
Pantau.com - Pasangan YouTuber yang kini menjadi tersangka kasus pencemaran nama baik kasus 'ikan asin', Pablo Benua dan Rey Utami menulis surat permohonan maaf yang ditujukan kepada seluruh wanita di Indonesia atas perbuatannya.
Dua lembar surat itu, ditulis oleh Pablo di dalam Rutan (Rumah Tahanan) Polda Metro Jaya. Pada lembar pertama, isi surat itu terkait dengan permohonan maaf dan penyesalan atas tindakan dari pasangan suami istri itu.
Baca juga: Palsukan Logo Lulus Sensor, Pablo Benua-Rey Utami Nambah Perkara Lagi
Sedangkan, pada lembar kedua berisikan tentang pembenaran dan kronologis singkat atas kasus pencemaran nama baik kasus 'ikan asin'.
Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Kuasa hukum Pablo Benua dan Rey Utami yakni, M Burhanuddin membenarkan ikhwal surat tersebut. Selain itu, permohonan itu tak hanya ditujukan kepada kaum hawa melainkan seluruh masyarakat Indonesia.
"Iya itu ditulis di rutan suratnya. Mereka berdua minta maaf itu," kata M Burhanuddin saat dikonfirmasi, Selasa (23/7/2019).
Baca juga: Video Polisi Temukan Puluhan STNK di Rumah Rey Utami-Pablo Benua
Pada penghujung tulisan tersebut, terlihat tanggal pembuatan surat itu yakni pada Kamis (18/7/2019) dan ditulis sendiri oleh Pablo Benua.
Berikut isi surat tersebut permohonan maaf yang ditulis Pablo:
Kepada seluruh masyarakat Indonesia Khususnya para wanita di Indonesia, bahwa kejadian yang baru saja menghebohkan Indonesia ini bukanlah kemauan saya dan istri saya Rey Utami.
Chanel YouTube Rey Utamu & Benua bekerjasama dengan management ReyBen Entertaiment lah yang merencanakan, memproduksi dan menyebarkan video tersebut, sementara saya dan Rey hanya sebagai YouTuber atau host di dalam acara atau konten mulut sampah.
Akan tetapi saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat di Indonesia khususnya ibu-ibu dan para kaum wanita bilamana video wawancara tersebut telah membuat kegaduhan yang tak henti-hentinya. Dari kejadian tersebut membuat saya sadar dan memberikan saya pelajaran yang besar untuk tidak mudah percaya terhadap orang lain dan dikemudian hari saya bisa lebih berhati-hati dalam bekerja sama dengan orang lain.
Semoga karena kejadian ini mungkin allah SWT ingin menegur saya dan mengingatkan saya untuk lebih mendekatkan diri karena allah SWT. Karena selama ini mungkin saya kurang bersyukur atas nikmat yang allah berikan kepada saya.
Saya memohon kepada seluruh masyarakat untuk bantu saya dan Rey dengan berdoa kepada allah agar kami ditunjukan jalan yang lurus. Takbir allahuakbar!
Surat lembar pertama (Foto: Istimewa)
Selain itu, melalui surat ini saya ingin mengungkap kebenaran atas apa yang saat ini terjadi. Bahwa pada tanggal 31 Mei 2019 saat video tersebut dibuat sesungguhnya Kumalasari lah yang telah menyuruh Galih Ginanjar untuk menceritakan tentang Fairuz.
Karena Kumala mengatakan bahwa dirinya kesal, dulu dia sempat disebut tante oleh keluarga Fairuz. Ditambah Kumala mengatakan bahwa dia ingin melihat Galih dan Fairuz ribut.
Hal ini adalah kenyataan atau fakta karena bisa di lihat di video Galih selalu melirik ke sebelah kiri dimana segala sesuatu yang diucapkan Galih adalah arahan dari seseorang yang ada disebelah kiri video tersebut dan itu adalah Kumalasari.
Selain itu, di dalam chat WA Kumala telah mengakui bahwa Galih berani ngomong soal Fairuz itu karena disuruh oleh Kumalasari. Sehingga, melalui surat ini saya ingin sampaikan kepada penyidik, Kasubdit Cyber dan Dir Krimsus Polda Metro Jaya untuk bertindak seadil-adilnya.
Kumalasari diduga keras sebagai orang yang paling berperan penting di dalam kasus tersebut. Dan saat polisi mengembambangkan dan mengusut kasus tersebut sampai ke akar-akarnya menurut saya Kumalasari sudah sepantasnya ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan tindak pidana Pasal 55 KUHP.
Dittahti Polda Metro Jaya 18/7/19.
TTD Pablo Putera Benua.
Surat lembar kedua (Foto: Istimewa)
rn- Penulis :
- Gilang