
Pantau - Polsek Senen, Jakarta Pusat (Jakpus) berhasil membekuk lima penipu yang memanfaatkan korbannya menggunakan aplikasi kencan khusus gay di wilayah Senen, Jakpus.
Kanit Reskrim Polsek Senen, AKP Danang membeberkan, lima pelaku pria ini mencari korban LGBT. Kelima pelaku antara lain ER (18), RF (21), AA (20), ES (24) dan MAR (16).
"Korban yang disasar adalah dari LGBT, khususnya pria gay melewati aplikasi namanya (Hornet)," kata Danang kepada wartawan di Polsek Senen, Selasa (12/7/2022).
Danang mengungkapkan, kasus penipuan berkedok aplikasi kencan gay ini terjadi pada Rabu (8/6/2022). Semua pelaku, lanjut Danang, memiliki peran masing-masing.
"MAR bertugas mencari korban di aplikasi kencan. ER dia sebagai eksekutor, lalu RF itu jadi ngatur penjemputan dan atur lokasi pertemuan. Jadi mereka satu kelompok, lalu untuk AA penyedia fasilitas kendaraan, kan mereka ketemu nih, MAR ini nge-chat di grup mereka (dapat korban), nanti langsung lempar ke ER," paparnya.
Danang menambahkan, usai bersepakat dengan korban untuk bertemu di suatu tempat, salah satu pelaku lalu mengajak korban berkeliling sekitaran Jakarta.
"Lalu korban diajak BO, ketika diajak BO kan diajak jalan dulu muter," tukasnya.
Saat pelaku mengajak korban berkeliling, pelaku tersebut lalu berupaya meminjam HP korban. Setelah berhasil mendapatkan HP korban, pelaku berpura-pura mengaku sandal yang dipakainya terlepas dan meminta korban untuk mengambilkannya.
"Korban ngambil (sandal), (pelaku) langsung kabur naik motor," ucap Danang.
Danang kemudian mengatakan jika lima pelaku ini sudah beraksi sebanyak empat kali dalam rentang waktu tiga bulan. Sementara dari hasil curiannya ini, pelaku menjualnya dan dipakai untuk kebutuhan para pelaku.
"Selalu HP yang diambil, dan sasaran selalu lewat aplikasi kencan itu. (Hasil rampasan) dijual kembali, hasilnya untuk berbagi bersama, kehidupan sehari-hari mereka," katanya.
Barang bukti yang diamankan berupa HP korban dan sepeda motor milik pelaku. Danang mengatakan hingga kini kasus penipuan berkedok aplikasi kencan gay ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
"Korban adalah LGBT yang open BO. (Penyimpangan seksual pelaku) masih didalami," pungkasnya. (Laporan
Kanit Reskrim Polsek Senen, AKP Danang membeberkan, lima pelaku pria ini mencari korban LGBT. Kelima pelaku antara lain ER (18), RF (21), AA (20), ES (24) dan MAR (16).
"Korban yang disasar adalah dari LGBT, khususnya pria gay melewati aplikasi namanya (Hornet)," kata Danang kepada wartawan di Polsek Senen, Selasa (12/7/2022).
Danang mengungkapkan, kasus penipuan berkedok aplikasi kencan gay ini terjadi pada Rabu (8/6/2022). Semua pelaku, lanjut Danang, memiliki peran masing-masing.
"MAR bertugas mencari korban di aplikasi kencan. ER dia sebagai eksekutor, lalu RF itu jadi ngatur penjemputan dan atur lokasi pertemuan. Jadi mereka satu kelompok, lalu untuk AA penyedia fasilitas kendaraan, kan mereka ketemu nih, MAR ini nge-chat di grup mereka (dapat korban), nanti langsung lempar ke ER," paparnya.
Danang menambahkan, usai bersepakat dengan korban untuk bertemu di suatu tempat, salah satu pelaku lalu mengajak korban berkeliling sekitaran Jakarta.
"Lalu korban diajak BO, ketika diajak BO kan diajak jalan dulu muter," tukasnya.
Saat pelaku mengajak korban berkeliling, pelaku tersebut lalu berupaya meminjam HP korban. Setelah berhasil mendapatkan HP korban, pelaku berpura-pura mengaku sandal yang dipakainya terlepas dan meminta korban untuk mengambilkannya.
"Korban ngambil (sandal), (pelaku) langsung kabur naik motor," ucap Danang.
Danang kemudian mengatakan jika lima pelaku ini sudah beraksi sebanyak empat kali dalam rentang waktu tiga bulan. Sementara dari hasil curiannya ini, pelaku menjualnya dan dipakai untuk kebutuhan para pelaku.
"Selalu HP yang diambil, dan sasaran selalu lewat aplikasi kencan itu. (Hasil rampasan) dijual kembali, hasilnya untuk berbagi bersama, kehidupan sehari-hari mereka," katanya.
Barang bukti yang diamankan berupa HP korban dan sepeda motor milik pelaku. Danang mengatakan hingga kini kasus penipuan berkedok aplikasi kencan gay ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
"Korban adalah LGBT yang open BO. (Penyimpangan seksual pelaku) masih didalami," pungkasnya. (Laporan
- Penulis :
- M Abdan Muflih