
Pantau - Banyak orang mengira asam urat disebabkan sepenuhnya oleh konsumsi daging atau alkohol, padahal menurut para ahli, penyebab utamanya justru lebih kompleks dan berkaitan erat dengan faktor genetik serta kondisi metabolik tubuh.
Ahli epidemiologi dari Universitas Alabama di Birmingham, Tony Merriman, menegaskan bahwa pola makan hanya berperan kecil dalam peningkatan kadar asam urat, meskipun tetap perlu diperhatikan.
"Pola makan tinggi purin hanya menjelaskan kurang dari sepertiga dari 1 persen perbedaan kadar asam urat, tetapi faktor genetik menjelaskan sekitar seratus kali lebih banyak," ungkap Merriman.
Genetik dan Kondisi Metabolik Jadi Faktor Utama
Asam urat terjadi akibat tingginya kadar urat dalam darah yang berasal dari pemecahan purin, senyawa alami dalam tubuh dan sebagian dari makanan.
Jika ginjal tidak mampu membuang urat dengan cukup cepat, zat ini akan mengendap dan membentuk kristal di sendi, memicu nyeri dan peradangan.
Dr. Merriman menambahkan, faktor genetik memiliki pengaruh besar, terutama pada kelompok etnis seperti Polinesia atau Hmong yang lebih rentan mengalami gangguan ini.
Faktor risiko lain termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung, yang semuanya berdampak pada kemampuan tubuh mengontrol kadar asam urat.
Diet Rendah Purin Bukan Solusi Jangka Panjang
Beberapa makanan yang mengandung purin tinggi adalah daging merah, udang, serta sayuran seperti bayam dan asparagus.
Namun, menurut Hyon Choi, Direktur Pusat Asam Urat dan Artritis Kristal di Fakultas Kedokteran Harvard, diet rendah purin hanya cocok untuk jangka pendek.
" Menghindari purin dalam jangka panjang seringkali berarti mengonsumsi lebih banyak karbohidrat dan lemak, yang berpotensi memperburuk kesehatan metabolisme," jelasnya.
Sayuran tinggi purin pun tidak terbukti meningkatkan risiko serangan asam urat, berbeda dengan sirup jagung fruktosa tinggi yang justru dapat memicu lonjakan kadar urat.
Pengobatan jangka panjang disarankan bagi penderita dengan dua atau lebih serangan per tahun, adanya benjolan (tofi), atau riwayat penyakit ginjal dan batu kandung kemih.
American College of Rheumatology menganjurkan penggunaan obat penurun kadar asam urat untuk pasien dengan kondisi tersebut.
Fokus pada Pola Makan Sehat dan Penurunan Berat Badan
Pengobatan asam urat ringan bisa dilakukan dengan obat antiinflamasi seperti kolkisin atau pereda nyeri umum.
Namun, pengelolaan jangka panjang sebaiknya difokuskan pada perubahan gaya hidup, khususnya penurunan berat badan dan pola makan sehat.
Diet DASH dan Diet Mediterania menjadi dua pendekatan yang direkomendasikan karena terbukti dapat menurunkan tekanan darah sekaligus membantu mengendalikan kadar asam urat secara alami.
- Penulis :
- Gerry Eka







