billboard mobile
HOME  ⁄  Nasional

Pelaku Aborsi 7 Janin Sempat Minum Ramuan dan Ternyata Pekerja Medis di RS Makassar

Oleh Desi Wahyuni
SHARE   :

Pelaku Aborsi 7 Janin Sempat Minum Ramuan dan Ternyata Pekerja Medis di RS Makassar
Pantau - Pelaku aborsi tujuh janin hasil hubungan gelap NM bersama SM sempat meminum jamu tradisional guna mengeluarkan janin yang diperkirakan berusia hampir lima bulan. NM bekerja di sektor kesehatan di salah satu rumah sakit di Makassar.

Dalam keterangannya kepada kepolisian pelaku tahu soal obat aborsi karena latar pendidikannya di bidang kesehatan. Pengetahuan medis ini diduga pelaku dengan mudah menggugurkan kandungannya. Sementara polisi masih mendalami dimana mendapatkan obat tersebut.

Tersangka juga mengakui mengkonsumsi ramuan untuk menggugurkan kandungannya.

Hingga akhirnya hal ini terungkap dari ibu kost yang membersihkan kamar NM yang sudah ditinggalkannya. Tujuh janin disimpan didalam kotak makanan dan dilakban tersimpan selama bertahun-tahun. NM sejak tahun 2019 sudah mengugurkan kandungannya.

"Modusnya mereka pacaran pada tahun 2012, perempuan hamil. Karena malu terhadap keluarga, akhirnya sepakat untuk menggugurkan dengan perjanjian bahwa nanti akan dinikahi. Ternyata di tahun berikutnya hamil lagi, digugurkan lagi. Tetap janji akan dinikahi sampai dengan tahun 2017," ujar Kasatreskrim Polrestabes Makassar, AKBP Reonald Simanjuntak kepada media, Kamis, 9 Juni 2022.

Ketujuh janin hasil aborsi ini rencananya akan dimakamkan Februari 2022 lalu di kampung halamannya di Toraja setelah NM dinikahi kekasihnya.
Namun nasib berkata lain, kekasih hati meninggalkan jejaknya dengan mengganti nomor ponsel.

"Itulah sebabnya kenapa janin itu selalu dimasukkan ke dalam boks plastik dan dibungkus dalam kardus dan dilakban," lanjutnya.

Bahkan mereka berjanji setelah nikah, tujuh janin bayi itu akan dikubur di kampung halamannya, di Toraja.

"Yang nanti sesuai dengan janji itu kalau sudah menikah, satu bulan setelah menikah akan dikubur di toraja," lanjutnya.

Sejak tahun 2012, kedua pelaku diketahui melakukan aborsi secara berpindah-pindah. Setiap pindah, boks tempat bayi itu juga selalu dibawa.

"Tempatnya dilakukan di kos yang berbeda-beda. Jadi dia pindah-pindah kos bahkan 2017 terakhir, dibawa kemana-mana kotak itu sampai dengan terakhir di kos terakhir," ujarnya.

 
Penulis :
Desi Wahyuni