Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Polisi Sebut Ortu ABG yang Terikat Rantai di Bekasi Masih jadi Saksi

Oleh M Abdan Muflih
SHARE   :

Polisi Sebut Ortu ABG yang Terikat Rantai di Bekasi Masih jadi Saksi
Pantau – Hingga saat ini orang tua ABG yang kakinya terikat dengan rantai di Bekasi masih ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki megatakan bahwa penetapan tersebut lantaran masih berlangsungnya proses visum terhadap ABG berinisial R itu.

“Ya statusnya masih saksi, karena hasil visum belum ada,” kata Hengki saat dikonfirmasi pada Jumat (22/7/2022).

Oleh karena itu, hingga saat ini masih menunggu hasil visum R dari pihak kedokteran.

“Nanti kita berdasarkan dari pihak rumah sakit ya. Karena visum sudah diajukan ya,” ungkapnya.

Ia juga berharap hasil visum segera keluar sehingga proses penyidikan oleh Satreskrim segera dilakukan.

“Hari ini mudah-mudahan keluar ya, tadi hasil koordinasi kita mudah-mudahan hari ini bisa keluar, sehingga dapat mendukung percepatan dalam hal proses penyidikan oleh Satreskrim,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau kerap disapa Kak Seto mendatangi RSUD Dr Chasbullah Abdul Majid (CAM) untuk melihat kondisi R yang sempat viral karena kakinya dirantai oleh orang tuanya di Bekasi, Jawa Barat.

Saat melihat pertama kalinya, Kak Seto mengungkapkan bahwa dirinya ragu jika R ini mengalami keterbelakangan mental.

“Jadi manakala kita melihat reaksi pertama, saya lihat kalau in dibilang keterbelakangan mental, memang agak sulit diterima,” kata Kak Seto di RSUD Dr Chasbullah Abdul Majid (CAM), Bekasi pada Jumat (22/7/2022).

Ia juga mengaku terkejut jika R merupakan anak yang cerdas dan juga komunikatif.

“Saya sendiri juga terkejut begitu melihat anak ini, tetap merupakan anak yang cerdas, daya ingatnya bagus, komunikatif dan sebagainya,” tambahnya.

Menurut Kak Seto, faktor penderitaan yang memanjang hingga tekanan-tekanan yang dialami R itu berpengaruh kepada perkembangan psikologisnya.

“Tapi mungkin karena penderitaan jangka panjang apakah karena masalah kurag gizi, kekerasan, tekanan-tekanan dan sebagainya,” ujar Kak Seto.

“Jadi pada dasarnya anak yang normal dan cerdas, tetapi mungkin tekanan yang sangat dahsyat, sehingga berpengaruh pada perkembangan kondisi psikologisnya,” sambungnya.
Penulis :
M Abdan Muflih