billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Ekspor Ekonomi Kreatif Capai 25 Miliar Dolar AS, Target Naik Jadi 28 Miliar pada 2025

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Ekspor Ekonomi Kreatif Capai 25 Miliar Dolar AS, Target Naik Jadi 28 Miliar pada 2025
Foto: (Sumber: Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menjadi panelis dalam acara talkshow '1 Tahun Prabowo–Gibran' yang disiarkan oleh Metro TV di di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (16/10/2025). ANTARA/HO-Kementerian Ekonomi Kreatif.)

Pantau - Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menyampaikan bahwa kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap ekspor nasional pada tahun 2024 mencapai 25 miliar dolar AS atau setara Rp400 triliun, menyumbang lebih dari 9 persen dari total ekspor nasional.

Riefky menyebut sektor ekonomi kreatif sebagai salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi nasional, dengan kontribusi signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja.

"Nilai ekspor dari sektor ekonomi kreatif pada akhir tahun 2024 ini telah menyerap 26,5 juta tenaga kerja dengan mayoritas berasal dari kalangan muda dan perempuan," ungkapnya.

Target Ekspor Naik Jadi 28 Miliar Dolar, Investasi Tembus Rp90 Triliun

Pemerintah menargetkan nilai ekspor ekonomi kreatif tahun 2025 naik menjadi 26 miliar dolar AS, dan berlanjut menjadi 28 miliar dolar AS pada tahun berikutnya, atau sekitar Rp450 triliun.

Pada semester pertama 2025, realisasi ekspor telah mencapai sekitar 50 persen dari target Badan Pusat Statistik (BPS).

Dari sisi investasi, sektor ini juga menunjukkan tren positif, dengan total investasi hingga pertengahan 2025 mencapai Rp90 triliun, atau sekitar 66 persen dari target nasional.

Subsektor ekonomi kreatif dengan kontribusi tertinggi meliputi:

  • Aplikasi
  • Fesyen
  • Kuliner
  • Kriya

Sementara subsektor yang terus tumbuh dan berkembang mencakup:

  • Gim
  • Musik
  • Film animasi

Teuku Riefky menegaskan bahwa dalam satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran, sinergi lintas sektor menjadi penting untuk memperkuat daya saing dan membuka akses pasar pelaku ekraf di tingkat global.

"Sektor ekonomi kreatif tidak hanya memperkuat kelas menengah, tetapi juga membuka lapangan kerja yang inklusif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi serta tren global," tegasnya.

Ia menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, lembaga keuangan, dan komunitas kreatif menjadi kunci agar produk Indonesia mampu bersaing di pasar internasional.

Manufaktur Masih Mendominasi Ekspor Nasional

Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menambahkan bahwa sektor manufaktur tetap menjadi tulang punggung ekspor nasional, dengan kontribusi lebih dari 70 persen dari total ekspor Indonesia.

Dalam satu tahun terakhir, subsektor manufaktur tekstil dan elektronik menunjukkan pertumbuhan pesat.

"Sektor yang paling tumbuh pesat untuk 1 tahun terakhir ini terutama yang labour intensive ya, tekstil dan elektronik yang sekarang tumbuh. Bahkan catatan Kementerian Perindustrian menunjukkan banyak investor luar negeri yang melakukan relokasi ke sektor ini," ungkapnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf