Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Benarkah Rasulullah Mengatakan Lailatul Qadar Jatuh di Malam ke-27?

Oleh Gilang
SHARE   :

Benarkah Rasulullah Mengatakan Lailatul Qadar Jatuh di Malam ke-27?

Pantau.com - Sepuluh hari terakhir Ramadhan umat Islam berlomba-lomba 'memperketat' amal ibadah, karena diantara hari itu ada malam yang lebih baik dari seribu bulan atau Lailatul Qadar. Tapi benarkah pandangan yang mengatakan Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27?.

Baca juga: 5 Tanda Seseorang Berhasil Meraih Malam Lailatul Qadar

Hal ini sebagaimana diungkap Ustaz Irfan Sufandi, M.Ag dalam karya tulisnya 'Ensiklopedi Puasa' 2008, terbitan Indiva Pustaka, dimana Nabi Muhammad SAW pernah menyarankan umatnya agar mencari Lailatul Qadar di malam ke-27.

"Barang siapa yang mencarinya, hendaklah dicarinya pada malam dua puluh tujuh," hadist nabi yang diriwayatkan Ahmad dari Ibnu Umar.

Meski hanya sepenggal, hadist ini kembali diperkuat dengan beberapa periwayat hadist yang menyatakan hal serupa, Ahmad, Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi dari Ubay bin Ka'ab. Dimana dalam hadist tersebut nabi sudah tidak lagi menyebut 'InsyaAllah', dan menandakan itu pasti.

"Demi Allah tiada tuhan melainkan Dia (Allah), sesungguhnya ia (nabi) dalam bulan Ramadhan, ia bersumpah dan menentukan kepastian tanpa mengucapkan 'InsyaAllah'. Dan demi Allah, sesungguhnya saya (Ubay) mengetahui malam apa terjadinya, tiada lain dari malam dimana kita diperintah Nabi berjaga jaga untuk beribadah, yakni malam ke dua puluh tujuh. Dan sebagai tanda ialah pada pagi harinya matahari terbit dengan cahaya putih tidak bersinar sinar," tulis Ustaz Irfan mengutip hadist.

Baca juga: Jelang Nuzulul Quran, Ini 5 Fakta Dibalik Proses Turunnya Alquran

Seperti diketahui, jika kita berhasil meraih Lailatul Qadar maka imbalannya seperti beribadah yang lebih baik dari seribu bulan, atau beribadah lebih dari 83 tahun 4 bulan.

"Artinya, satu malam itu lebih baik daripada umur panjang yang dialami manusia sekarang," tutupnya.

Penulis :
Gilang