
Pantau - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq menegaskan bahwa seni merupakan bagian esensial dari pendidikan dan menjadi inti dalam proses pembentukan manusia seutuhnya.
Ia menyampaikan hal tersebut dalam Konferensi Musik Indonesia (KMI) 2025 di Jakarta pada Sabtu, 11 Oktober 2025.
" Seni merupakan bagian dari inti pendidikan. Seni mendapat posisi yang terhormat sebagai upaya terus-menerus melahirkan seniman Indonesia yang berakhlak mulia," ungkap Fajar.
Pendidikan Seni untuk Lengkapi Sistem Pendidikan Nasional
Fajar menekankan pentingnya pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada pemberian materi, tetapi juga memberi ruang bagi proses kreatif dan reflektif bagi peserta didik.
Ia mengacu pada hasil Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 yang menunjukkan bahwa peringkat pendidikan Indonesia masih berada di bawah rata-rata global.
Menurutnya, pendidikan seni memiliki peran besar untuk mengisi celah dalam sistem pendidikan nasional agar lebih menyentuh sisi kemanusiaan dan kreativitas siswa.
Direktur Bina SDM Lembaga, Pranata, dan Kebudayaan Irini Dewi Wanti menambahkan bahwa musik bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga sarana pembentukan etika, disiplin, dan karakter bangsa.
" Kesulitan kita adalah menemukan maestro, ketika seseorang menjadi pencipta karya besar, pengetahuannya sering terputus dari ahlinya," ujarnya sambil menyoroti tantangan regenerasi maestro di Indonesia.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian Kebudayaan mendorong sejumlah program strategis seperti Program Belajar Bersama Maestro, Festival Musik Tradisi, lokakarya dan konservasi musik, Anugerah Kebudayaan Indonesia, Program Manajemen Talenta Nasional, serta sertifikasi pelaku budaya di bidang musik.
Musik Dini Bentuk Karakter dan Regenerasi Seniman Muda
Budayawan Endo Suanda dalam sesi panel menekankan pentingnya pendidikan musik yang berakar pada keragaman budaya bangsa.
Ia menilai ruang bagi kesenian tradisi semakin menyempit karena terhimpit oleh tiga faktor, yaitu pendidikan talenta, persepsi nasional, dan persepsi agama.
Endo mengajak para pendidik dan pelaku seni untuk kembali menemukan cara pandang yang kontekstual terhadap budaya sendiri agar nilai-nilai tradisi tidak tergerus modernisasi.
Musisi Gilang Ramadhan juga menyoroti pentingnya pembelajaran musik sejak usia dini sebagai sarana pembentukan karakter anak.
" Musik bisa menambah kecerdasan anak-anak. Kita harus dorong sedini mungkin agar mereka bisa menjadi maestro berikutnya 10–20 tahun ke depan," ujarnya.
Menurut Gilang, dari musik anak-anak belajar disiplin, kreativitas, kekompakan, dan rasa percaya diri yang menjadi fondasi karakter kuat di masa depan.
Rekomendasi untuk Integrasi Seni dalam Pendidikan Nasional
Menutup rangkaian diskusi, para peserta konferensi menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk mendorong keselarasan antara pemajuan kesenian dengan sistem pendidikan nasional.
Rekomendasi tersebut mencakup pengembangan kurikulum pendidikan seni berbasis budaya Nusantara, dukungan kebijakan dan fasilitas bagi regenerasi seniman, persiapan regenerasi sejak usia dini, pembenahan regulasi terkait pendidikan dan kesenian, serta penempatan musik tradisi sebagai bagian dari kurikulum inti, bukan sekadar kegiatan ekstrakurikuler.
Tujuan utama rekomendasi itu adalah memastikan kesenian, khususnya musik, menjadi bagian integral dari pendidikan nasional yang mampu melahirkan generasi kreatif, berkarakter, dan berakar pada budaya bangsa.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf