
Pantau - Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) meluncurkan program pendanaan syariah bernama Islamic Creative Economy Founders Fund (ICEFF) 2025 sebagai upaya memperkuat akses pembiayaan dan mendorong pelaku ekonomi kreatif agar naik kelas.
Akses Pembiayaan Syariah bagi Pelaku Ekonomi Kreatif
Program ICEFF 2025 merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif di berbagai daerah melalui skema pembiayaan yang inklusif dan berkelanjutan. “ICEFF 2025 hadir kembali untuk memberi kesempatan bagi para pegiat ekraf untuk naik kelas. Melalui program ini, kami mendorong para pegiat ekraf untuk mendapat pendampingan sekaligus pembiayaan berbasis syariah,” ungkap perwakilan Kementerian Ekraf.
Setelah sebelumnya diselenggarakan di Demak dan Depok, ICEFF 2025 kini digelar di Bandung dan diikuti oleh 50 pelaku ekonomi kreatif terpilih dari 1.471 pendaftar. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, 29–31 Oktober 2025, di Holiday Inn Pasteur, Bandung.
Acara pembukaan Bootcamp dan Pitching ICEFF 2025 diawali dengan penampilan alat musik tradisional angklung oleh pejabat Kementerian Ekraf bersama perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Para peserta kemudian melakukan pitching di hadapan lembaga keuangan syariah dan mengikuti sesi materi tentang akses pendanaan yang disampaikan oleh Direktur Pengembangan Akses Pendanaan, Pembiayaan, dan Investasi Kemenekraf, Anggara Hayun Anujuprana.
“Melalui ICEFF 2025, pegiat ekonomi kreatif memiliki akses terhadap berbagai sumber pembiayaan mulai dari perbankan, securities crowdfunding, koperasi, hingga skema tokenisasi. Setiap lembaga keuangan memiliki instrumen yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik usaha ekonomi kreatif,” jelasnya.
Dorongan Pemerintah dan Kolaborasi dengan Lembaga Keuangan Syariah
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Iendra Sofyan, menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan ICEFF di Bandung. “Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan jumlah usaha ekonomi kreatif terbanyak di Indonesia mencapai 1,5 juta unit per Juni 2019. Kontribusi tenaga kerja industri kreatif mencapai 163 ribu orang atau 42,6 persen terhadap total tenaga kerja Provinsi Jawa Barat tahun 2024 sebanyak 383 ribu orang,” ujarnya.
Staf Khusus Menteri Ekraf Bidang Manajemen Internal dan Efektivitas Organisasi, M. Yanuar Pranuradhi, menambahkan bahwa penguatan sektor ekonomi kreatif menjadi bagian penting dalam visi misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebut, “Istilah industri kreatif dan ekonomi kreatif masing-masing disebut 10 kali dalam dokumen visi misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.”
Kementerian Ekraf juga menegaskan komitmennya dalam memperluas investasi melalui pelibatan lembaga keuangan syariah, baik bank maupun non-bank, untuk meningkatkan kapasitas usaha pelaku ekonomi kreatif. Upaya tersebut sejalan dengan delapan program unggulan Asta Ekraf. “Kementerian Ekraf memiliki ASTA EKRAF yang terdiri dari delapan klaster meliputi ekraf data, ekraf bijak, talenta ekraf, infra ekraf, ekraf kaya, dana ekraf, pasar ekraf, dan sinergi ekraf,” terang pejabat Kemenekraf lainnya, Helmi Suhendry.
Selain pendampingan pembiayaan, peserta ICEFF 2025 juga mendapat pelatihan kewirausahaan dari CEO Young Entrepreneur Academy Shindy Purnamasari dan Founder Yukbisnis Indonesia Jaya Setiabudi, yang membahas strategi peningkatan profit, integrated marketing, dan penguatan ekosistem bisnis.
- Penulis :
- Aditya Yohan










