Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Fahri Hamzah Sebut Ada Menteri 'Pedagang' Tugasnya Nyambi Cari Biaya Kampanye

Oleh Desi Wahyuni
SHARE   :

Fahri Hamzah Sebut Ada Menteri 'Pedagang' Tugasnya Nyambi Cari Biaya Kampanye

Pantau.comMantan anggota DPR RI Fahri Hamzah 'berkicau' soal Menteri yang menyambi sebagai pedagang pencari cuan (untung). Ucapan politisi  Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini menyinggung menteri 'pedagang' pencari cuan yang berasal dari kalangan pengusaha.

"Iya mereka para pengusaha yang dapat kepercayaan jadi pejabat tinggi," ujar Fahri saat dihubungi, Kamis, 12 Mei 2022.

Fahri belum terang menyebut nama menteri tersebut. Ucapannya mengarah kepada salah seorang Menteri BUMN Erick Tohir. 

Eks Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014–2019 ini mendeskripsi defenisi menteri 'pedagang' ini.  Ia terbilang muda dan baru dalam dunia politik. Dia menilai para menteri 'pedagang' ini sebaiknya fokus menjalankan tugas dan tidak mencampuri dengan urusan berdagang untuk biaya kampanye.

"Pada dasarnya mereka masih muda dan orang baru dalam politik, belum punya pengetahuan yang matang tentang politik dan Indonesia. Mereka baru belajar mengerti persoalan nasional, maka fokus aja dulu jalankan amanah presiden untuk jadi menteri, nggak usah dicampur-campur dengan pengen mencari popularitas tambahan apalagi sambil berdagang cari uang untuk biaya kampanye," kata Fahri.

Menurut Fahri akan bahaya jika tugas atau wewenang yang diberikan disalahgunakan. Oleh karena itulah Fahri menyebut dirinya meminta agar dapat berhentikan.

"Ini bahaya sekali kalau apa yang menjadi tugas inti disalahgunakan untuk kepentingan jangka pendek ini yang saya minta dihentikan," tuturnya.

Dari beberapa menteri yang berlatar belakang pengusaha, Fahri menyinggung Menteri BUMN Erick Thohir. Fahri menilai Erick Thohir memiliki kekuatan yang paling besar karena mengontrol BUMN.

"Di antara semua yang mendapat kepercayaan memang yang powernya paling besar adalah Erick karena mengontrol BUMN yang strukturnya lebih kuat dari struktur pemerintah pusat," tutur Fahri.

Diketahui sebelumnya Fahri Hamzah meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memecat menteri yang menunjukkan gelagat ingin mengikuti kontestasi Pilpres 2024 dengan memulai kampanye. Fahri menyinggung menteri tersebut sebagai 'pedagang' pencari cuan.

Fahri meminta menteri yang menggunakan jabatan demi kepentingan pribadi untuk mundur. Dia mengaku miris dengan menteri yang mencari cuan dan popularitas padahal kabinet tengah babak belur karena diterpa pandemi.

"Secara umum, semua menteri yang punya konflik kepentingan baik pribadi maupun jabatan sebaiknya mengundurkan diri. Kabinet ini babak belur padahal masih 2,5 tahun. Saat Krisis menghadang tapi menteri pada cari 'cuan' dan popularitas. Akhirnya presiden menanggung beban sendiri!," kata Fahri.

Fahri juga mengingatkan kembali komitmen Presiden Jokowi yang menentang adanya sistem rangkap jabatan dalam semua lini pemerintahan. Fahri menilai komitmen itu sulit terwujud kalau yang berkembang justru budaya tidak tahu diri sebagai anggota kabinet.

Akhirnya, kata Fahri, kepercayaan yang begitu besar dari Presiden dan kekuasaan yang begitu luas justru dipakai untuk membangun popularitas dan tentunya menambah pundi-pundi dengan alasan biaya politik. Bahkan, menurut Fahri, menteri yang dimaksudnya itu merasa bangga dengan semuanya padahal tidak becus bekerja.


rn
Penulis :
Desi Wahyuni