
Pantau - Ketua Kompolnas Mahfud MD menduga bekas Kadiv Propam Irjen Pol. Ferdy Sambo panik usia Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat tewas di rumah dinasnya, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2022).
Dari data yang dikumpulkan oleh Mahfud MD, saat Senin (11/8/2022) Sambo menguhubungi banyak pihak guna menggiring alibi publik atas kejadian polisi tembak polisi yakni anatar Brigadir J dengan Bharada E," ujarnya dihadapan anggota MKD, Kamis (25/8/2022).
"Kompolnas, Komnas HAM dan beberapa Pemimpin Redaksi media besar yang sudah saya hubungi dan ternyata benar saya telepon dan saya katakan silakan tidak ada tindak pidana di sini itu juga ada anggota DPR," paparnya.
Mahfud dipanggil Majelis Kehormatan Dewan (MKD) untuk ditanya siapa anggota DPR yang dihubungi bekas Kadiv Propam Irjen Pol. Ferdy Sambo.
Siapa anggota DPR RI yang dihubungi Sambo saat tanggal 11 Juli 2022 pasca kematian Brigadir Nofriyansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J belum terang.
Mahfud MD tegaskan kembali isu yang menyimpang tentang alibi yang dibentuk Tersangka Sambo kepada sejumlah pihak.
"(pengakuan Sambo) Dia dizalimi tentunya itu membuat prakondisi untuk menghubungi beberapa orang yang menyangkut di kantor saya dan mitra kerja saya maka saya ambil namanya ada beberapa lagi orang yang anggota DPR nah di situ saya tidak sebut," kata Menkopolhukam ini dihadapan anggota MKD, Kamis (25/8/2022).
"Oleh sebab itu saya tidak tahu yang akan diadili, tentang nama tersebut dan saya tidak harus menyebutkan nama itu, karena menurut saya orang dihubungi orang itu, bukan pelanggaran kenapa harus diadili?" papar Mahfud.
Mahfud mengatakan skenario yang digiring Irjen Pol. Ferdy sambo tembak-menembak diungkap juga dalam podcast Dedy Corbuzier.
Mahfud menggali informasi bahwa Sambo yang menciptakan pra-kondisi agar percaya dengan skenario meninggalnya Brigadir J di rumah dinasnya Jalan Duren tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
"Sambo rancanakan skenario dengan menghubungi Kompolnas ini diambil dari Podcastnya Deddy Corbuzier dan kutipannya belum lengkap saya katakan di situ sebenarnya Sambo itu skenario kan agar orang percaya bahwa terjadi tembak-menembak," ujarnya.
Dari data yang dikumpulkan oleh Mahfud MD, saat Senin (11/8/2022) Sambo menguhubungi banyak pihak guna menggiring alibi publik atas kejadian polisi tembak polisi yakni anatar Brigadir J dengan Bharada E," ujarnya dihadapan anggota MKD, Kamis (25/8/2022).
"Kompolnas, Komnas HAM dan beberapa Pemimpin Redaksi media besar yang sudah saya hubungi dan ternyata benar saya telepon dan saya katakan silakan tidak ada tindak pidana di sini itu juga ada anggota DPR," paparnya.
Mahfud dipanggil Majelis Kehormatan Dewan (MKD) untuk ditanya siapa anggota DPR yang dihubungi bekas Kadiv Propam Irjen Pol. Ferdy Sambo.
Siapa anggota DPR RI yang dihubungi Sambo saat tanggal 11 Juli 2022 pasca kematian Brigadir Nofriyansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J belum terang.
Mahfud MD tegaskan kembali isu yang menyimpang tentang alibi yang dibentuk Tersangka Sambo kepada sejumlah pihak.
"(pengakuan Sambo) Dia dizalimi tentunya itu membuat prakondisi untuk menghubungi beberapa orang yang menyangkut di kantor saya dan mitra kerja saya maka saya ambil namanya ada beberapa lagi orang yang anggota DPR nah di situ saya tidak sebut," kata Menkopolhukam ini dihadapan anggota MKD, Kamis (25/8/2022).
"Oleh sebab itu saya tidak tahu yang akan diadili, tentang nama tersebut dan saya tidak harus menyebutkan nama itu, karena menurut saya orang dihubungi orang itu, bukan pelanggaran kenapa harus diadili?" papar Mahfud.
Mahfud mengatakan skenario yang digiring Irjen Pol. Ferdy sambo tembak-menembak diungkap juga dalam podcast Dedy Corbuzier.
Mahfud menggali informasi bahwa Sambo yang menciptakan pra-kondisi agar percaya dengan skenario meninggalnya Brigadir J di rumah dinasnya Jalan Duren tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
"Sambo rancanakan skenario dengan menghubungi Kompolnas ini diambil dari Podcastnya Deddy Corbuzier dan kutipannya belum lengkap saya katakan di situ sebenarnya Sambo itu skenario kan agar orang percaya bahwa terjadi tembak-menembak," ujarnya.
- Penulis :
- Desi Wahyuni