
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md menyebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah tegas dengan menindak dua jenderal Polri yang terlibat kasus hukum.
Menurut Mahfud, penindakan terhadap Irjen Pol. Teddy Minahasa dalam kasus narkoba dan Irjen Ferdy Sambo terkait pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat menunjukkan Kapolri serius dalam mereformasi institusi Polri.
"Mungkin kita bisa melihatnya dari sudut sebaliknya untuk tetap mendukung Polri bersemangat karena semuanya yang terjadi ini justru merupakan langkah-langkah ketegasan Polri untuk mereformasi diri," kata Mahfud dikutip dari YouTube Kemenko Polhukam, Minggu (16/10/2022).
Peristiwa yang menimpa institusi Polri secara beruntun, seperti kasus Ferdy Sambo, kasus Tragedi Kanjuruhan, disusul dengan kasus Teddy Minahasa yang ditangkap karena kasus narkoba, mengakibatkan gencarnya kritikan dari masyarakat.
Mahfud memakluminya jika masyarakat gencar melontarkan kritik terhadap institusi Polri.
"Akan tetapi, mari kita lihat ini sebagai langkah yang merupakan sisi lain dari sudut kemajuan," ucap Mahfud.
Mahfud mengatakan bahwa penindakan yang saat ini dilakukan terhadap dua jenderal itu menunjukkan kepada seluruh jajaran Polri bahwa Kapolri Listyo Sigit bisa bertindak tegas.
"Misalnya, terhadap Sambo. Itu tindakannya tegas. Artinya, Polri itu punya power untuk melakukan itu dan bisa melakukan itu," tuturnya.
Terkait dengan kasus Teddy Minahasa, Mahfud mengatakan, "Apabila berpikir lebih negatif, bisa saja pengakuan dari ibu-ibu yang ditangkap karena membawa narkoba, yang menyatakan bahwa ibu-ibu tersebut bekerja sama dengan Teddy Minahasa, ditutup dan Teddy dibiarkan begitu saja."
Menurut Mahfud, hal itu bisa saja terjadi. Namun, Kapolri tidak melakukannya.
"Akan tetapi, Kapolri mengambil langkah tegas untuk melakukan itu. Ini dilakukan oleh Kapolri, ungkap, tangkap, pecat, kan gitu Kapolri."
Menurut Mahfud, penindakan terhadap Irjen Pol. Teddy Minahasa dalam kasus narkoba dan Irjen Ferdy Sambo terkait pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat menunjukkan Kapolri serius dalam mereformasi institusi Polri.
"Mungkin kita bisa melihatnya dari sudut sebaliknya untuk tetap mendukung Polri bersemangat karena semuanya yang terjadi ini justru merupakan langkah-langkah ketegasan Polri untuk mereformasi diri," kata Mahfud dikutip dari YouTube Kemenko Polhukam, Minggu (16/10/2022).
Peristiwa yang menimpa institusi Polri secara beruntun, seperti kasus Ferdy Sambo, kasus Tragedi Kanjuruhan, disusul dengan kasus Teddy Minahasa yang ditangkap karena kasus narkoba, mengakibatkan gencarnya kritikan dari masyarakat.
Mahfud memakluminya jika masyarakat gencar melontarkan kritik terhadap institusi Polri.
"Akan tetapi, mari kita lihat ini sebagai langkah yang merupakan sisi lain dari sudut kemajuan," ucap Mahfud.
Mahfud mengatakan bahwa penindakan yang saat ini dilakukan terhadap dua jenderal itu menunjukkan kepada seluruh jajaran Polri bahwa Kapolri Listyo Sigit bisa bertindak tegas.
"Misalnya, terhadap Sambo. Itu tindakannya tegas. Artinya, Polri itu punya power untuk melakukan itu dan bisa melakukan itu," tuturnya.
Terkait dengan kasus Teddy Minahasa, Mahfud mengatakan, "Apabila berpikir lebih negatif, bisa saja pengakuan dari ibu-ibu yang ditangkap karena membawa narkoba, yang menyatakan bahwa ibu-ibu tersebut bekerja sama dengan Teddy Minahasa, ditutup dan Teddy dibiarkan begitu saja."
Menurut Mahfud, hal itu bisa saja terjadi. Namun, Kapolri tidak melakukannya.
"Akan tetapi, Kapolri mengambil langkah tegas untuk melakukan itu. Ini dilakukan oleh Kapolri, ungkap, tangkap, pecat, kan gitu Kapolri."
#Ferdy Sambo#Polisi Narkoba#Reformasi Polri#Citra Polri#Kapolri Listyo Sigit Prabowo#Irjen Teddy Minahasa
- Penulis :
- Aries Setiawan