
Pantau - Pernikahan adalah salah satu keputusan besar dalam hidup yang melibatkan komitmen jangka panjang. Namun, bagi sebagian orang, gagasan ini justru menimbulkan ketakutan yang luar biasa. Ketakutan terhadap pernikahan atau komitmen dikenal sebagai gamophobia, sebuah kondisi yang dapat berdampak pada hubungan dan kesejahteraan emosional seseorang.
Artikel ini akan membahas pengertian gamophobia, gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya.
Pengertian Gamophobia
Dikutip laman Regain, Gamophobia adalah ketakutan berlebih terhadap pernikahan atau komitmen dalam hubungan. Fobia ini bukan sekadar rasa cemas biasa, tetapi kondisi psikologis yang dapat memicu serangan panik. Pria lebih sering mengalami gamophobia dibandingkan wanita, yang dapat menyebabkan konflik dalam hubungan jika salah satu pihak ingin menikah sementara yang lain menghindarinya.
Baca juga: Intimate Wedding di Indonesia: Romantis, Eksklusif, dan Penuh Makna
Gejala Gamophobia
Seseorang dengan gamophobia akan menunjukkan beberapa tanda seperti:
- Merasa cemas saat membayangkan pernikahan
- Menghindari acara pernikahan dan pasangan yang sudah menikah
- Kesulitan mengatasi kecemasan terkait komitmen
- Cenderung menjauhkan diri dari pasangan
- Mengalami gejala fisik seperti tegang, berkeringat, atau lemas
- Serangan panik yang menyerupai gejala serangan jantung
Jika gejala tersebut mengganggu kehidupan pribadi dan hubungan, penting untuk mencari tahu akar permasalahan agar dapat ditangani dengan tepat.
Baca juga: 5 Pandangan Gen X tentang Pernikahan yang Dikritik oleh Gen Z
Penyebab Ketakutan terhadap Pernikahan
Gamophobia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
- Orang tua yang bercerai
- Riwayat keluarga dengan gangguan kecemasan
- Pengalaman buruk dalam hubungan sebelumnya
- Trauma emosional yang berkaitan dengan pernikahan
- Gangguan kesehatan mental yang belum terdiagnosis
Kombinasi faktor genetik dan lingkungan sering menjadi pemicu utama seseorang mengalami ketakutan terhadap pernikahan.
Baca juga: 8 Lokasi Terbaik untuk Pernikahan Impian di 2025
Cara Mengatasi Gamophobia
Bagi yang ingin mengatasi ketakutan terhadap pernikahan, beberapa langkah berikut dapat membantu:
1. Evaluasi Perubahan yang Akan Terjadi
Pikirkan apa yang sebenarnya akan berubah setelah menikah. Jika hubungan sudah berjalan lama dan stabil, pernikahan mungkin hanya menjadi formalitas. Melihat pernikahan dari perspektif praktis dapat membantu mengurangi ketakutan.
Baca juga: 9 Aturan untuk Menjaga Hubungan Pernikahan Tetap Harmonis
2. Pahami Manfaat Pernikahan
Selain aspek emosional, pernikahan juga membawa berbagai manfaat seperti keamanan finansial, kemudahan dalam mengurus dokumen hukum, serta keuntungan pajak dan asuransi.
3. Temukan Akar Ketakutan
Identifikasi apakah yang ditakuti adalah komitmen, prosesi pernikahan, atau ketakutan akan perceraian. Jika hanya merasa cemas terhadap acara pernikahan, solusinya bisa berupa pernikahan sederhana yang lebih nyaman bagi kedua pihak.
4. Hadiri Acara Pernikahan
Menghadiri pernikahan dan perayaan ulang tahun pernikahan dapat membantu mengubah persepsi negatif terhadap pernikahan. Melihat pasangan yang bahagia bisa membangun keyakinan bahwa pernikahan bukan sesuatu yang menakutkan.
Baca juga: 5 Perbedaan Cincin Tunangan dan Cincin Nikah yang Perlu Kamu Tahu
Baca juga: Life After Marriage: 5 Fakta yang Harus Kamu Tahu
Ketakutan terhadap pernikahan bisa diatasi dengan memahami penyebabnya dan mengambil langkah konkret untuk menghadapinya. Jika ketakutan sudah mengganggu kehidupan sehari-hari, konsultasi dengan ahli psikologi bisa menjadi solusi terbaik untuk mendapatkan pendekatan yang tepat.
- Penulis :
- Nur Nasya Dalila
- Editor :
- Nur Nasya Dalila