
Pantau.com - Konten bernama Lambe Hoax menyasar pengguna aktif internet dan ditujukan untuk menangkal hoax atau berita bohong. Konten yang diberi nama meniru nama akun gosip terkenal, ini tak hanya menarget generasi milenial, kelompok yang dianggap paling sering mengakses dunia maya.
"Kami ini sudah banyak membuat kampanye literasi digital seperti Siber Kreasi, namun ada isu di mana penyajiannya untuk Kemenkominfo itu cenderung kaku, standar, konvensional model-model yang tidak menarik," ujar Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu, kepada ABC via telepon.
"Setiap hari, kami mengais konten hoaks itu bisa lebih dari 5 per hari. Jadi satu minggu itu bisa 20 temuan. Jadi kami pilah-pilah kemudian kami sajikan 10 hoax yang jadi trending-lah, artinya yang banyak dibincangkan di Twitter, Facebook maupun Instagram," sebut Ferdinandus, seperti dilansir ABC News, Sabtu (26/1/2019).
Baca juga: Facebook, Instagram, dan WhatsApp Bakal Disatukan?
Ia mengatakan instansinya tetap menjaga netralitas dalam setiap konten yang diunggah. "Karena kami ini aparat negara yang setiap omongan kami ini akan dikutip oleh publik sehingga kita akan menjaga netralitas itu dalam penyampaian hoax kami," ucapnya.
Menurut Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), yang menggagas akun @turnbackhoax, kemunculan Lambe Hoaks menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia mulai sadar tentang tren yang terjadi di tengah masayarakat.
Baca juga: Ditanya Soal Investasi, Ernest Prakasa Mengaku Hanya Punya Ini
Ketua MAFINDO Anita Wahid mengatakan Pemerintah menggunakan media yang memang mudah dicerna oleh masyarakat untuk tujuan membuat publikasi atas hoaks-hoaks yang mereka tangkap.
"Jadi ini adalah langkah yang bagus sekali, terutama sekali kalau mengingat bahwa anggota masyarakat kita itu adalah orang yang malas membaca verifikasi," katanya.
Anita mengatakan, dalam dua tahun terakhir, penemuan hoax yang dilakukan tim MAFINDO mengalami peningkatan cukup pesat, jenis hoax yang paling banyak ditemukan adalah hoax politik. Jenis hoax terbanyak kedua yang terkait agama, kemudian menyusul di bawahnya adalah kesehatan atau bencana alam.
- Penulis :
- Noor Pratiwi