
Pantau.com - Menjenguk memang jadi dorongan psikologis yang kuat untuk kesembuhan pasien. Tapi salah-salah, si penjenguk malah ikutan sakit. Karenanya, penting untuk pahami lima etika dan tips menjenguk orang sakit ini.
1. Cuci tangan enam langkah
Seperti banyak dibagikan pada selembaran pamflet dan informasi yang ditempelkan di wastafel tentang enam langkah mencuci tangan yang baik dan benar, kegiatan ini harus dilakukan sebelum dan sesudah menjenguk pasien.
"Sebelum dan setelah (menjenguk) cuci tangan enam langkah. Untuk pasien rawat jalan juga seperti itu, kita edukasi pasiennya ajarkan cuci tangan enam langkah," ujar Dr. Tresia Mahaputeri Nusantari Maghfirah,. MARS, MPM selaku Direktur Pelayanan Medis Rumah Sakit Islam Jakarta Sukapura, Jakarta Utara.
2. Hindari cipika-cipiki
Ini biasanya dilakukan para ibu-ibu dan pejabat kalangan atas saat menjenguk. Padahal kebiasaan ini akan memicu pertukaran virus yang menempel pada wajah baik dari luar rumah sakit ke pasien, atau dari virus pasien kepada si penjenguk.
Baca juga: Sudah Saatnya Pasien Jalin Hubungan Emosional dengan Dokter
"Kalau cipika cipiki enggak usah kalau nengokin oramg sakit. Kalau nengokin orang sakit, kitanya sakit, jangan nengok. Kita datang dengan imunnya lagi rendah malah ikutan sakit," ujar Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinis Dr.Anis Karuniawati, SpMK.,Ph.D.
3. Jangan hadiahi bunga
Mungkin niatnya memang baik agar keindahan bunga dapat memberikan ketenangan secara psikologis, tapi sebaiknya kebiasaan ini dihilangkan karena dikhawatirkan adanya bakteri atau kuman dari tanaman tersebut. Sebagaimana aturan hak/kewajiban pasien dan tata tertib rawat inap.
"Sebaiknya enggak usah dikirim (bunga) ke rumah sakit, itu ada aturannya. Kalau di rumah sakit tempatnya sudah taat, tidak boleh kirim bunga. Bunganya akan ditaruh di lorong, jadi mending minta perawat bawa pulang," jelasnya.
4. Jangan bawa anak kecil
Mungkin niatnya agar anak mengenal silahturahmi, mengajarkan nilai baik menjenguk kerabat dan kawan yang sakit, tapi langkah ini harus dipertimbangkan kembali karena sistem daya tahan tubuh anak yang masih lemah.
5. Jangan beramai-ramai
Ini kebiasaan yang masih sering ditemukan di Indonesia, karena kental dengan keramahannya. Tapi kebiasaan ini ternyata dapat mengganggu kenyamanan pasien yang harusnya beristirahat, begitupun dengan pasien di sekitarnya.
Baca juga: Meski Kontroversi, Pengobatan Alternatif untuk Pasien Jantung Koroner Ini Dikenal Ampuh
"Itu ramai-ramai, jangan. Sudah dikasih tahu sama petugas, kita kadang suka ngeyel," tutupnya.
- Penulis :
- Rifeni