Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Kapan Waktu Terbaik Suami-Istri Berhubungan Badan di Bulan Ramadhan?

Oleh Gilang
SHARE   :

Kapan Waktu Terbaik Suami-Istri Berhubungan Badan di Bulan Ramadhan?

Pantau.com - Bagi pasangan suami istri yang normal, berhubungan badan merupakan kebutuhan biologis yang tak terelakkan. Imam Junaid, seorang tokoh sufi kenamaan bahkan mengibaratkan berhubungan badan suami istri ini layaknya kebutuhan akan makan.

Baca juga: Begini Jurus Terhindar Bau Mulut Saat Berpuasa

Tapi bagaimana ketika hasrat untuk berhubungan badan antara suami dan istri itu datang di saat bulan Ramadhan? Bolehkan berhubungan suami istri di bulan Ramadhan?

menurut Ustaz Mahbub Maafi, Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU, pada bulan suci Ramadhan, pasnagan suami istri tidak diperkenankan untuk melakukan hubungan badan di siang hari karena bisa membatalkan puasa.

Bahkan bukan hanya itu, tetapi juga membayar kaffarat atau denda atas perbuatan tersebut. Karena itu maka pemenuhan hasrat seksual pada bulan Ramadhan hanya bisa dilakukan pada malam hari. 

Secara spesifik belum ada penjelasan yang memadai mengenai waktu hubungan badan suami istri di malam bulan suci Ramadhan. Namun, yang jelas hubungan suami istri sebaikanya dilakukan pada saat pikiran dalam kondisi tenang dan fresh.

Hal ini sebagaimana ijma para ulama yang menyatakan bahwa hubungan badan suami istri yang dilakukan dalam kondisi pikiran tidak fresh itu bisa menimbulkan dampak negatif. Karena itu menurut Imam Ibnu Hajar al-Asqalani hubungan suami istri sebaiknya dilakukan pada akhir malam. Alasan yang dikemukakan beliau adalah baisanya pada awal malam pikiran orang masih semrawut dan dipenuhi dengan berbagai masalah.

"Ibnu Hajar berkata: Mengakhirkan hubungan badan sampai akhir malam itu lebih utama. Karena pada awal malam biasanya pikiran orang itu masih belum fresh. Sedangkan menurut ijma para ulama berhubungan badan dalam kondisi pikiran masih semrawut itu bisa menimbulkan dampak negatif." (Lihat, Abu al-hasan al-Mubarakfuri, Mir;ah al-Mafatih Syarhu Misykah al- Mashabih, Juz, IV, h. 324)

Jika pandangan Imam Ibnu Hajar al-Asqalani ini ditarik dalam konteks hubungan suami istri ini makan hubungan badan sebaiknya dilakukan menjelang sahur, yaitu setelah istirahat tidur malam. Dan tentu sebaiknya diawali dengan salat tahajud terlebih dahulu. Dan setelah mandi dilanjutkan dengan sahur.

Ada juga riwayat yang dikemukakan Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya-nya yang emnyatakan bahwa sahabat Ibnu 'Umar RA yang dikenal sebagai sosok yang zuhud dan alim mengawali buka puas dengan berhubungan badan. Dan kadang hal tersebut dilakukan sebelum shalat Maghrib. Setelah itu baru mandi dan mengerjakan salat. namun riwayat ini tidak menjelaskan secara pasti seberapa seringnay Ibnu 'Umar ra melakukannya.

"Dan diriwayatkan dari Ibnu Umar ra, bahwa ia berbuka puasa dengan jimak sebelum makan. Kadang-kadang melakukan jimaknya sebelum mengerjakan salat Maghrib, kemudian mandi dan mengerjakan salat. Dan hal tersebut dilakukan untuk memfkuskan hati beribadah kepada Allah." (Lihat, Abu Hamid al Ghazali, Ihya Ulumiddin, juz, II, h. 33).

Hemat kami apa yang dilakukan shabat Ibnu (Umar ra masih menyisakan pertanyaan, yaitu apakah orang yang menyegerakan berbuka puasa dnegan jimak itu juga akan mendapat pahala kesunahan sebagaimana ia mendapatkannya dengan mensegerakan berbuka dengan makanan?

Baca juga: Di Burj Khalifa Dubai, Penghuni Lantai Atas Jalani Puasa Lebih Lama

Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa salah satu yang disunnahkan bagi orang yang berpuasa adalah menyegerakan untuk berbuka puasa ketika sudah masuk waktunya. Dan menurut pendapat yang mu'tamad di kalangan madzhab Syafii bahwa menyegerakan berbuka puasa dengan jimak tidak mendapatkan pahala kesunnahannya. demikian sebagaimana dikemukakan Kiai Nawawi Banten dalam kitab Nihayah az-Zain sebagai berikut:

"Pendapat yang mu'tamad adalah tidak terdapat kesunahan menyegerakan berbuka puasa degnan jimak karena dapat melemahkan stamina." (Kyai Nawawi Banten, Nahayah az-Zain, h. 194)

terlepas dari perebdaan penjelasan dalam soal hubungan badan suami istri ini, mka hal yang perlu diharisbawahi adalah waktu yang baik untuk melakukan hubungan badan suami istri di malam bulan suci Ramadhan adalah ketika kondisi fisik fit dan pikiran fresh.

rn
Penulis :
Gilang