
Pantau- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi pusat peringatan Hari Lahir ke-77 Pancasila pada 1 Juni 2022. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan latar belakang terkait Ende yang ditetapkan sebagai pusat peringatan Hari Lahir Pancasila.
"Ketika di Ende inilah, ada ruang bagi Bung Karno (Presiden pertama RI Soekarno) yang biasanya sangat sibuk mengkonsolidasikan perjuangan nasional, untuk merenungkan dasar-dasar negara yang kelak akan dia pimpin. Di Ende, Bung Karno sadar bahwa Indonesia itu bukan hanya Jawa," kata Wakil Kepala BPIP Hariyono seperti dimuat dalam situs BPIP, Sabtu (28/5/2022).
Pasalnya di Ende ini terdapat etnis dan agama yang beragam. Walaupun Bung Karno adalah pejuang dan tokoh dari kalangan Islam, tapi di Ende dia juga berdiskusi dengan tokoh-tokoh agama lain.
"Dari sinilah Ketuhanan menurut Bung Karno tak bisa dipersempit menjadi ketuhanan bagi agama tertentu," terang Hariyono.
Selain itu, menurut guru besar sejarah dari Universitas Negeri Malang ini, masyarakat Ende memiliki kemandirian. Ini terbukti bahwa Ende baru bisa takluk dan dijajah oleh Belanda pada 1917.
Kemudian, kata Hariyono, masyarakat Ende sangat mendukung toleransi. Meskipun, ada etnis dan agama yang berbeda, tetapi masyarakatnya saling berinteraksi.
"Bung Karno menilai Ende adalah miniaturnya Indonesia," ujar dia.
Kemudian, Ende juga adalah wilayah yang mencerminkan kemaritiman. Makanya, ketika Bung Karno pidato pada 1 Juni 1945, dikatakan bahwa Indonesia bukan hanya kelautan tetapi lautan yang ditaburi pulau-pulau. Sehingga, negara kepulauan ini tak bisa disatukan jika tidak memiliki dasar negara yang berakar dari nilai-nilai masyarakat.
"Maka ketika di Ende, lima mutiara (sila Pancasila) sudah terlihat dan itulah peran Ende," ucapnya.
Hariyono menambahkan, Ende adalah salah satu rahim proses kelahiran Pancasila dengan keistimewaannya. Makanya, BPIP ingin peringatan hari lahir Pancasila ke depannya dirayakan di daerah-daerah yang memiliki peran dalam proses sejarah terbentuknya Pancasila.
"Ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa Pancasila itu bukan hanya milik orang Jawa, tetapi ada Bengkulu, Banda, hingga Boven Diegul," ujarnya.
Selain itu, ini mendukung konsep pemerintahan Jokowi. Yakni, membangun Indonesia bukan hanya dari pusat tetapi dari daerah.
"Karena Indonesia adalah milik seluruh rakyat," kata dia.
Sementara, Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama BPIP Elfrida Herawati Siregar mengatakan, Ende adalah salah satu tempat di mana salah satu pendiri bangsa, yakni Bung Karno menggali nilai-nilai Pancasila. Dan, masyarakat Ende selalu menjaga nilai-nilai Pancasila yang digali Bung Karno.
"Masyarakat Ende menjaga legacy Bung Karno tentang nilai-nilai Pancasila yang digali di Ende," kata Elfrida.
Seperti diketahui, puncak peringatan Hari Lahir Pancasila 2022 dipusatkan di Ende pada 1 Juni. Acara ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
"Ketika di Ende inilah, ada ruang bagi Bung Karno (Presiden pertama RI Soekarno) yang biasanya sangat sibuk mengkonsolidasikan perjuangan nasional, untuk merenungkan dasar-dasar negara yang kelak akan dia pimpin. Di Ende, Bung Karno sadar bahwa Indonesia itu bukan hanya Jawa," kata Wakil Kepala BPIP Hariyono seperti dimuat dalam situs BPIP, Sabtu (28/5/2022).
Pasalnya di Ende ini terdapat etnis dan agama yang beragam. Walaupun Bung Karno adalah pejuang dan tokoh dari kalangan Islam, tapi di Ende dia juga berdiskusi dengan tokoh-tokoh agama lain.
"Dari sinilah Ketuhanan menurut Bung Karno tak bisa dipersempit menjadi ketuhanan bagi agama tertentu," terang Hariyono.
Selain itu, menurut guru besar sejarah dari Universitas Negeri Malang ini, masyarakat Ende memiliki kemandirian. Ini terbukti bahwa Ende baru bisa takluk dan dijajah oleh Belanda pada 1917.
Kemudian, kata Hariyono, masyarakat Ende sangat mendukung toleransi. Meskipun, ada etnis dan agama yang berbeda, tetapi masyarakatnya saling berinteraksi.
"Bung Karno menilai Ende adalah miniaturnya Indonesia," ujar dia.
Kemudian, Ende juga adalah wilayah yang mencerminkan kemaritiman. Makanya, ketika Bung Karno pidato pada 1 Juni 1945, dikatakan bahwa Indonesia bukan hanya kelautan tetapi lautan yang ditaburi pulau-pulau. Sehingga, negara kepulauan ini tak bisa disatukan jika tidak memiliki dasar negara yang berakar dari nilai-nilai masyarakat.
"Maka ketika di Ende, lima mutiara (sila Pancasila) sudah terlihat dan itulah peran Ende," ucapnya.
Hariyono menambahkan, Ende adalah salah satu rahim proses kelahiran Pancasila dengan keistimewaannya. Makanya, BPIP ingin peringatan hari lahir Pancasila ke depannya dirayakan di daerah-daerah yang memiliki peran dalam proses sejarah terbentuknya Pancasila.
"Ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa Pancasila itu bukan hanya milik orang Jawa, tetapi ada Bengkulu, Banda, hingga Boven Diegul," ujarnya.
Selain itu, ini mendukung konsep pemerintahan Jokowi. Yakni, membangun Indonesia bukan hanya dari pusat tetapi dari daerah.
"Karena Indonesia adalah milik seluruh rakyat," kata dia.
Sementara, Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama BPIP Elfrida Herawati Siregar mengatakan, Ende adalah salah satu tempat di mana salah satu pendiri bangsa, yakni Bung Karno menggali nilai-nilai Pancasila. Dan, masyarakat Ende selalu menjaga nilai-nilai Pancasila yang digali Bung Karno.
"Masyarakat Ende menjaga legacy Bung Karno tentang nilai-nilai Pancasila yang digali di Ende," kata Elfrida.
Seperti diketahui, puncak peringatan Hari Lahir Pancasila 2022 dipusatkan di Ende pada 1 Juni. Acara ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi