Pantau.com - Eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman serta Menteri Keuangan Indonesia (Menko Ekuin) Rizal Ramli ‘angkat topi’ dengan unjuk rasa Mahasiswa yang berlangsung tertib, damai sehingga mendapat hati di masyarakat. Aksi demonstrasi kemarin jauh berbeda dengan aksi sebelumnya yang terkadang ricuh.
Hal ini diutarakannya eksklusif kepada tim Pantau.com usai menghadiri acara yang berjudul "Wujudkan Kasih Sayang Antar-Sesama Dalam Kebersamaan di Gedung YLBHI, Jakarta, Jumat, 22 April 2022.
“Rakyat belum jatuh hati dan simpati pada mahasiswa karena dianggap bikin rusuh, bikin macet kayak di Makassar. Tapi kemarin yang mengharukan, sehabis demo tanggal 11, rakyat itu bawa buka takjil kepada Mahasiwa ke Mahasiswa,” jelas pakar ekonomi ini.
Tokoh mahasiswa ini menambahkan, gerakan Mahasiswa kini murni berangkat dari ide dan pemikiran Mahasiswa yang berintelektual tinggi tanpa campur tangan pihak lain.
“Yang kedua, kalau ada Mahasiswa yang mau di uber sama aparat, yang selamatin rakyat pakai motor. Nah, ini terjadi di 30 kota, bahwa rakyat benar-benar bersimpati kepada gerakan mahasiswa sehingga mereka capek-capek sediain takjil untuk berbuka. mengharukan banget," papar eks tim panel penasehat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sebelumnya BEM SI sudah tiga kali menggelar unjuk rasa di berbagai daerah secara serentak. Yang pertama tanggal 8 April, kedua 11 April, dan 21 April 2022. Unjuk rasa ini di coreng sejumlah oknum hingga nama Mahasiswa buruk di mata masyarakat. Beruntungnya saat aksi 21 April kemarin Mahasiswa mampu mengendalikan simpul aksinya sehingga tidak bisa disusupi orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
“Nah ini perubahan strategic istilahnya begitu. Kalau dulu-dulu ya anggap Mahasiswa tukang bikin ribut doang ya, tapi bahwa hari ini rakyat biasa sangat bersimpati bantu makanan dan minuman Mahasiswa, itu nunjukin Mahasiswa sudah berhasil merebut hati dan dukungan masyarakat. Itulah tanda-tanda Allah lihat perubahan,” ujranya lagi.
Bang Rizal pun mengapresiasi jika nanti akan ada lagi demo selanjutnya mengkiritisi kebijakan pemerintah. Mengingat saat ini masyarakat ‘berteriak’ karena harga kebutuhan pokok, minyak goreng mahal dan BBM masih tinggi.
“Karena mereka sendiri susah banget jadi mereka betul-betul berdoa dan berharap perjuangan mahasiswa ini berhasil,” tutupnya.
- Penulis :
- Desi Wahyuni
