Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Usai Jadi Tersangka, Anggota DPRD Palembang Fraksi Gerindra yang Pukuli Wanita Terancam Dipecat

Oleh Aries Setiawan
SHARE   :

Usai Jadi Tersangka, Anggota DPRD Palembang Fraksi Gerindra yang Pukuli Wanita Terancam Dipecat
Pantau - Mahkamah Kehormatan Dewan Partai Gerindra Kota Palembang, Sumatera Selatan, akan memeriksa kadernya yang juga anggota DPRD Palembang, HM Syukri Zen.

Politikus Gerindra itu akan diperiksa terkait kasus pemukulan terhadap seorang wanita di SPBU Palembang pada 5 Agustus 2022.

"Untuk menentukan sanksi terhadap anggota DPRD Palembang dari Gerindra atas kasus pemukulan di salah satu SPBU dalam kota setempat yang sempat viral di media sosial, yang bersangkutan akan diperiksa oleh Mahkamah Kehormatan Partai pada Jumat (26/8)," kata Ketua DPC Partai Gerindra Palembang, Akbar Alfaro, di Palembang, Kamis (25/8/2022).

Dia menjelaskan, Mahkamah Kehormatan Partai Gerindra akan memeriksa perilaku dan pelanggaran etika atau dugaan pelanggaran etika yang dilakukan oleh Syukri Zen.

Akbar menegaskan Partai Gerindra tidak mentoleransi sikap arogansi yang dilakukan Syukri Zen sebagai wakil rakyat.

"Atas kejadian tersebut, tidak menutup kemungkinan sanksi terberat akan diberikan kepada MS berupa pemecatan sebagai kader Gerindra sekaligus anggota DPRD Palembang," ujar Alfaro.

Jadi tersangka

Polrestabes Palembang, Sumatera Selatan, sudah menetapkan HM Syukri Zen sebagai tersangka kasus dugaan penganiayaan.

“Statusnya tersangka. Tadi malam penangkapan yang bersangkutan. Saat ini dilakukan pemeriksaan tersangka di Markas Polrestabes Palembang,” ujar Kepala Polrestabes Palembang Komisaris Besar Polisi Mokhamad Ngajib dilansir Antara, Kamis (25/8/2022).

Ia menjelaskan penetapan status tersangka itu dilakukan setelah penyidik mendengarkan keterangan anggota DPRD Palembang berinisial MZ yang dijemput paksa pada Rabu (24/8) malam.

Penyidik juga mengantongi cukup barang bukti, di antaranya video rekaman CCTV, keterangan saksi-saksi, dan hasil visum et repertum terhadap korban penganiayaan.

“Ada kesesuaian dari barang bukti dan keterangan saksi dengan hasil visum korban mengalami luka memar di muka, tangan dan jari,” katanya.

Kronologi

Aksi penganiayaan yang dilakukan oleh anggota DPRD Palembang itu viral di media sosial. Pria itu tampak begitu bengis memukuli wanita yang diketahui bernama Tata (31).

Peristiwa itu terjadi di SPBU Jalan Demang Lebar Daun, Ilir Barat I, Palembang, 5 Agustus 2022.

Tata sengaja mengunggah peristiwa yang dialaminya ke media sosial hingga akhirnya viral.

Saat itu pelaku menggunakan mobil CR-V dengan nomor polisi BG 7 UB.

“Kejadiannya itu malam hari, pada 5 Agustus. Mobil itu ibu saya yang bawa. Kami berdua dalam mobil mau isi minyak (BBM),” kata Tata, Rabu (24/8/2022).

Saat itu, Tata dan ibunya sedang mengantre untuk mengisi bahan bakar Pertalite. Di depan mereka masih ada dua mobil yang hendak mengisi bahan bakar.

Saat hendak maju, tiba-tiba mobil CR-V dengan nomor BG 7 UB menerobos antrean tepat di depan mobil mereka. Pelat mobil itu juga dibubuhi tiga bintang, yang awalnya diduga milik anggota TNI.

Karena tidak diizinkan menerobos antrean, pria pengendara mobil mewah itu lantas emosi. Dia membuka jendela dan memaki Tata dan ibunya dengan kata-kata kotor.

“Dia main-mainkan lampu ke arah kami, kan kami silau. Tapi itu tak kami hiraukan dan kami tetap tak memberikan izin dia untuk menerobos antrean,” jelasnya.

Saat sedang mengantre, mobil pelaku tiba-tiba datang dan seketika melintang di depan mobil Tata.

“Kami kan ngantre tuh, mobil kami di posisi barisan ketiga dan yang paling depan sudah mau selesai jadi masuknya ke antrean nomor dua ya. Nah tiba-tiba mobil itu melintang di depan mobil kami,” kata Tata dilansir detikcom.

Karena tak diberi izin memotong antrean itu, pria pengendara mobil mewah itu lantas berubah beringas. Dia sempat melontarkan kata-kata kotor berulang kali kepada Tata dan ibunya.

Tak sampai di situ, pria itu malah menyerang Tata. Saat itu Tata turun dan bertanya, pria itu masih berteriak dengan kata-kata yang tidak pantas. Tata dianiaya pria itu dengan cara dipukul di beberapa bagian tubuhnya dengan tangan kosong dan berakhir setelah dipisahkan warga sekitar.

“Terus saya turun saya tanya gimana Pak, maksudnya apa memaki ibu saya seperti itu. Dia langsung mukulin saya kayak enggak mikir lagi. Saya dipukulnya di lengan, terus di kepala, bibir, sama jari dipelintir. Setelah dia mukul itu karena di lokasi itu ramai jadi dipisahinlah sama orang,” bebernya.

Atas kejadian itu, Tata mengalami sejumlah memar di tubuhnya hingga tangannya tidak bisa bergerak. Tata yang tidak terima dianiaya, dengan didampingi sang ibu kemudian melapor kejadian itu ke polsek setempat.
Penulis :
Aries Setiawan