Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Mengapa Gen Z Disebut Strawberry Generation? Ini Penjelasannya!

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Mengapa Gen Z Disebut Strawberry Generation? Ini Penjelasannya!
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Istilah strawberry generation mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Generasi ini merujuk pada kelompok muda yang dianggap rapuh, mudah tertekan, dan kurang tahan menghadapi tekanan hidup, seperti halnya buah stroberi yang gampang memar. Istilah ini pertama kali populer di Taiwan dan sering digunakan untuk menggambarkan Gen Z. Sekilas, konotasi istilah ini lebih banyak bernada negatif, tetapi sebenarnya ada sisi positif yang patut diapresiasi.

Mengapa Gen Z Disebut Generasi Stroberi?

Generasi stroberi cenderung lebih rentan terhadap tekanan hidup. Mereka lebih mudah merasa stres saat menghadapi tantangan dan sering kali enggan keluar dari zona nyaman. Selain itu, mereka juga kerap dinilai kurang bertanggung jawab, terutama dalam aspek sosial dan pekerjaan, karena kecenderungan menunda tugas dan tanggung jawab.

Namun, meskipun generasi ini sering dikritik, mereka juga memiliki keunggulan yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya. Berikut beberapa karakteristik positif yang melekat pada generasi stroberi.

Baca juga: 11 Pengeluaran Gen Z yang Dianggap Pemborosan oleh Baby Boomer

Karakteristik Positif Generasi Stroberi

1. Kreatif

Gen Z dikenal sebagai generasi yang penuh kreativitas dan inovasi. Tumbuh di era digital dengan perkembangan teknologi yang pesat, mereka terbiasa berpikir out-of-the-box dan menemukan solusi baru untuk berbagai masalah. Kreativitas ini sangat berguna dalam industri seni, teknologi, dan pemasaran yang membutuhkan pemikiran segar.

2. Empati dan Kepedulian Sosial

Berbeda dari generasi sebelumnya, generasi stroberi lebih peka terhadap isu sosial dan hak asasi manusia. Mereka aktif menyuarakan keadilan bagi kelompok yang terpinggirkan, memperjuangkan kesetaraan, serta mendukung kesadaran akan kesehatan mental. Sikap empati ini menjadikan mereka agen perubahan dalam masyarakat.

3. Adaptif

Tumbuh dalam era perubahan cepat, generasi stroberi memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi. Mereka cepat belajar dan mudah menyesuaikan diri dengan teknologi baru, tren, serta lingkungan kerja yang dinamis. Fleksibilitas ini membuat mereka mampu bertahan dalam berbagai situasi yang berubah dengan cepat.

Baca juga: Perbedaan Cara Milenial dan Gen Z Menghadapi Anxiety

4. Berani

Mereka tidak ragu untuk menyuarakan pendapat mengenai isu-isu penting, baik di tempat kerja, media sosial, maupun forum publik. Keberanian ini mendorong dialog terbuka dan membantu mempercepat perubahan dalam berbagai bidang, termasuk lingkungan, keadilan sosial, dan kesehatan mental.

5. Menjaga Keseimbangan Hidup

Jika generasi sebelumnya lebih memprioritaskan pekerjaan, Gen Z lebih sadar akan pentingnya keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan (work-life balance). Mereka memahami pentingnya kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas jangka panjang serta gaya hidup yang lebih sehat.

6. Berpikiran Terbuka

Generasi stroberi lebih menerima perbedaan budaya, ide, dan gaya hidup. Sikap inklusif ini mendorong terciptanya masyarakat yang lebih toleran dan penuh pemahaman.

Meskipun istilah "generasi stroberi" sering dikaitkan dengan kelemahan dan sifat manja, nyatanya Gen Z memiliki banyak keunggulan yang patut diapresiasi. Kreativitas, kepedulian sosial, keberanian, serta kemampuan beradaptasi menjadikan mereka generasi yang unik dan siap menghadapi tantangan zaman. Setiap generasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung bagaimana kita memaknainya.

Baca juga: Mengungkap Fenomena Emotional Detachment pada Gen Z: Melindungi Diri atau Menghilangkan Esensi Hubungan?

Penulis :
Latisha Asharani