
Pantau - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Haryadi meminta lampu merah di perempatan dekat turunan flyover Jalan Transyogi Cibubur, Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat segera dicabut.
Desakan ini muncul pasca kecelakaan maut truk tangki BBM Pertamina dengan sejumlah kendaraan dan mengakibatkan 15 korban, 10 diantaranya meninggal dunia.
"Usut tuntas dan cabut lampu merah tersebut, agar tidak ada lagi korban ke depan," kata Bambang Haryadi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/7/2022).
Legislator Partai Gerindra ini menuturkan, perempatan lampu merah Jalan Transyogi Cibubur itu sangat berbahaya bagi para pengendara yang melintas. Adanya kendaraan besar seperti truk tangki BBM Pertamina melintas jalan tersebut bisa memicu kecelakaan.
"Dan penyebab utama selain dari penabrak adalah penempatan lampu merah yang tidak benar dan sangat membahayakan," kata dia.
"Lokasi lampu merah ada di tengah antara turunan dan tanjakan ini sangat berbahaya. Terlebih untuk kendaraan besar yang memuat beban berat," imbuh Bambang.
Ia juga meminta pemerintah pusat menjelaskan perihal penempatan lampu merah di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pasalnya, ia menerima informasi bahwa perempatan lampu merah itu sering terjadi kecelakaan.
Sementara itu, Bambang menyambut positif PT Pertamina Patra Niaga akan mempertanggungjawabkan kecelakaan maut yang menewaskan 10 pengendara.
"Dan saya berharap pihak yang lain juga harus ikut bertanggung jawab. Karena yang terjadi kemarin adalah akibat, namun penyebab utama adalah penempatan lampu merah yang tidak tepat. Itu harus ada yang bertanggung jawab," ujar Bambang.
Desakan ini muncul pasca kecelakaan maut truk tangki BBM Pertamina dengan sejumlah kendaraan dan mengakibatkan 15 korban, 10 diantaranya meninggal dunia.
"Usut tuntas dan cabut lampu merah tersebut, agar tidak ada lagi korban ke depan," kata Bambang Haryadi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/7/2022).
Legislator Partai Gerindra ini menuturkan, perempatan lampu merah Jalan Transyogi Cibubur itu sangat berbahaya bagi para pengendara yang melintas. Adanya kendaraan besar seperti truk tangki BBM Pertamina melintas jalan tersebut bisa memicu kecelakaan.
"Dan penyebab utama selain dari penabrak adalah penempatan lampu merah yang tidak benar dan sangat membahayakan," kata dia.
"Lokasi lampu merah ada di tengah antara turunan dan tanjakan ini sangat berbahaya. Terlebih untuk kendaraan besar yang memuat beban berat," imbuh Bambang.
Ia juga meminta pemerintah pusat menjelaskan perihal penempatan lampu merah di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pasalnya, ia menerima informasi bahwa perempatan lampu merah itu sering terjadi kecelakaan.
Sementara itu, Bambang menyambut positif PT Pertamina Patra Niaga akan mempertanggungjawabkan kecelakaan maut yang menewaskan 10 pengendara.
"Dan saya berharap pihak yang lain juga harus ikut bertanggung jawab. Karena yang terjadi kemarin adalah akibat, namun penyebab utama adalah penempatan lampu merah yang tidak tepat. Itu harus ada yang bertanggung jawab," ujar Bambang.
- Penulis :
- khaliedmalvino