembangan memori anak, kita bisa lebih bijak dalam menciptakan momen-momen yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga berkesan bagi mereka. Meskipun ingatan mereka mungkin tidak selalu sempurna, namun pengalaman dan cinta yang kita berikan akan tetap menjadi bagian penting dari perjalanan hidup mereka yang tak terlupakan.

Penulis :
Latisha Asharani